
Rumah Adat Jawa Tengah [Terlengkap] +Gambar & Penjelasannya
Artikel kali membahas tentang rumah adat Jawa Tengah secara lengkap dengan beragam jenisnya.
Secara umum rumah adat Jawa Tengah disebut dengan rumah adat Joglo, karena rumah adat inilah yang paling populer di Jawa Tengah.
Selain itu, ada juga jenis-jenis rumah adat Jawa Tengah yang lain, yang tak kalah populer serta unik, seperti.
- Rumah adat Panggang Pe.
- Rumah adat Tajug.
- Rumah adat Limasan.
- Rumah adat Kampung.
Jika Anda masih awam tentang rumah adat di nusantara, Anda juga bisa melihat dan mengetahui rumah adat yang lain. Seperti rumah adat khas Sulawesi Selatan dan juga rumah adat Bali yang merupakan rumah adat paling populer di nusantara.
Tidak hanya itu, saya juga dengan lengkap menulis tentang rumah adat khas Papua dan juga rumah adat Jawa Barat yang mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan Anda tentang rumah adat.
Baiklah, jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang beragam pengetahuan penting rumah adat Jawa Tengah, Anda akan mendapatkannya setelah membaca sampai habis artikel ini, Lest get started!
Sejarah Rumah Adat Jawa Tengah

Tidak dapat dipungkiri, masih banyak dari kita yang belum tahu tentang sejarah rumah adat di Jawa Tengah.
Kebanyakan dari kita mungkin hanya tau tentang jenis jenis rumah adat yang ada di Jawa Tengah, namun sedikit yang berusaha mengetahui sejarahnya.
Seperti pada arsitektur dari bangunan rumah Joglo yang sangat khas sekali dengan arsitektur Jawa.
Namun, dibalik ke khasan arsitektur bangunan tersebut sebenarnya telah banyak dipengaruhi oleh budaya agama Hindu, apalagi Hindu kuno jaman dulu yang mempunyai banyak pengikut di Jawa Tengah.
Ajaran akan keyakinan yang dianut oleh masyarakat juga turut mempengaruhi kondisi sosial masyarakat.
Bahkan tidak hanya terbatas pada kondisi sosial, namun juga pada kondisi arsitektur bangunannya juga mendapat pengaruh dari budaya Hindu yang dapat Anda amati dari bangunan yang ada.
Kebanyakan bangunan rumah tradisional di Jawa Tengah yang masih asli, bentuknya hampir sama dengan pura umat Hindu yang berasal dari India.
Hal ini tidak mengherankan mengingat perkembangan agama Hindu kala itu benar-benar mengakar dalam kehidupan masyarakat, yang lambat-laun juga mempengaruhi kondisi lingkungan.
Pengaruh kebudayaan ini tidak hanya pada paparan budaya yang menjadi ‘tradisi’ masyarakat sekitar, namun, juga Anda dapat melihatnya dari dari segi bentuk rumah adat tersebut.
Sejarah Rumah adat Jawa Tengah sudah ada sejak jaman dahulu yang banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu kuno yang dianut oleh kebanyakan masyarakat saat itu
Adanya banyak bangunan menyerupai pura di India merupakan warisan tersendiri dari penganut agama Hindu di masa terdahulu.
Seiring berjalannya waktu, muncul banyak ‘aliran’ rumah adat dengan berbagai type, hal ini merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap perubahan.
Maka dari itu, tidak perlu heran apabila Anda menemukan rumah adat Joglo dengan bentuk yang berbeda dari yang lain.
Jenis Jenis Rumah Adat Jawa Tengah
Setelah kita banyak membahas tentang sejarah rumah adat dari Jawa Tengah, selanjutnya kita akan membahas terkait berbagai jenis rumah adat Jawa Tengah yang mungkin belum Anda ketahui.
1. Rumah Adat Jawa Tengah (Joglo)

Rumah adat Joglo merupakan salah satu rumah adat Jawa tengah yang paling familiar dibanding tipe-tipe rumah adat lainnya.
Saat ini, rumah Joglo di Jawa Tengah masih dapat Anda temui dengan keadaan yang masih terawat dengan baik.
Rumah adat Joglo juga dikenal sebagai lambang kekayaan sang pemilik, maka tak heran jika pemilik rumah Joglo bukan sembarang orang.
Teras yang luas serta tak bersekat menjadi ciri khas rumah adat Joglo, dan biasanya ditengah ruangan rumah adat ini juga ditopang oleh empat tiang.
Yang paling populer hingga saat ini dari beragam jenis rumah adat Jawa Tengah adalah rumah Joglo
Tiang-tiang inilah yang dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Soko Guru.
Rumah adat Joglo tidak hanya dijadikan tempat tinggal, namun juga juga dianggap sebagai lambang kekayaan, karena memang rumah Joglo hanya mampu dimiliki oleh orang-orang yang memiliki finansial yang lebih.
Filosofi Rumah Adat Joglo
Pemberian nama Joglo pada rumah adat Jawa Tengah juga sarat akan makna, kata Joglo sendiri diambil dari kata “tajug” dan “loro“.
Adapun makna dari kata tersebut ialah penggabungan dari dua tajug, sebagaimana atap rumah Joglo memang berbentuk tajug yang membentuk gunung.
Masyarakat Jawa juga sangat meyakini bahwa gunung merupakan simbol penting dan dianggap sakral, menurut mereka, gunung merupakan tempat tinggal para dewa.
Maka dari itu, dua Tajug dipilih sebagai bentuk khas rumah adat Jawa Tengah. selain itu, atap rumah Joglo juga disangga oleh empat pilar utama yang disebut Saka Guru.
Pilar-pilar tersebut melambangkan dari empat arah mata angin yaitu, timur, selatan, utara, dan barat.
Biasanya, rumah adat Joglo terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya bagian depan (pendapa), tengah (pringgitan), dan ruang utama (dalem).
Uniknya, pembagian ruangan rumah ini menerapkan prinsip hirarki seperti, pada bagian depan yang bersifat umum dan bagian di belakang yang khusus.
Bahkan, akses orang yang dapat masuk ke dalam ruangan pun juga berbeda-beda.
Keunikan Rumah Adat Jawa Tengah (Joglo)

Setiap bentuk bangunannya, rumah adat Joglo memiliki sisi yang unik, ditambah lagi dengan rancangan bangunan yang selalu memiliki makna serta filosofi yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah keunikan yang dimiliki rumah adat Joglo, diantaranya yaitu:
-
Arsitektur Bangunan Yang Unik
Meskipun rumah adat Joglo di rancang oleh perancang zaman dahulu yang belum banyak mengenal teknologi yang canggih, namun tidak membuat arsitektur pada bangunan ini tak menarik.
Pembuatan rumah adat Joglo ini dilakukan dengan menyusun kayu secara proporsional, sehingga tak heran jika setiap bangunannya terbentuk dengan bagian yang selalu sebanding antara yang satu dengan yang lain.
Keunikan rumah adat Jawa Tengah yang satu ini terletak pada arsitekturnya yang menggambarkan segala sesuatu tentang kehidupan dan aktivitas masyarakat Jawa.
-
Terdapat Pager Mangkok
Selain arsitektur rumah yang unik, rumah Joglo ini juga memiliki pagar khas yang dikenal sebagai pager mangkok.
Jika kebanyakan rumah tradisional mempunyai pager yang terbuat dari bilahan bambu atau kayu yang disusun mengelilingi rumah.
Maka lain halnya dengan pagar pada rumah adat Joglo ini, karena pagar ini di buat dari tanaman perdu dengan ketinggian tidak mencapai 1 meter.
Hal inilah yang membuat pagar ini dinamakan sebagai Pager Mangkok yang bermakna “rumah sebaiknya tidak di pagar, agar masyarakat dapat saling membaur satu sama lain”.
-
Pintu Utama Di Tengah Rumah
Salah satu ciri khas rumah adat Jawa Tengah (Joglo) adalah letak pintu utamanya yang selalu berada di tengah, posisi pintu ini selalu dibuat sejajar dengan ruangan bagian belakang.
Pintu utama yang di pasang di tengah rumah ini juga mengandung filosofi sebagaimana dengan bagian bangunan yang lain.
Adanya pintu yang terletak ditengah menggambarkan bahwa masyarakat Jawa memiliki sikap keterbukaan antara satu dengan lainnya.
Masyarakat Jawa dengan senang hati menerima setiap tamu yang berkunjung, bahkan menyuruh tamunya menganggap rumahnya seperti rumah sendiri.
-
Teras Dengan Empat Tiang
Di bagian depan bangunan rumah adat Joglo pasti selalu ada teras yang luas, teras pada halaman rumah ini mempunyai empat tiang dengan bentuk segiempat yang memanjang.
Orang Jawa dikenal mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi, oleh sebab itu mereka membangun teras ini sebagai tempat berkumpul dengan orang lain.
Sebagai media hiburan, pada zaman dahulu belum ada Televisi, atau Handphone.
Sehingga berkumpul dengan keluarga, sanak famili dan tetangga merupakan hiburan tersendiri yang sangat mengasyikkan.
Selain itu, adanya bangunan teras juga mengandung makna, bahwa sesama saudara atau tetangga harus senantiasa membangun hubungan yang baik dan bersosial.
-
Memiliki Jendela Yang Banyak Dan Besar
Terakhir, keunikan yang dimiliki rumah adat Joglo Jawa Tengah yaitu, adanya sejumlah jendela yang berukuran cukup besar.
Desain dari bentuk jendela rumah ini merupakan warisan Belanda yang di kembangkan oleh para perancang Jawa jaman dulu.
Bagian Bagian Rumah Joglo

Rumah adat Joglo cukup luas, dan didalamnya terdapat beberapa bagian ruangan dengan bentuk dan fungsinya masing masing.
Secara umum, berikut ini bagian bagian pada rumah adat Joglo yang perlu Anda Tahu.
-
Pendapa
Pendapa posisinya berada di bagian depan rumah, hal ini menunjukkan sifat orang Jawa yang selalu ramah serta terbuka terhadap siapa saja.
Supaya tamu dapat duduk dengan nyaman, biasanya pendapa dilengkapi dengan karpet dan beragam hiasan lain untuk para tamu dan pemilik rumah.
-
Pringgitan
Bagian ini merupakan tempat di mana panggelaran wayang diadakan, selain itu bisanya juga digunakan kompilasi upacara Ruwatan, di sini, pemilik rumah juga menyimbolkan diri sebagai Dewi Sri.
Dewi Sri merupakan dewi yang diyakini sebagai sumber dari segala kehidupan, kesuburan, dan kebahagiaan.
-
Dalem Atau Ruang Utama Keluarga.
Pada bagian ini, terdapat kamar-kamar yang disebut Senthong, Sentong dulu hanya dibuat tiga bilik saja.
Untuk kamar pertama ditempati oleh keluarga laki-laki, sedang kamar kedua dikosongkan, dan kamar ketiga ditempati oleh keluarga perempuan, lalu kenapa kamar kedua dikosongkan?
Kamar kedua yang disebut dengan Krobongan ini dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyimpan berbagai macam pusaka untuk pemujaan terhadap Dewi Sri.
Kamar ini merupakan bagian dari rumah yang dianggap paling suci, sehingga walaupun kamar ini dikosongkan, namun tetap kamar ini dilengkapi dengan tempat tidur dan perlengkapan lainnya.
-
Senthong
Senthong merupakan bagian belakang dari rumah Joglo yang terdiri dari 3 ruangan.
Biasanya posisi Senthong yang berada di bagian barat digunakan untuk menyimpan hasil panen, sedangkan ruangan timur untuk menyimpan alat pertanian, dan ruangan tengah sebagai kamar pengantin baru.
-
Omah
Omah merupakan bangunan utama dari kompleks Joglo, dalam bahasa Indonesia kata Omah berarti rumah.
Desain bangunan Omah secara umum berbentuk persegi dengan menggunakan atap Limasan atau atap joglo dengan lantai yang sedikit ditinggikan.
2. Rumah Adat Panggang Pe

Rumah adat Jawa Tengah yang populer ternyata tidak hanya rumah adat Joglo, namun, juga ada rumah adat lain yang tak kalah populer, sebut saja rumah adat Panggang Pe.
Di Jawa Tengah, rumah adat yang satu ini cukup terkenal.
Rumah adat Panggang Pe juga dilengkapi dengan empat hingga enam tiang.
Untuk tiang yang ada di sebelah depan biasanya sengaja dibuat lebih pendek dibanding tiang yang ada di belakang, sehingga jika dilihat, bentuk rumah ini cukup unik.
Jenis Jenis Rumah Adat Panggang Pe
Rumah adat Panggang Pe juga memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu:
- Empyak Setangkep.
- Gedhang Setangkep.
- Gedhang Salirang.
- Cere Gancet.
3. Rumah Adat Tajug

Sudah umum diketahui bahwa, rumah adat Jawa Tengah memiliki filosofi di tiap bentuk bangunannya.
Bahkan dapat dikatakan bahwa setiap rumah adat memiliki fungsi yang tidak sama antara satu dengan yang lain, seperti rumah adat Tajug yang satu ini.
Rumah adat Tajug merupakan salah satu jenis rumah adat di Jawa Tengah yang biasa digunakan sebagai bangunan suci, seperti masjid serta bangunan-bangunan sakral lainnya.
Jika digunakan sebagai tempat tinggal tentu tidak diperbolehkan.
Karena memang rumah adat Tajug ini oleh masyarakat telah diyakini sebagai rumah yang disucikan.
Maka dari itu, tidak sembarang bangunan dapat dibangun dan dijadikan rumah adat, hanya bangunan-bangunan tertentu yang dinilai pas dengan filosofinya.
Umumnya rumah adat Tajug difungsikan sebagai tempat ibadah dengan bentuknya yang bujur sangkar masih dipertahankan hingga kini
Ciri khas dari rumah adat Jawa tengah yang satu ini, biasanya memiliki atap yang berbentuk runcing, serta bentuknya seperti bujur sangkar.
Sedang untuk typenya sendiri tidak hanya ada satu type, rumah adat Tajug diperkirakan memiliki total ada 13 type.
4. Rumah Adat Kampung

Dapat dikatakan bahwa rumah adat Jawa Tengah secara umum menunjukkan strata sosial pemiliknya.
Hal demikian dapat dilihat pada rumah adat Kampung yang umumnya dimiliki oleh kalangan rakyat biasa.
Dilihat dari bentuk bangunannya, rumah adat yang satu ini hampir mirip rumah Panggang Pe.
Namun meski demikian, rumah adat ini memiliki ciri khas tersendiri.
Ciri khas rumah adat Kampung dapat Anda lihat pada bagian tiang, karena tiang-tiang yang digunakan umumnya adalah kelipatan dari empat, kemudian dimulai dari angka delapan.
Jadi tiang-tiang inilah yang menjadi ciri khas rumah adat Kampung, namun meski demikian tentu berbeda dengan rumah adat Joglo yang juga memiliki tiang berjumlah empat.
Tetap ada perbedaan yang mencolok antara rumah adat Joglo dan Kampung dari segi tiang penyangga.
Jenis Jenis Rumah Adat Kampung
Rumah adat Kampung juga memiliki beberapa jenis atau type, total ada sekitar 13 type, diantaranya yaitu:
- Kampung Pokok.
- Pacul Gowang.
- Apitan.
- Dara Gepak.
- Gajah Ngombe.
Sesuai dengan namanya, rumah adat ini umumnya dimiliki oleh kalangan orang biasa.
5. Rumah Adat Limasan

Terakhir ada rumah adat Limasan, kenapa rumah adat ini disebut rumah adat Limasan? itu karena atapnya yang berbentuk Limas.
Terdapat empat sisi pada atap rumah adat Limasan, dan di Jawa tengah rumah adat ini cukup mudah ditemukan.
Dalam sejarahnya, rumah Limasan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, hal ini dibuktikan dengan ditemukannya relief yang menggambarkan keadaan rumah masyarakat kala itu.
Untuk membangun rumah adat Jawa Tengah Jenis Limasan ini juga tidak boleh sembarangan, karena rumah Limasan ini mempunyai nilai filosofi yang mengandung nilai-nilai sosiokultural.
Dinamakan rumah adat Limasan karena jenis rumah adat Jawa Tengah satu ini memiliki denah empat persegi panjang atau berbentuk limas
Sama halnya seperti rumah adat Kampung, rumah adat Limasan umumnya juga dimiliki oleh kalangan rakyat biasa.
Untuk mengenali rumah adat Limasan bukan dilihat dari jumlah penyangganya, seperti halnya pada rumah adat Kampung, namun dari bentuk atap rumah ini yang berbentuk limas.
Jenis Jenis Rumah Adat Limasan
Rumah adat Limasan ini memiliki beberapa jenis atau type, diantaranya seperti berikut:
- Limasan Lambang Gantung.
- Limasan Lambang Sari.
- Limasan Gajah Ngombe.
- Limasan Trajumas.
- Limasan Semar Tinandhu.
- Limasan Lambang Gantung Rangka Kutuk Ngambang.
- Limasan Lambang Teplok.
Kesimpulan
Di Provinsi Jawa Tengah terdapat 5 jenis rumah adat yang masing-masing rumah adat tersebut memiliki Jenis atau type, keunikan, kegunaan, filosofi, serta desain bangunan yang berbeda.
Kelima Jenis rumah adat Jawa Tengah adalah, rumah adat Joglo, rumah adat Limasan, Rumah adat Tajug, rumah adat Panggang Pe, dan rumah adat Kampung dan yang paling populer umumnya adalah rumah adat Joglo.
Hal ini menunjukkan kekayaan budaya negeri kita yang melimpah, kekayaaan-kekayaan budaya inilah yang patut untuk kita jaga bersama.
Sehingga sampai kapanpun tidak lekang dimakan jaman, apalagi saat ini arus kemajuan jaman terus menggerus berbagai macam budaya lokal yang ada.