
Sejarah Penemuan Virus – Klasifikasi, Jenis, Struktur, Dampak Virus
Dalam sejarah, penemuan virus pertama kali ditemukan sekitar akhir abad ke-19 oleh Adolf Mayer ketika sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau.
Ia juga berhasil memindahkan penyakit tersebut dari tanaman yang sakit ke tanaman lain yang masih sehat, dengan cara menyemprotkan getah yang telah diekstraksi dari daun tanaman sakit ke tanaman yang masih sehat.
Alhasil, tanaman yang sehat itupun menjadi sakit.
Virus sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu virion, yang berarti racun.
Untuk mengetahui lebih detail mengenai sejarah penemuan virus, serta pembahasan lain seputar virus, berikut ini uraiannya lengkapnya untuk anda:
Pengertian Virus

Virus merupakan parasit mikroskopik yang dapat menginfeksi sel organisme biologis.
Virus bersifat parasit obligat, hal ini disebabkan karena virus memiliki kemampuan bereproduksi di dalam material hidup.
Virus menyerang dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak mempunyai perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
Virus biasanya mengandung sejumlah kecil asam nukleat atau DNA atau RNA, tetapi keduanya tidak berkombinasi.
Nukleat pada virus diselubungi oleh semacam bahan pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom pada virus akan dikeluarkan menjadi baik sebagai bentuk protein yang dimanfaatkan untuk membuat bahan genetik ataupun protein yang diperlukan dalam daur hidupnya.
Istilah virus sebenarnya merujuk kepada beberapa partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota atau organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal.
Sementara istilah bakteriofag atau fag dimanfaatkan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota atau bakteri dan organisme lain yang tidak memiliki inti sel.
Virus merupakan parasit mikroskopik yang dapat menginfeksi sel organisme biologis dan dapat bereproduksi didalam material hidup.
Sering terjadi kontroversi tentang status virus sebagai makhluk hidup, karena virus tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang.
Karena memiliki karakteristik yang seperti inilah virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia misalnya virus influenza dan HIV atau pada hewan seperti virus flu burung.
Atau juga pada tanaman, misalnya virus mosaik tembakau atau TMV.
Sejarah Penemuan Virus

Virus telah banyak menginfeksi berbagai organisme hidup sejak zaman sebelum Masehi.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya beberapa penemuan, seperti adanya laporan mengenai infeksi virus dalam hieroglif di Memphis, ibu kota Mesir kuno pada tahun 1400 SM.
Penemuan tersebut membuktikan adanya penyakit poliomyelitis yang disebabkan oleh virus.
Sejarah penemuan virus sudah ada sejak zaman sebelum Masehi, dengan ditemukan adanya virus endemik yang cukup terkenal pada saat itu, yaitu virus smallpox yang telah banyak menginveksi masyarakat Tiongkok pada tahun 1000.
Pada tahun 1798 ada seorang ilmuan bernama Edward jenner yang menemukan bahwa, beberapa pemerah susu memiliki kekebalan tubuh terhadap virus pox.
Hal itu diduga karena virus pox yang terdapat pada sapi, dapat melindungi manusia dari pox.
Kemudian penemuan tersebut menjadi pemahaman sekaligus pelopor penggunaan vaksin.
Pada tahun 1880, Louis Pasteur dan Robert Koch juga mengemukakan adanya suatu “germ theory” yaitu mikroorganisme yang merupakan penyebab penyakit dari virus.
Pada saat itu terkenal adanya Postulat Koch, yang keberadaannya masih ada hingga saat ini, yaitu:
- Dalam setiap kasus penyakit, agen penyakit harus ada.
- Agen harus dapat diisolasi dari inang dan juga harus dapat ditumbuhkan secara in vitro.
- Saat kultur agen muri diinokulasikan ke dalam sel inang sehat yang rawan maka bisa menyebabkan timbulnya penyakit.
- Agen yang sama juga dapat diisolasi dan diambil kembali dari inang yang telah terinfeksi.
Penelitian pada virus mulai dilakukan dengan melakukan serangkaian penelitian tentang penyakit mosaik yang mengganggu pertumbuhan tanaman tembakau, dan menyebabkan daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.
Seorang ilmuwan Jerman bernama Adolf mayer pada tahun 1883, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot menggunakan getah tanaman yang sakit.
Karena penelitiannya terhadap getah tanaman gagal dalam menemukan mikroba.
Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut diakibatkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat jika menggunakan mikroskop.
Struktur Tubuh Virus

Virus merupakan organisme subseluler, yang memiliki ukuran yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Bahkan ukuran virus lebih kecil dari pada bakteri sehingga virus tidak bisa disaring dengan hanya menyaring bakteri.
Dalam sejarah, penemuan virus pertama kali ditemukan sekitar akhir abad ke-19 oleh Adolf Mayer ketika sedang meneliti penyebab penyakit mosaik pada tanaman tembakau.
Ukuran virus terkecil berdiameter hanya 20 nm, ukurannya lebih kecil dari pada ribosom, sedangkan virus terbesar sekalipun sulit untuk dilihat dengan mikroskop cahaya.
Virus memiliki genom berupa DNA ataupun RNA, Genom virus terdiri dari DNA untai tunggal, DNA untai ganda dan RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal.
Selain itu, asam nukleat genom yang terkandung pada virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler.
Gen virus jumlahnya bervariasi dari mulai empat untuk yang terkecil hingga ada yang berjumlah beberapa ratus untuk yang terbesar.
Kebanyakan virus pada hewan dan manusia bahan genetiknya berupa DNA, sedangkan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus dilapisi oleh suatu lapisan pelindung berupa protein, yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid.
Tergantung juga pada tipe virusnya, kapsid ada yang berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan biasanya terdiri dari protein yang disandikan oleh genom virus.
Penyusun kapsid terdiri dari banyak subunit protein yang disebut dengan kapsomer.
Klasifikasi Virus

Virus dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi, tropisme dan juga cara penyebarannya, dan genomik fungsional.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dapat dilompokkan berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya, atau sampul menjadi 4 kelompok, yaitu:
- Virus DNA
- Virus RNA
- Virus berselubung
- Virus tidak berselubung
Virus umumnya hanya mengandung satu jenis asam nukleat yaitu DNA atau RNA.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Tropisme dan Cara Penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebarannya, virus dapat dikelompokkan menjadi:
- Virus Enterik.
- Virus Respirasi.
- Arbovirus.
- Virus onkogenik.
- Hepatitis virus.
Klasifikasi Virus Berdasarkan Genomik Fungsional
Kemudian, virus juga dapat diklasifikan menjadi 7 kelompok, berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi jenis ini disebut dengan klasifikasi Baltimore yaitu:
- Virus tipe I yaitu DNA utas ganda.
- Virus tipe II sama dengan DNA utas tunggal.
- Virus tipe III sama dengan RNA utas ganda
- Virus tipe IV sama dengan RNA utas tunggal (+).
- Virus tipe V sama dengan RNA utas tunggal (-).
- Virus tipe VI sama dengan RNA utas tunggal (+) dengan DNA perantara (intermediat)
- Virus tipe VII sama dengan DNA utas ganda dengan RNA perantara.
Jenis Jenis Virus

Virus RNA
Virus RNA adalah virus yang mempunyai materi penyusun genetik berupa RNA, jenis virus yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III dan VI.
Beberapa contoh familia virus yang tergolong ke dalam kelompok jenis ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
Virus DNA
Virus DNA adalah virus yang mempunyai materi genetik seperti DNA, Jenis virus yang tergolong kedalam kelompok ini seperti virus kelas I, II, VII.
Terdapat beberapa virus yang tegolong ke dalam kelompok ini seperti, Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.
Virus Raksasa
Dalam sebuah penelitian, ilmuwan menemukan virus raksasa yang dikenal dengan istilah Mimivirus, Megavirus, dan Pandoravirus.
Pandoravirus adalah jenis virus yang memiliki ukuran sangat besar dengan genom yang juga jauh lebih besar dibanding virus-virus lain yang sudah lebih dulu dikenal.
Pandoravirus merupakan jenis virus super raksasa, karena ukurannya mengalahkan virus – virus lain yang juga berukuran raksasa, seperti Mimivirus atau Megavirus.
Walaupun memiliki ukuran super besar, namun tetap tidak dapat dilihat hanya dengan menggunakan mata telanjang.
Virus ini ditemukan oleh seorang peneliti asal Prancis, bernama Jean Michael Claverie dari Universitas Mediterranée.
Ukuran Pandoravirus seribu kali lebih besar dibandingkan dengan virus influenza yang memiliki ukuran 100 nanometer.
Pandoravirus mempunyai ukuran hingga 2.556 gen atau 200 kali lebih banyak dari virus influenza.
Bahkan ukuran Pandoravirus juga lebih besar dua kali lipat dari Megavirus yang hanya memiliki ukuran 1.120 gen.
Dampak Virus

Beberapa virus yang telah ditemukan dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Dengan cara terapi gen, gen jahat penyebab infeksi yang terkandung di dalam virus diubah menjadi gen baik atau penyembuh.
Baru-baru ini, seorang professor biologi bernama David saggers, telah menemukan cara penggunaan virus dalam dunia kesehatan.
Kemudian hasil penemuannya tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002.
David Sanders telah berhasil menjinakkan cangkang bagian luar virus Ebola sehingga bisa digunakan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).
Walaupun demikian, mayoritas virus masih bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia, hewan, dan juga tumbuhan.
Selain manusia, virus juga menjadi penyebab kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan yang telah terinveksi.
Sudah banyak kerugian yang diderita oleh peternak atau petani karena ternaknya yang sakit atau hasil panennya yang tidak optimal karena adanya virus.
Penyakit Hewan Akibat Virus
Virus juga dapat menyerang hewan, jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas disebut penyakit tetelo, terutama ayam, yang biasanya disebabkan oleh new castle disease virus (NCDV).
Penyakit mulut dan kuku merupakan jenis penyakit yang banyak menyerang ternak sapi dan kerbau.
Rous sarcoma virus (RSV) adalah penyakit kanker yang menyerang ayam.
Sedang penyakit rabies merupakan jenis penyakit akibat dampak virus yang banyak menyerang anjing, kucing, dan monyet. penyakit ini secara umum disebabkan oleh virus rabies.
Penyakit Tumbuhan Akibat Virus
Virus juga banyak menyerang tumbuhan atau tanaman, seperti penyakit mosaik yang merupakan jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau, penyebab penyakit ini adalah tobacco mosaic virus (TMV).
Penyakit tungro adalah jenis penyakit yang biasa menyerang tanaman padi, penyebab dari penyakit ini adalah virus Tungro.
Selain itu ada juga penyakit degenerasi pembuluh tapis pada jeruk, Penyebab penyakit ini adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).
Penyakit Manusia Akibat Virus
Sudah banyak kasus yang memperlihatkan dampak virus pada manusia dengan berbagai penyakit yang dideritanya, Seperti contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah pilek yang disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus.
Contoh umum penyakit yang merupakan dampak dari virus adalah cacar, AIDS (yang disebabkan virus HIV), dan demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks).
Papilomavirus merupakan virus penyebab kanker leher rahim yang dapat berakibat timbulnya papiloma atau kutil, hal ini memperlihatkan hubungan antara kanker dan agen-agen infektan.
Ada beberapa kontroversi tentang apakah virus borna, yang pada awalnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, adalah akibat dari penyakit psikiatris yang terjadi pada manusia.
Virus mempunyai potensi cukup besar sebagai menyebab wabah pada manusia, hal ini menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus untuk dijadikan senjata biologis.
Kecurigaan semakin meningkat sejalan dengan ditemukannya cara untuk menciptakan varian virus baru oleh para peneliti dilaboratorium.
Nah, mungkin cukup demikian pembahasan seputar virus dan sejarah penemuan virus serta perkembangannya.
Dengan adanya tulisan ini, kita bisa tau bahwa dalam sejarah penemuan virus telah banyak korban yang terpapar berbagai penyakit serius yang diakibatkan oleh virus.
Semoga kerja keras dan kegigihan para ilmuan dalam membuktikan dan menangani keberadaan virus menjadi memotivasi bagi saya khususnya dan Anda sekalian untuk dapat terus belajar, harapannya semoga artikel ini bisa bermanfaat.