
Mengetahui Rumah Adat Papua Lengkap +Gambar & Penjelasannya, Detail
Artikel ini mengulas secara lengkap dan mendalam terkait topik “rumah adat Papua” pembahasan ini cocok bagi Anda yang sedang mencari materi atau informasi tentang kebudayaan, khususnya rumah adat yang ada didaerah Papua.
Dalam artikel ini, setidaknya Anda akan memahami beberapa hal tentang rumah tradisional khas Papua, seperti:
- Struktur rumah adat beserta penjelasannya.
- Macam-macam rumah tradisional khas papua.
- Ciri khas beserta keunikan dari rumah adat Papua.
- Fungsi dari beberapa jenis ruangan rumah adat.
Jadi, jika Anda ingin tahu lebih dalam terkait rumah asli adat dari tanah Cendrawasih, maka baca artikel berikut ini hingga selesai, enggak lama kok.
Rumah Adat Papua

Selain kekayaan alamnya, Indonesia merupakan negara yang populer akan kekayaan adat dan budayanya.
Tiap-tiap daerah mempunyai ciri khas yang berbeda-beda, salah satunya ialah Papua.
Di pulau Cendrawasih tersebut, terdapat beberapa jenis rumah adat Papua yang unik dan menarik dari setiap suku nya.
Beragam rumah adat tersebut dibangun dengan arsitektur yang indah, sehingga tak jarang banyak wisatawan lokal dan mancanegara tertarik untuk mengunjunginya.
Baik hanya untuk tujuan studi, ataupun sekedar untuk menghabiskan waktu liburan.
Papua merupakan salah satu pulau yang ada Indonesia bagian timur.
Pulau ini juga terdiri dari dua Propinsi, yakni Papua barat dan Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini.
Di antara sekian banyak Provinsi di Indonesia, wilayah Papua merupakan daerah yang paling luas., sehingga tak heran jika Papua mempunyai beragam etnik budaya yang bervariasi tiap sukunya.
Papua merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia bagian timur yang memiliki beragam jenis rumah adat yang tetap lestari hingga kini
Menariknya, hingga saat ini, Papua masih menjunjung tinggi adat istiadat suku mereka.
Bahkan budaya dan tradisi tetap mereka terapkan dalam kehidupan sehari-sehari, semua bentuk tradisi tetap mereka lakukan agar kebudayaan suku mereka tetap lestari.
Meskipun terdapat sedikit perbedaan dengan wilayah Indonesia yang lainnya, namun penduduk Papua sangat menghargai perbedaan antar sesama.
Struktur Rumah Adat Papua dan Penjelasannya

Rumah adat di Papua secara umum mempunyai bentuk atap berbentuk bulat yang ditutupi jerami ataupun rumput ilalang yang sudah dikeringkan.
Dari beragam jenis struktur bangunan adat yang ada di sana, pada umumnya mempunyai bentuk yang hampir sama, mulai dari bahan pembuatannya yang sama, hingga ukurannya yang tak biasa.
Walaupun demikian, semua itu menjadi suatu perpaduan sangat unik serta menarik, sehingga membuat para pelancong dari dalam negeri maupun internasional penasaran untuk melihat secara langsung, selain tarian dan wisata lain yang terdapat di sana.
Bentuk
Kebanyakan, rumah adat Papua memiliki bentuk seperti jamur, dengan atap seperti kuali terbalik.
Bangunan dengan bentuk seperti ini cukup banyak dijumpai, terutama di daerah pedalaman yang masih kental menjunjung tinggi adat istiadat setempat.
Bahan
Dalam membangun rumah hunian, mereka menggunakan beragam bahan yang terbuat dari gabungan jerami atau ilalang untuk atap.
Selain itu, mereka juga menggunakan batang-batang kayu yang disusun sebagai pondasi, serta bagian-bagian rumah secara keseluruhan.
Papua memiliki beragam jenis rumah adat yang memiliki struktur bangunan yang khas
Uniknya, rumah adat Papua ada yang menggunakan pintu dan jendela lengkap, namun ada pula yang tidak menggunakannya sama sekali dengan alasan tertentu.
Ukuran

Rumah tradisional papua ini umumnya dihuni oleh penduduk dari berbagai suku asli Papua serta memiliki ukuran kecil, hanya cukup untuk dihuni satu keluarga atau beberapa orang saja.
Ada yang memiliki ukuran hanya dua meter hingga tiga meter saja, namun ada juga rumah yang memiliki tinggi hingga sepuluh meter, tergantung kegunaan dari rumah tersebut.
Letak
Rumah tradisional ini letaknya tersebar di beberapa lokasi.
Ada yang berlokasi di daerah perkotaan, namun ada juga yang lokasinya di pinggir bahkan ditengah lebatnya hutan.
Biasanya rumah yang terletak di hutan ini merupakan pemukiman masyarakat asli Papua.
Aturan
Dalam membangun rumah tradisional Papua, terdapat beberapa aturan yang biasa di lakukan oleh masyarakat Papua.
Beberapa aturan yang sudah menjadi tradisi tersebut diantaranya yaitu, terdapat rumah yang hanya boleh dihuni kaum pria, dan ada pula yang hanya boleh dihuni kaum wanita.
Selain itu, ada juga rumah atau tempat yang dijadikan ruangan untuk menyimpan hewan peliharaan.
Jadi, masing-masing bangunan mempunyai fungsinya masing-masing dan masyarakat harus patuh menjalaninya.
Artikel terkait
( Rumah Adat Bali )
Macam-Macam Rumah Adat Papua
Sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, terdapat lima jenis rumah adat Papua yang masih bertahan dan memiliki nilai tradisi tinggi, diantaranya yaitu Honai, Ebai, Wamai, Kariwari, dan Rumsram.
Rumah tradisional kebanggaan masyarakat Papua ini, memiliki bentuk serta filosofis yang berbeda-beda, hingga material untuk membangunnya pun tidak sama.
Mungkin hal ini salah satunya yang menjadikan rumah adat Papua semakin eksotik, berikut nama-nama rumah adat Papua yang populer, diantaranya yaitu:
Rumah Adat Papua, Honai

Honai merupakan salah satu rumah adat Papua yang menjadi tempat tinggal bagi suku Dani.
Rumah adat Honai biasanya dihuni oleh kaum laki-laki dewasa, nama Honai sendiri berasal dari kata “hun” yang berarti laki-laki dan “ai” yang berarti rumah.
Rumah adat Honai biasanya banyak ditemukan didaerah lembah dan pegunungan.
Rumah ini juga memiliki dinding yang terbuat dari kayu, serta atap jerami yang berbentuk kerucut, sekilas rumah ini mirip seperti jamur.
Honai merupakan rumah adat Papua yang umumnya dihuni oleh kaum lelaki dari suku Dani
Bentuk atap yang seperti ini berfungsi untuk melindungi permukaan dinding dari guyuran air hujan, dan, juga mengurangi hawa dingin dari lingkungan sekitar.
Ciri Khas Dari Rumah Adat Papua Honai
Ciri khas rumah adat Papua ini dapat dilihat dengan adanya jendela serta adanya satu buah pintu.
Rumah ini juga mempunyai tinggi 2,5 meter serta memiliki ruangan yang sempit, yaitu sekitar 5 meter.
Desain seperti itu ternyata efektif untuk menahan suhu yang dingin di pegunungan.
Di tambah lagi dengan dibuatnya suatu lingkaran ditengahnya, yang berfungsi sebagai tempat membuat api, untuk menghangatkan badan sekaligus penerangan.
Ruangan Rumah Adat Papua Honai Dan Fungsinya
Di dalam rumah ini terdapat ruangan yang terdiri dari dua lantai.
Lantai bagian bawah berfungsi sebagai tempat berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan, sedang lantai bagian atas berfungsi sebagai tempat tidur.
Di sana, masyarakat juga memanfaatkan rumput yang dikeringkan sebagai alas tidur, walaupun terlihat sederhana namun rumah ini tetap menarik.
Untuk bagian paling bawah dari rumah adat jenis Honai, biasanya digunakan untuk penyimpan mumi, yaitu jasad yang telah diawetkan.
Selain itu, rumah Honai juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai tempat untuk menyimpan alat-alat perang, benda-benda warisan leluhur serta simbol dari adat suku tersebut.
Rumah Adat Papua, Ebai

Ebai merupakan salah satu jenis rumah adat Papua, Ebai sendiri berasal dari kata “ebe” yang berarti tubuh, dan “ai” yang artinya rumah, hal demikian juga merujuk pada arti perempuan yang merupakan tempat tinggal bagi kehidupan.
Rumah Ebai biasanya juga digunakan untuk melakukan proses pendidikan untuk anak perempuan, yaitu para ibu akan mengajarkan hal-hal yang akan dilakukan ketika menikah nanti.
Selain itu, rumah Ebai juga biasa dijadikan tempat tinggal bagi ibu-ibu, anak perempuan dan anak laki-laki.
Namun biasanya, untuk anak laki-laki yang telah beranjak dewasa akan pindah ke rumah Honai.
Papua memiliki rumah adat ( Ebai ) yang ditempati khusus oleh kaum wanita atau perempuan sebagai tempat pendidikan saat akan beranjak dewasa
Bentuk rumah Ebai hampir sama dengan rumah Honai, namun dari segi ukuran lebih pendek dan kecil.
Posisi rumah Ebai berada di samping kanan atau kiri rumah Honai serta pintunya tidak sejajar dengan pintu utama.
Rumah Tradisional Papua, Wamai

Wamai merupakan salah satu jenis bangunan khas masyarakat Papua yang biasanya dijadikan tempat kandang ternak peliharaan.
Masyarakat Papua biasanya memelihara beragam hewan ternak seperti, ayam, babi, anjing dan lain-lainnya.
Wamai merupakan bangunan khusus yang dijadikan tempat sebagai kandang ternak atau hewan peliharaan
Rumah adat Wamai umumnya memiliki bentuk persegi, tapi ada pula berbentuk lain, sangat fleksibel tergantung dari besar dan banyaknya jenis hewan yang dimiliki oleh masing-masing keluarga.
Kariwari

Kariwari merupakan rumah adat Papua yang ditinggali oleh suku Tobati-Enggros yang lokasinya berada di tepi Danau Sentani, Jayapura.
Rumah ini biasanya di peruntukkan bagi anak laki-laki yang telah berusia sekitar 12 tahun.
Rumah Kariwari ini juga difungsikan sebagai tempat untuk mendidik anak-anak tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang laki-laki, seperti pengalaman hidup dan mencari nafkah.
Para anak laki-laki Papua diajarkan untuk bertanggung jawab dan berani serta kuat.
Rumah Kawari merupakan salah satu jenis rumah adat Papua khas dari suku Tobati-Enggros yang biasa ditemukan di sekitar Teluk Yotefa
Beragam pelajaran yang didapatkan misalnya membuat perahu, cara berperang, membuat senjata, dan memahat.
Bentuk Dan Struktur Bangunan Rumah Adat Papua Kariwari
Rumah ini mempunyai bentuk segi delapan yang hampir sama bentuknya dengan limas, bentuk seperti ini sengaja dibuat agar mampu menahan hembusan angin yang kuat.
Sedangkan atapnya berbentuk kerucut, masyarakat Papua meyakini bahwa bentuk seperti ini mendekatkan diri kepada para leluhur.
Rumah Kariwari memiliki ukuran tinggi yang berbeda-beda, dari mulai 20 hingga 30 meter.
Rumah ini juga terdiri dari 3 lantai yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Untuk lantai paling bawah digunakan sebagai tempat belajar oleh para remaja laki-laki.
Sedang untuk lantai ke dua digunakan sebagai ruangan pertemuan para pemimpin dan kepala suku, serta sebagai tempat tidur kaum laki-laki, kemudian lantai ke tiga dijadikan sebagai tempat meditasi dan berdoa.
Rumah adat Kariwari memiliki lantai yang terbuat dari lapisan kulit kayu, dindingnya terbuat dari cacahan pohon bambu, sedangkan atapnya terbuat dari daun sagu.
Di dalamnya diperkuat dengan kayu besi yang dapat menopang dan saling mengikat satu sama lain.
Hal ini dapat membantu rumah terutama atapnya agar tidak terlepas dan terbang terbawa angin.
Rumah ini juga dilengkapi dengan tempat khusus berupa batang kayu yang diletakkan di bawah rumah, yang digunakan untuk menyimpan hasil kerajinan, alat perang dan lain-lain.
( Lihat juga: Keunikan Rumah Adat Sulawesi Selatan Secara Lengkap )
Rumsram

Rumsram merupakan rumah adat Papua yang dihuni oleh suku Biak Numfor yang berada di pulau-pulau, rumah ini khusus digunakan oleh kaum laki-laki.
Fungsinya hampir sama dengan rumah Kariwari, rumah ini digunakan sebagai tempat untuk mendidik anak remaja laki-laki dalam pencarian pengalaman hidup, serta bagaimana cara menjadi laki-laki yang kuat dan bertanggung jawab sebagai kepala keluarga kelak.
Bentuk Dan Struktur Bangunan Rumah Adat Papua Rumsram
Rumah adat Rumsram memiliki bentuk persegi seperti rumah panggung, dan di beberapa bagiannya terdapat ukiran.
Untuk bentuk atapnya mirip seperti perahu terbalik yang menandakan mata pencaharian penduduknya sebagai nelayan, rumah ini memiliki ukuran tinggi kurang lebih sekitar 6-8 meter.
Biasanya rumah ini terdiri dari dua tingkat, untuk lantai pertama bersifat terbuka dan tidak memiliki dinding.
Lantai pertama juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi laki-laki misalnya, membuat perahu, memahat, cara berperang dan lain-lain.
Bangunan rumah Rumsram hampir sama seperti Kariswari, yang mana pada bagian lantainya terbuat dari kulit kayu serta dindingnya dari pohon bambu yang di cacah.
Rumah Rumsram biasanya memiliki dua buah pintu pada bagian depan dan belakang serta beberapa buah jendela, sedangkan atapnya terbuat dari daun sagu.
Keunikan Rumah Adat Papua
Rumah adat Papua memiliki sisi keunikan tersendiri yang menjadi ciri khasnya sebagai rumah adat.
Sama seperti rumah adat yang lain, berikut ini beberapa keunikan dari rumah tradisional khas papua.
Tidak Boleh Sembarangan Membangun Rumah Adat Hanoi

Hal unik pertama dari rumah adat milik Suku Dani Papua ini yaitu, hanya boleh dibangun oleh kaum laki-laki saja.
Selain itu, waktu untuk pembangunan pun ditentukan secara spesifik dan harus diikuti atau ditaati.
Konon, hal seperti ini dilakukan agar dalam membangun rumah Honai tak terhambat oleh cuaca ataupun ancaman bencana alam.
Kemudian, aturan lain yang harus diikuti adalah penempatan pintu rumah, posisi pintu rumah adat harus menghadap ke arah matahari terbit atau tenggelam.
Menurut masyarakat Papua, arah tersebut dinilai dapat membuat penghuni Honai lebih siap siaga terhadap adanya kebakaran atau serangan musuh yang datang.
Perempuan Tidak Boleh Masuk Honai

Hal unik berikutnya dari rumah tradisional yang satu ini ialah, rumah Honai ternyata terlarang untuk dimasuki kaum perempuan suku Dani.
Bahkan, meskipun perempuan tersebut merupakan istri dari salah satu pria penghuni Honai, ia tetap dilarang untuk masuk.
Yang diperkenankan untuk memasuki rumah adat ini hanyalah suami beserta anak laki-laki dewasa saja..
Pertanyaannya, bagaimana jika laki-laki dan perempuan yang sudah kawin akan berhubungan suami istri?
Ternyata untuk berhubungan, mereka hanya diperbolehkan melakukannya di Ebe’ai, pada saat tidak ada siapapun di dalamnya.
Untuk rumah Ebe’ai, tidak hanya dijadikan sebagai tempat tidur perempuan dari suku Dani, namun juga dijadikan sebagai tempat untuk mendidik anak-anak perempuan.
Keunikan Struktur dan Fungsi Rumah Adat Papua

Seperti dijelaskan diatas, bahwa rumah adat yang unik ini memiliki tiga tingkat dengan fungsinya masing-masing, yaitu pada bagian terbawah biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan jasad warga yang sudah diawetkan menjadi mumi.
Kemudian di lantai dasarnya merupakan tempat untuk menerima tamu laki-laki, sementara di bagian paling atas adalah tempat tidur yang hanya diberi alas dengan jerami saja.
Penutup
Rumah adat papua ialah hunian khas daerah Papua, berdasarkan tradisi dan budayanya yang memiliki beragam jenis bangunan beserta masing-masing fungsinya, setidaknya ada 5 jenis rumah tradisional khas Papua yang sudah populer.
Sebagai rumah adat yang mungkin kelihatannya sederhana, namun memiliki makna dan filosofi yang tak kalah penting.
Seperti sebagai simbol akan persatuan antar suku, demi mempertahankan kebudayaan warisan leluhur, saling tolong menolong, simbol martabat dan harga diri serta kepribadian masyarakat suku Papua itu sendiri.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih sudah berkunjung dan melihat isi konten ini, meskipun saya sadar masih banyak kekurangan, namun saya berharap semoga tetap ada hikmah walaupun sedikit dari tulisan ini.