
Rumah Adat Sulawesi Selatan [Terlengkap] +Gambar & Penjelasannya
Hallo kawan-kawan semua, kali ini kita akan membahas tentang Rumah adat Sulawesi Selatan yang mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan Anda melalui artikel ini.
Dalam artikel ini, setidaknya Anda akan mengetahui beberapa hal unik, menarik dan penting terkait rumah tradisional yang ada di Sulawesi Selatan, diantaranya seperti berikut.
- Jenis Jenis Rumah adat yang tersebar di beberapa wilayah Sulawesi Selatan.
- Bagian-bagian ruangan dari rumah adat berikut nama namanya.
- Makna dan filosofis yang terkandung pada tiap-tiap bentuk bangunannya.
- Ciri khas dan keunikan rumah adat Sulawesi Selatan yang sangat menarik untuk diketahui.
Kira-kira seperti itu poin-poin penting yang dapat Anda ambil dalam pembahasan kali ini, terlepas dari penjelasan beserta uraian yang sudah cukup lengkap dari beragam sumber.
Ya udah, langsung aja yuk, kita preteli informasi menarik dalam pembahasan berikut ini.
Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah adat merupakan bagian dari budaya suatu daerah yang tentunya memiliki keberagaman serta memiliki ciri khas masing-masing.
Demikian juga dengan Sulawesi Selatan yang mempunyai bermacam-macam rumah adat, sesuai dengan sukunya masing-masing dalam satu kesatuan sebagai rumah tradisional asli dari wilayah Sulawesi Selatan.
Bagi masyarakat Sulawesi Selatan, rumah adat sudah dianggap sebagai sesuatu yang sakral, karena di setiap bagiannya mengandung nilai filosofi tersendiri.
Selain itu, rumah adat Sulawesi Selatan memiliki nilai artistik yang tinggi.
Beberapa wilayah di Sulawesi Selatan memiliki rumah adat yang khas dan sangat artistik sebagai destinasi wisata unggulan di wilayahnya
Dengan arsitekturnya yang khas timur serta adanya pengaruh lain, menjadikan keberagaman rumah adat Sulawesi Selatan menjadi semakin unik.
Jenis Jenis Rumah Adat Sulawesi Selatan
Untuk lebih jelasnya mengenai jenis-jenis rumah tradisional yang ada di Sulawesi Selatan, kami akan paparkan beberapa jenis rumah adat dari beberapa suku terbesarnya.
Diantaranya ialah seperti, rumah adat Makassar, rumah adat Luwuk, rumah adat Bugis, dan rumah adat Mandar, berikut kami uraikan penjelasannya secara lengkap untuk Anda.
1. Rumah Adat Suku Makassar Sulawesi Selatan

Rumah adat Suku Makassar berbeda dengan suku lainnya, yang umumnya masyarakat Makassar menyebut rumah adatnya dengan sebutan Balla.
Rumah suku Makassar berbentuk panggung yang tingginya mencapai 3 meter dari tanah.
Rumah ini diperkuat dengan kayu sebagai penyangganya yang jumlahnya 10 buah, 5 penyangga ke arah belakang dan 5 penyangga ke arah samping.
Terdapat perbedaan antara rumah rakyat biasa dengan rumah adat untuk bangsawan yang tingkat perekonomiannya tinggi, umumnya rumah bangsawan ukuran rumahnya lebih besar.
Bentuk atap rumah adat Makassar sendiri berbentuk pelana, bersudut lancip dan menghadap ke bawah.
Selain itu, bahan pembuatan atapnya terbuat dari nipah, rumbia, bambu, ijuk, ataupun alang-alang.
Rumah adat suku makassar memiliki bentuk seperti panggung dengan tinggi 3 meter yang disebut dengan Balla
Uniknya, pada bagian puncak atapnya yang berbatasan dengan dinding berbentuk segitiga yang dinamakan Timbaksela.
Makna Pada Rumah Adat Suku Makassar
Pada puncak atap rumah adat suku Makassar terdapat dinding berbentuk segi tiga yang disebut Timbaksela, ini sebagai penanda suatu suatu derajat bagi bangsawan.
Bagi warga biasa umumnya memiliki Timbaksela yang tidak bersusun, sedangkan yang bersusun tiga ke atas milik para bangsawan.
Kemudian yang bersusun 5 keatas milik bangsawan yang memiliki jabatan penting pemerintahan.
Bagian Bagian Dari Rumah Adat Sulawesi Selatan ( Suku Makassar )

-
Dego-Dego
Dego-dego merupakan bagian dari rumah adat Makassar yang mirip dengan teras, yang terletak di bagian terluar rumah berupa ruangan kecil.
Selain berfungsi sebagai tempat duduk, Dogo-Dego juga berfungsi sebagai ruangan tamu untuk menunggu pemilik rumah menemuinya.
-
Kala Balla
Kala Balla juga merupakan bagian dari struktur rumah adat Makassar yang terdiri dari beberapa ruangan, biasanya letaknya berada diantara pintu masuk hingga bagian belakang.
-
Paddaserang Dallekang
Paddaserang Dellakang merupakan bagian dari rumah adat sebagai ruang tamu, yang terletak setelah pintu masuk, fungsinya untuk menerima tamu yang datang.
-
Paddaserang Tangnga
Paddaserang Tangnga ini bisa dikatakan sama dengan ruang tengah atau ruang keluarga yang bersifat terbatas, hanya khusus untuk anggota keluarga saja.
-
Paddaserang Riboko
Ini merupakan sebutan untuk ruang belakang, dimana kamar tersebut diperuntukkan bagi anak perempuan yang masih gadis.
-
Balla Pallu
Balla Pallu merupakan sebuah ruangan untuk dapur yang posisinya ada di bagian belakang rumah.
Ruangan ini dibangun dengan ciri khas yang berbeda, yang mana posisinya lebih rendah dari ruangan lainnya.
-
Pammakkang
Pammakkang merupakan sebuah ruangan yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang berharga, bersejarah hingga barang warisan yang sangat penting.
Ruangan ini biasanya terletak di bawah atap, sama dengan loteng.
-
Siring
Siring merupakan sebuah gudang yang posisinya berada di bagian bawah rumah.
2. Rumah Adat Suku Luwuk

Rumah adat Suku Luwuk merupakan bagian dari rumah tradisional yang ada di Sulawesi Selatan yang dulunya merupakan rumah Raja Luwu.
Sebagai rumah adat kebanggaan, Raja Luwu ini dibangun dengan 88 tiang dengan bahan utama kayu.
Bentuk dari rumah adat suku luwuk persegi empat, yang mana antara jendela dan pintu memiliki ukuran yang sama.
Uniknya, rumah adat suku Luwuk ini mempunyai 3 hingga 5 bubungan sebagai penanda pemilik rumah tersebut.
Selain itu, rumah adat ini terdiri dari setidaknya 3 bagian penting, diantaranya ialah.
- Untuk bagian pertama dari rumah ini terdapat ruangan yang luas yang mana dulunya ruangan ini dimanfaatkan untuk membahas masalah kerajaan dengan rakyat.
- Di bagian kedua setelah ruangan tersebut, terdapat dua kamar khusus di mana ruangan tersebut biasanya dimanfaatkan untuk datuk dan sang Raja.
- Kemudian untuk bagian terakhir juga terdapat dua kamar dengan ukuran yang lebih kecil.
Keunikan dari rumah adat Sulawesi selatan yang satu ini terdapat pada ukiran serta pahatan ornamennya.
Rumah adat suku luwuk masih bernuansa rumah panggung yang memiliki tiga hingga lima puncak atau bubungan. Sebagai penanda pemilik hunian dengan kasta yang berbeda-beda
Rumah adat suku luwuk Sulawesi Selatan ini memiliki ornamen khas yang disebut bunga prengreng, Ornamen ini juga melambangkan filosofi hidup menjalar sulur yang artinya hidupnya tidak terputus-putus.
Anda dapat menemukan adanya ornamen ini pada induk tangga, papan jendela, maupun anjong (tutup bangunan)
3. Rumah Adat Sulawesi selatan (Suku Bugis)

Dalam pembangunannya, rumah adat Suku Bugis mendapat pengaruh dari budaya agama Islam selain adanya pengaruh budaya tradisional suku Bugis sendiri.
Hal demikian terjadi karena memang budaya Islam telah membudaya, dan dapat Anda lihat pada bangunan rumah yang kebanyakan berorientasi ke arah kiblat.
Keunikan rumah khas suku Bugis di Sulawesi Selatan ini dapat dilihat dari proses membangunnya, karena rumah yang didirikan oleh masyarakat Bugis ini dibangun tanpa menggunakan satupun paku, melainkan digantikan oleh besi ataupun kayu.
Selain itu, rumah yang didirikan ini juga berdasarkan pada status sosial mereka, misalnya saja rumah Saoraja digunakan untuk kalangan bangsawan, sedangkan Bola digunakan oleh rakyat biasa.
Bagian Bagian Rumah Adat Suku Bugis Sulawesi Selatan
Rumah adat suku bugis terdiri dari tiga bagian, berikut penjelasannya:
-
Rakkaeng
Rakkaeng merupakan bagian dari rumah untuk sebuah ruangan berfungsi untuk penyimpanan barang berharga, misalnya seperti emas, perak, perhiasan, keris atau bahan persediaan makanan.
-
Bola Atau Kalle Bala
Kalle Bala merupakan bagian dari rumah berupa ruangan khusus untuk kebutuhan pemiliknya, seperti kamar tidur, ruang tamu, hingga dapur.
-
Awasao Atau Passiringan
Ini merupakan sebuah ruangan dari rumah adat Sulawesi Selatan disebut dengan Awassao atau Passiring.
Ruangan ini biasanya digunakan untuk tempat penyimpanan hewan ternak seperti sapi, kambing, atau ayam.
Tidak hanya itu saja, bagian ini juga dapat difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan alat pertanian atau alat untuk bekerja.
Selain itu, terdapat bagian menarik lainnya dari rumah adat Suku Bugis yang menurut saya adalah bagian dari keunikan rumah adat suku Bugis, yaitu adanya beberapa ornamen menarik.
Ornamen–ornamen ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai hiasan saja, lebih dari itu, ornamen ini melambangkan simbol status sang pemilik rumah.
4. Rumah Adat Suku Toraja

Rumah adat suku Toraja merupakan bagian dari rumah adat masyarakat Sulawesi Selatan disebut dengan Tongkonan, Tongkonan didirikan di atas tumpukan kayu dengan ukiran warna merah, hitam, dan kuning.
Sebagai rumah adat, Tongkonan merupakan simbol sebuah hubungan dengan leluhur mereka sehingga rumah ini juga dimanfaatkan sebagai pusat spiritual mereka.
Ciri khas rumah adat Toraja Sulawesi Selatan ini terletak pada bentuk bangunan rumahnya yang berbentuk panggung dari kayu.
Rumah adat suku Toraja merupakan bagian dari rumah adat Sulawesi Selatan, disebut Tongkonan.
Selain itu, bentuk bangunannya terdiri dari 3 bagian, diantaranya terdiri atas ulu banua (atap), kalle banua (badan rumah), dan suluk banua (kaki rumah).
Untuk penataan ruangannya sendiri ada ruang utara untuk ruang tamu, tengah untuk ruang keluarga, dan selatan untuk ambung.
Jenis Jenis Rumah Adat Sulawesi Selatan Tongkonan Suku Toraja

Rumah adat suku Toraja (Tongkonan) dikenal dengan 3 jenis, yaitu:
-
Tongkonan Layuk
Jenis rumah Bongkonan layuk memiliki fungsi sebagai tempat kekuasaan tertinggi karena sebagai pusat pemerintahan.
-
Tongkonan Pekanberan Atau Pekaindoran
Untuk Tongkonan Pekanberan. ini merupakan bangunan atau hunian untuk para petinggi adat Toraja yang jumlahnya tidak terlalu banyak, tergantung jumlah petinggi yang ada.
Bangunan ini juga dilengkapi dengan ornamen khusus yang dibuat untuk menambah keindahan rumah, yang menjadikan bangunan ini semakin unik.
-
Tongkonan Batu
Tongkonan Batu merupakan hunian khusus untuk masyarakat biasa, bangunan ini paling banyak ditemukan di kawasan suku Toraja yang bermukim.
Bedanya dengan Tongkonan Pekanberan terletak pada luas bangunan serta material bahan bakunya yang cenderung sederhana atau biasa saja.
Tidak jauh berbeda dengan rumah adat lainnya, adanya ornamen di dalam rumah Toraja menunjukkan konsep keagamaan yang disebut passura atau penyampaian.
Bagi para pemilik rumah, setiap guratan ukiran pada kayu mengandung nilai yang magis atau sakral.
5. Rumah Adat Suku Mandar

Rumah adat Suku Mandar Sulawesi Selatan memiliki bentuk rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah adat Bugis dan Makassar lainnya.
Namun begitu, terdapat sedikit perbedaan yang dapat Anda lihat pada bagian teras (lego) yang biasanya cenderung lebih besar.
Selain itu, jika Anda perhatikan pada bentuk atapnya, maka bentuknya seperti ember yang miring ke depan.
Ciri Khas Rumah Adat Sulawesi Selatan
Ciri khas pada rumah ada ini dapat Anda lihat pada ciri ciri fisiknya yang unik serta penuh dengan ornamen yang khas.
Untuk mengetahuinya, Anda dapat melihatnya langsung di beberapa rumah adat, seperti berikut ini.
1. Sapana
Sapana merupakan sebuatan untuk sebuah tangga yang terbuat dari bambu dengan tiga atau empat tangga dengan anak tangga yang dianyam.
Sapana ini juga mempunyai cocorang atau pegangan pada bagian samping yang dibuat khusus untuk para bangsawan umum.
2. Fauna Asli
Di Sulawesi Selatan, beberapa rumah adat memiliki ciri khas yang berbeda-beda, diantaranya yaitu adanya kepala kerbau pada ornamen rumah adat yang menjadi simbol bumi, penunjuk jalan, binatang tunggangan dan juga status sosial.
Selain itu juga adanya ornamen lain berbentuk naga yang berarti wanita lemah dengan lembut dan memiliki kekuatan yang dahsyat.
Bentuk ayam jantan pada ornamen rumah adatnya juga mengandung makna kerajinan serta kekayaan agar hidup bisa selalu baik dan membawa Keberuntungan.
3. Tukak
Ciri khas berikutnya pada rumah adat ini ialah Tukak, yang dibuat dari kayu dengan 3 tangga.
Tangga ini biasanya dibuat khusus untuk rakyat biasa, maka dari itu tangga ini tidak dilengkapi dengan cocorang dan jumlah anak tangganya juga selalu ganjil-ganjil.
Keunikan Rumah Adat Sulawesi Selatan

Rumah tradisional yang ada di provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan bagian dari salah satu keajaiban dunia yang jadi legenda.
Untuk itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang baik, sudah seharusnya untuk melestarikannya sampai kapan pun juga.
Keunikan rumah adat sulawesi Selatan sudah menjadi maknet tersendiri bagi para wisatawan, baik lokal ataupun asing yang juga penting untuk saya informasikan dalam artikel ini.
Seperti yang kita tahu, Sumatera Selatan memiliki beberapa daerah yang masing-masing memiliki rumah adat, sebagai sampel saya kasih contoh pada rumah adat Tongkonan milik suku Toraja.
Ada banyak keunikan pada rumah adat Tongkonan, namun saya hanya akan menyajikan beberapa saja.
Tongkonan merupakan sebutan untuk rumah tradisional Suku Toraja di Sulawesi Selatan.
Rumah ini memiliki sejumlah keunikan yang menjadikannya khas dan berbeda dari rumah adat lainnya, keunikan tersebut diantaranya adalah.
- Rumah adat Tongkonan pada bagian atas atau atapnya memiliki corak unik karena melengkung menyerupai perahu.
- Rumah adat Tongkonan memiliki hiasan berupa ukiran khas suku Toraja.
- Rumah adat Tongkonan juga memiliki hiasan berupa tanduk rusa pada bagian depan.
- Rumah adat Tongkonan memiliki pintu serta jendala yang unik, karena dibuat lebih kecil yang bermanfaat untuk menghalau udara dingin agar rumah lebih hangat.
- Keunikan lainnya pada rumah adat suku Toraja ini dapat Anda lihat pada letak atau posisi Tongkonan yang harus menghadap utara dan membelakangi selatan.
Itulah beberapa keunikan dari rumah adat suku Toraja (Tongkonan) Sulawesi Selatan yang merupakan rumah adat asli daerah Toraja yang dapat saya sampaikan disini.
Penutup
Saya ucapkan terima kasih untuk Anda yang telah membaca artikel ini hingga akhir, jika artikel tentang rumah adat Sulawesi Selatan bermanfaat, Anda bisa melanjutkan pada pembahasan berikutnya tentang Rumah adat Bali.
Artikel berikutnya tentang “rumah adat Bali” tidak kalah menarik, karena seperti yang umum diketahui bahwa Bali memang unggul dalam urusan tradisi dan budayanya, sehingga menjadikan daerahnya populer sampai ke manca negara.
Pasalnya, Bali didukung oleh masyarakatnya yang mampu mempertahankan warisan budaya Bali secara turun temurun.
Sebagai penerus bangsa yang baik sangat rugi dan sayang jika miskin akan ilmu budaya, lebih-lebih budaya lokal yang menjadi ciri khas bangsa kita di mata dunia.