
Sejarah Mikroskop [ Terlengkap ] Jenis, Fungsi, Penggunaan Mikroskop
Hay teman – teman, di artikel kali ini saya akan berbagi informasi seputar sejarah mikroskop, sebuah alat yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan dan ilmu pengetahuan.
Percaya atau tidak, alat yang satu ini telah banyak mempengaruhi kemajuan ilmu pengetahuan, melahirkan teori – teori baru, serta penemuan – penemuan penting yang mendorong kemajuan ke era modern.
Adanya penemuan sel, berbagai macam virus, penyakit – penyakit mematikan dan cara menanggulanginya adalah salah satu dari sekian banyak manfaat dari alat ini di bidang kedokteran.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai sejarah mikroskop, serta fungsi dan penggunaannya, berikut ini kami sajikan info detailnya untuk anda:
Pengertian Mikroskop

Kata mikroskop berasal dari bahasa Yunani yaitu micron yang berarti kecil dan scopos yang berarti tujuan.
Jadi mikroskop adalah sebuah alat khusus untuk melihat obyek yang berukuran sangat kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.
Sedang ilmu yang mempelajari objek kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi.
Kata mikroskopik berarti sangat kecil atau sangat sulit untuk dilihat oleh mata.
Mikroskop merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Fungsi utama dari alat ini adalah untuk melihat bayangan suatu benda yang dihasilkan dengan lebih besar dan jelas.
Mikroskop merupakan sebuah alat khusus yang digunakan untuk melihat obyek yang berukuran sangat kecil, yang tak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Pada alat optik ini terpasang dua buah lensa positif, yang dekat dengan objek disebut lensa objektif sedang yang dekat dengan lensa disebut lensa okuler.
Mikroskop membentuk sifat bayangan yang disebut maya, terbalik dan diperbesar.
Sejarah Mikroskop

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan juga berdampak pada berkembangnya alat – alat (instrument).
Mikroskop adalah salah satu alat instrument yang juga menjadi salah satu faktor pendukung dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam penelitian dan pengamatan benda-benda kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Dalam sejarah mikroskop, ada suatu kesimpulan dari penemuan alat-alat optik yang pertama kali, yang merupakan pangkal penemuan dari mikroskop.
Pemanfaatan sifat-sifat optik suatu permukaan yang melengkung sudah dilakukan oleh Euclid di abad 3000SM, Ptolemy pada abad 127-151, dan Alhazan pada awal abad ke-11.
Namun penggunaan secara praktis dari alat – alat pembesaran optik belum dilakukan.
Baru pada abad ke-16, Leonardo da Vinci dan Maurolyco untuk pertama kalinya menggunakan lensa untuk melihat benda-benda berukuran sangat kecil.
Kakak beradik pembuat kaca mata dari belanda bernama Zachary dan Francis Jansen pada tahun 1590 menemukan penggunaan dua buah lensa cembung yang dipasang dalam sebuah tabung.
Penemuan ini dianggap sebagai cikal bakal dari prototip mikroskop modern.
Untuk pertama kalinya pada tahun 1610, seorang ilmuan bernama Galileo berhasil mengkombinasi beberapa lensa yang dipasang dalam sebuah tabung timah, yang digunakan sebagai sebuah mikroskop sederhana.
Mikroskop sederhana sudah ditemukan sejak abad 3000SM oleh bangsa romawi kuno, dan terus mengalami perkembangan hingga sekarang.
Anthony van Lauwenhoek pada tahun 1632-1723 juga berhasil membuat lensa-lensa dengan perbesaran yang lebih memuaskan untuk melihat benda-benda yang kecil.
Meskipun demikian, mikroskop rancangannya masih terdapat keterbatasan kemampuan dalam hal daya urainya.
Hal ini terlihat jelas dalam sebuah catatan dan rumus yang ditemukan oleh Abbe pada abad yang lalu.
Artikel terkai
Jenis-Jenis Mikroskop

1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah jenis atau type mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energinya, untuk dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati.
Jadi, untuk bisa memperbesar bayangan objek dengan jelas, mikroskop cahaya ini menggunakan cahaya sebagai sumber energi.
Mikroskop cahaya ini mempunyai 3 lensa pembesaran. yaitu seperti berikut ini: a. Lemah (4 kali/10 kali) b. Sedang (40 kali) c. Kuat (100kali).
Selain itu lensa okuler ini memiliki pembesaran hingga 10 kali, sehingga mikroskop cahaya ini kebanyakan memiliki pembesaran yang maksimum sebanyak 1000 kali dari ukuran yang sebenarnya.
Jenis – jenis mikroskop cahaya
-
Mikroskop Okuler Monokuler
Jenis Mikroskop cahaya ini hanya memiliki satu lensa okuler (monokuler) saja, sehingga hanya dapat melihat panjang dan lebar dari objek yang akan diamati.
-
Mikroskop Okuler Binokuler
Jenis mikroskop cahaya ini memiliki dua lensa okuler ( binokuler ). atau yang dikenal juga dengan Mikroskop Stereo. Mikroskop ini dapat melihat panjang, lebar dan tinggi dari objek yang akan diamati secara 3 dimensi (3D).
-
Mikroskop Electron
sesuai namanya, mikroskop jenis ini menggunakan electron sebagai sumber energinya, untuk dapat memperbesar bayangan dari objek yang akan diamati.Dengan kata lain bahwa mikroskop jenis elektron ini menggunakan elektron sebagai sumber energi untuk dapat memperbesar dengan jelas bayangan dari objek yang akan diamati.Mikroskop jenis elektron menggunakan magnet sebagai pengganti dari lensa dengan tujuan untuk memusatkan elektron (sumber energi) ke objek.
-
Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)
Cara kerja dari mikroskop transmisi elektron (TEM) yaitu dengan cara menembuskan elektron kepada objek yang akan diamati serta gambaran dari objek yang akan diamati, sehingga terlihat di layar.
2. Mikroskop Elektron Scanning
Mikroskop Elektron Scanning memiliki sistem khusus dalam proses pengamatan, yaitu dengan cara memberikan gambaran permukaan, jaringan dan struktur objek yang diamati, sehingga bisa menampilkan gambaran objek yang akan diamati dengan gambaran 3 dimensi (3D).
Bagian-Bagian Mikroskop

Untuk bisa menggunakan mikroskop dengan baik, kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih dahulu. Secara umum bagian – bagian dari Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik).
1. Bagian-Bagian Optik
Lensa Okuler, yaitu lensa yang ada di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat dapat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler juga berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Pembesaran pada lensa okuler biasanya dikisaran 6, 10, hingga 12 kali.
-
Lensa Objektif
Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek. Pada mikroskop, umumnya terdapat 3 lensa objektif, yakni dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Pada bagian yang ingin diamati, pengamat harus mengoleskan minyak emersi terlebih dahulu sebelum menggunakan lensa, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, Ketika pengamatan dilakukan, letak lensa ke objek sangat dekat, bahkan sampai bisa bersentuhan.
-
Kondensor
Kondensor merupakan bagian yang bisa diputar naik turun dan berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memfokuskannya ke objek.
-
Diafragma
Diafragma merupakan bagian yang fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin juga bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin bekerja dengan cara memantulkan cahaya tersebut dan mengarahkannya.
2. Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
-
Revolver
Revolver merupakan bagian yang fungsinya untuk mengatur perbesaran lensa objektif sesuai yang diinginkan.
-
Tabung Mikroskop,
Tabung pada mikroskop berfungsi sebagai penghubung antara lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
-
Lengan Mikroskop
Lengan pada mikroskop berfungsi sebagai tempat pengamat dan memegang mikroskop.
-
Meja Benda
Meja benda merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat untuk menempatkan objek yang akan diamati. Pada meja benda terdapat penjepit objek, yang dapat menjaga objek agar tetap ditempat yang diinginkan.
-
Makrometer (Pemutar Kasar),
Mikrometer adalah bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk menurunkan dan menaikkan tabung dengan cepat sebagai pengaturan untuk mendapatkan kejelasan dari gambaran objek.
-
Mikrometer (Pemutar Halus),
Mikrometer pada mikroskop berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat sebagai pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
-
Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop berfungsi untuk membuat body mikroskop tetap ditempat sesuai yang diinginkan.
Fungsi-Fungsi Mikroskop

-
Lensa Okuler
Lensa objektif berfungsi untuk membentuk membentuk bayangan, sedang lensa okuler berfungsi untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
-
Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop berfungsi sebagai mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan.
-
Tombol Pengatur Fokus Kasar
Tombol ini digunakan untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat.
-
Tombol Pengatur Fokus Halus
Tombol ini digunakan untuk memfokuskan bayangan atau objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop juga turun atau naik dengan lambat.
-
Revolver
Lensa objektif merupakan bagian dari mikroskop yang digunakan untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan.
-
Lensa Objektif
Menentukan titik bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati merupakan fungsi dari lensa objektif. Secara umum, ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
-
Lengan Mikroskop
Alat ini digunakan sebagai pegangan saat membawa mikroskop.
-
Meja Preparat
Alat ini digunakan untuk meletakkan objek atau benda yang akan diamati.
-
Penjepit Objek Glass
Penjepit objek glass pada mikroskop berfungsi untuk menjepit preparat diatas meja preparat, tujuannya agar preparat tidak bergeser.
-
Kondensor
Kondensor adalah lensa tambahan dengan berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
-
Diafragma
Alat ini biasanya berupa lubang-lubang yang ukurannya bervariasi, dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Alat ini berfungsi untuk mengatur sedikit banyaknya cahaya yang akan masuk mikroskop.
-
Reflektor/Cermin
Reflektor berfungsi untuk memantulkan sekaligus mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Terdapat 2 jenis reflektor/cermin, yaitu cermin datar dan cekung.
Penggunaan cermin juga tergantung dengan kondisi cahaya, Jika sumber cahaya lemah, Seperti sinar lampu maka digunakan cermin cekung, tetapi bila sumber cahaya kuat, seperti misalnya sinar matahari yang dapat menembus ruangan, maka digunakan cermin datar.
-
Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop juga penting, karena berfungsi untuk mendukung dan menjaga mikroskop agar tetap berdiri dengan mantap di atas meja.
Cara Kerja Mikroskop

- Fungsi dari lensa obyektif yaitu untuk menghasilkan bayangan pertama, dan juga menentukan struktur dan bagian renik yang akan diamati pada bayangan akhir, lensa objektif memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga menghasilkan nilai apertura.
- Lensa okuler adalah salah satu lensa yang digunakan pada mikroskop. Lensa ini letaknya berada di bagian ujung atas tabung dan berdekatan dengan mata pengamat. Fungsinya adalah untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif kira Kira antara 4 hingga 25 kali.
- Penciptaan cahaya pada obyek merupakan merupakan fungsi dari lensa kondensor, sehingga benda akan terlihat jelas ketika diamati, dengan adanya pengaturan yang benar maka akan menghasilkan daya pisah maksimal.
- Apabila daya pisah rendah, maka dua benda akan terlihat menjadi satu, sehingga daya pembesarannyapun akan kurang maksimal.
- Dalam mikroskop, sifat bayangan dipengaruhi oleh 2 lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif, Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil, Sedangkan untuk lensa okuler sifatnya adalah bayangan nyata, tegak dan diperbesar.
- Pada saat pengamatan, benda harus didekatkan sedekat mungkin dengan fokus pada titik lensa objektif. Sedangkan mata harus diposisikan tepat pada lensa okuler. Persisnya mata pengamat harus berada dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat berada dititik focus lensa okuler.
Mikroskop memiliki lensa positif, dan mempunyai bayangan akhir yang jauh tak terhingga, Mikroskop memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.
Perawatan Mikroskop

Mikroskop adalah peralatan penting dalam bidang biologi yang keberadaanya harus dirawat dengan baik. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan agar performance mikroskop tetap baik, yaitu :
- Pada saat sedang membawa mikroskop usahakan ketika memegang lengan mikroskop menggunakan tangan kanan dan gunakan tangan kiri untuk menompangnya.
- Hindari mengayun, melambungkan, atau menggetarkan pada saat meletakkan mikroskop dan jangan mengangkat mikroskop tepat pada tubuh tabungnya, karena berpotesi akan lepas dan jatuh. Mikroskop yang sudah dipakai perlu untuk dibersihkan kembali, gunakan penutup plastic atau masukkan kembali kekotaknya supaya tehindar dari debu.
- Simpan di tempat yang kering dan dan aman, usahakan menaruhnya di lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk menetralkan suhu lembab.
- Bersihkan juga lensa yang kotor dengan menggunakan kain lembut, kapas penghisap atau kertas lensa yang sudah dibasahi dengan air bersabun, alcohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores dan dapat berakibat kurang jelasnya pada pengamatan.
Nah, itulah sedikit informasi seputar sejarah mikroskop. Semoga dengan mengetahui sejarah mikroskop ini, pengetahuan kita akan semakin bertambah.
Dalam bidang penelitian dan penemuan, indonesia masih kurang dibanding negara – negara yang lain, ini mungkin karena keterbatasan kita dengan ilmu pengetahuan dan sarana – sarana pendukungnya.
Semoga dengan adanya tulisan tentang sejarah mikroskop ini, bisa menjadi semangat baru bagi kita sebagai anak muda bangsa untuk bangkit.