
Rencana Anggaran Biaya [RAB] Contoh & Cara Membuat RAB Terlengkap
Artikel kali ini akan membahas tentang rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk berbagai tujuan kegiatan atau pekerjaan.
RAB sangat penting dibuat sebagai informasi atau sebagai acuan dasar berdasarkan perhitungan yang matang untuk memudahkan jalannya pekerjaan.
Jika anda tidak menggunakan RAB dalam kegiatan pekerjaan atau proyek Anda maka akan berakibat pada pembengkakan biaya yang tentu akan merugikan Anda sendiri.
Hal demikian kemungkinan besar akan terjadi pada saat Anda melakukan kesalahan pembelanjaan, sehingga berdampak pula pada efisiensi waktu pengerjaan.
OK, kita bahas lebih detailnya dibawah ini.
Pengertian Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya atau disebut dengan perkiraan biaya merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
Sementara anggaran biaya ini akan digunakan sebagai suatu kegiatan pembangunan usaha baik berupa bisnis maupun proyek.
Sehingga dalam hal ini, memperhatikan tentang rencana anggaran adalah hal penting yang harus dilakukan.
Dengan tujuan agar dapat mengetahui pengeluaran biaya yang akan di gunakan untuk membangun bisnis maupun proyek.
Sedangkan Rencana Anggaran Biaya yang harus di perhatikan untuk pembangunan usaha tersebut meliputi berberapa tahapan, seperti:
- Tahapan perencanaan.
- Pemilihan material.
- Tahapan untuk beberapa biaya lainnya seperti upah pekerja dan biaya tenaga kerja.
Cara Membuat Rencana Anggaran Biaya

Membuat Rencana Anggaran Biaya adalah hal yang tidak mudah dilakukan, dimana dalam hal ini Anda harus mendaftar item pekerjaan yang meliputi upah pekerja, bahan material , dll.
Sehingga dapat disarankan bahwa harus memperhatikan dan harus teliti dalam membuat rencana anggaran.
Karena hal ini mengacu pada beberapa komponen item pekerjaan yang harus ada di di dalah rencana anggaran yang telah Anda buat.
Oleh karena itu, ada beberapa langkah yang harus Anda perhatikan untuk menyusun anggara yang telah Anda buat.
Berikut adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya, diantaranya meliputi :
Bagaimana Cara Mempelajari Gambar Kerja Detail (DED) dan Rencana Ketentuan Syarat (RKS) dalam Menyusun Anggaran Biaya?
Mempelajari Gambar Kerja Detail (DED) dan Rencana Ketentuan Syarat (RKS)
Hal pertama yang harus diperhatikan sebelum menyusun Rencana Anggaran Biaya adalah mempelajari Gambar Kerja Detail (DED) yang telah disediakan oleh Pemilik Proyek.
Selain itu, Anda juga perlu mempelajari DED dengan tujuan untuk mengetahui item-item pekerjaan dan tahapan apa saja yang akan dikerjakan.
Sehingga Anda akan mengetahui metode apa saja yang tepat untuk di gunakan dalam pekerjaan tersebut.
Sementara dalam hal ini tentunya Anda juga bisa mempertimbangkan rencana ketentuan syarat (RKS) yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, dengan mempelajari tentang gambar kerja detail (DED) dan rencana ketentuan syarat (RKS).
Terntunya dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya yang akan Anda keluarkan untuk pembangunan usaha bisnis maupun proyek.
Anda akan mendapatkan harga satuan yang murah dan efisien. Sehingga dalam hal ini Anda juga bisa mengurus keperluan untuk pengajuan Izin.
Sementara pengajuan dapat di lakukan untuk izin mendirikan bangunan (IMB) dan dapat membuat Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPK).
Selain itu, perlu diketahui bahwa penggunaan DED pada rencana Anggaran untuk usaha yang akan di bangun.
Anda dapat menentukan beberapa hal yaitu jenis pekerjaan, spesifikasi dan ukuran material bangunan.
Sehingga dengan mempersiapkan beberapa hal tersebut, maka dapat mempermudah Anda untuk menghitung volume pekerjaan.
Artikel terkait:
(Tugas Pelaksana Proyek Pada Teknik Sipil)
(Mengetahui Tugas Manajer Umum, Kriteria Hingga Skil yang Harus Dipenuhi)
Menyusun Item Pekerjaan dan Menghitung Volume Kerja

Tahap selanjutnya yang perlu Anda lakukan untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya adalah mendeskripsikan item pekerjaan yang akan dilakukan.
Sehingga setelah semua barang yang dibutuhkan sudah tertera dengan baik, maka langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah menghitung volume pekerjaan.
Sementara untuk melakukan perhitungan ini, dapat Anda lakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menghitung besaran volume pekerjaan dalam satu satuan.
Misalnya, dalam perhitungan ini Anda menggunakan per m2, m3, atau per satuan. Maka Anda dapat menghitung volume pekerjaan yang akan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan.
Hal ini dapat di lakukan dengan tujuan untuk mendapatkan total biaya pekerjaan yang di lakukan. Oleh karena itu, setelah beberapa hal tersebut Anda lakukan.
Maka selanjutnya yang dapat Anda lakukan adalah memperhatikan tentang penjelasan setiap item pekerjaan.
Sedangkan penjelasan yang telah di berikan berupa pokok – pokok pekerjaan yang menjelaskan tentang luasnya ruang lingkup pekerjaan.
Membuat dan Menentukan Daftar Harga Satuan (H1)
Membuat dan menentukan harga satuan merupakan salah satu hal yang dapat di lakukan untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya dalam pembangunan usaha.
Sementara harga satuan kerja adalah hal yang harus ditentukan dengan cermat, karena dalam tahap ini seorang Surveyor harus memperhatikan pekerjaan konstruksi, bahan dll.
Sedangkan untuk menentukan harga satuan, Anda dapat menggunakan satuan biaya kegiatan (HSPK). Sehingga semua penyedia layanan dapat menentukan harga dengan menggunakan HSPK.
Oleh karena itu, sebelum Anda menentukan H1, maka hal yang perlu Anda tentukan terlebih dahulu adalah harga satuan di luar laba (HO) atau sering disebut RAP.
Sedangkan RAP merupakan rencana anggaran biaya proyek konstruksi yang telah dibuat oleh kontraktor untuk memperkirakan jumlah biaya yang akan di keluarkan untuk proyek tersebut.
Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa perbedaan antara RAP dan Rencana Anggaran Biaya merupakan suatu gambaran awal yang dapat menentukan keuntungan atau kerugian perusaahn kontraktor.
Poin Penting Dalam Menentukan H0
Sehingga untuk menentukan H0, ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, sebagai berikut :
- Jika tidak ada biaya asuransi tenaga kerja dan perlengkapan K3, maka biaya akan dimasukkan dalam setiap harga satuan.
- Pastikan untuk mendapatkan harga material, seperti sewa alat dan layanan aplikasi langsung yang bisa di dapatkan dari supplier atau subkontraktor.
Hal ini bisa didapatkan dengan syarat harga tersebut sudah termasuk PPN dan PPh serta berapa diskon yang diberikan.
Sehingga dari beberapa hal yang sudah dijelaskan di atas, maka harga satuan dasar yang dapat dirumuskan, sebagai berikut:

Perlu Anda ketahui, bahwa dalam penyusunan harga awal tidak termasuk keuntungan (H0), karena jika harga supplier / sub kontraktor sudah termasuk PPN dan PPh maka nilainya dianggap “nol”.
Sementara harga H0 akan menjadi salah satu acuan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).
Sedangkan harga satuan yang dapat dilihat dari upah, metrial dan peralatan (H1) akan menjadi dasar analisis harga satuan dalam Rencana Anggaran Biaya.
Membuat Analisis Harga Satuan Kerja (AHSP)
Analisa Harga Satuan Pekerjaan atau disebut dengan (AHSP) merupakan analisis perhitungan Rencana Anggaran Biaya yang dapat di lakukan untuk menentukan beberapa hal.
Seperti biaya upah satuan, sewa material dan alat berat. Hal ini dapat dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan harga per satuan volume pekerjaan.
Misalnya Anda menghitung perkerasan jalan t 20 cm, maka satuan volume yang akan digunakan dalam pekerjaan ini adalah m3 (meter kubik).
Sementara dalam satuan volume, dapat mencantumkan bdari beberapa gabungan harga seperti harga upah pekerja, material ,dan peralatan.
Sedangkan AHSP atau dapat disebut dengan Analisa Harga Satuan Pekerjaan juga di kenal sebagai analisis perhitungan yang terdiri dari beberapa hal.
Seperti uraian harga, koefisien, harga satuan upah, bahan dan alat, koefisien hasil perkalian dan harga satuan.
Sementara dari beberapa produk di atas dapat dijumlahkan untuk membuat perhitungan Rencana Anggaran Biaya, sehingga menjadi harga satuan.
Oleh karena itu, dari beberapa hal yang sudah di jelaskan di atas, maka muncullah sebuah pertanyaa. Lalu darimana Anda mendapatkan nilai koefisien seperti di atas?
Perlu Anda ketahui, bahwa nilai koefisien yang sudah di jelaskan di atas dapat dilihat melalui peraturan nasional pemerintah seperti SNI atau peraturan pemerintah daerah.
Bagaimana Cara Mempersiapkan Rencana Anggaran (RAB)?

Cara Mempersiapkan Rencana Anggaran (RAB)
Dari beberapa hal yang sudah di jelaskan di atas, tentunya Anda mendapatkan nilai harga satuan.
Setelah Anda mendapatkan harga satuan, maka langkah selanjutnya Anda dapat melakukan penyusunan Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) terlebih dahulu.
Hal ini dapat Anda lakukan agar dapat mempersiapkan Rencana Biaya Anggaran yang akan di keluarkan untuk pembangunan usaha tersebut.
Setelah Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) disusun, maka Anda akan mendapatkan nominal biaya yang harus di keluarkan.
Sehingga dengan begitu, Anda dapat melakukan perbandingan antara nilai tersebut dengan nilai Owner Estimate (HPS).
Oleh karena itu, jika nilai RAP kurang dari nilai OE, maka paket pekerjaan dapat diselesaikan. Namun jika nilai HPS lebih besar dari nilai Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).
Maka tidak heran jika paket pekerjaan tidak akan di selesainkan. Sehingga dapat di katakan bahwa Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) dapat di tentukan.
Dengan melihat seberapa besar perbedaan antara nilai RAP dan nilai HPS. Sementara dengan selisih dari perbedaan tersebut.
Dapat diperkirakan seberapa besar keuntungan yang bisa diambil. Karena sebagian besar keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing kontraktor adalah 10%.
Hal ini dapat di tentukan oleh RAB, sehingga jika selisih nilai RAP dan HPS tidak memungkinkan untuk mengambil keuntungan yang diinginkan, maka perseroan tidak akan mengikuti tender.
Sedangkan total dari keseluruhan semua item pekerjaan di Rencana Anggaran Biaya dapat dikenal sebagai nilai tawaran / harga tawaran.
Sehingga dalam tender pemerintah yang menggunakan LPSE, maka besaran nilai yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia layanan dapat diakses oleh masyarakat umum.
Oleh karena itu, jika penawaran yang diajukan oleh penyedia dapat di tawarkan kurang dari 80% atau di atas 110% dari nilai HPS.
Maka salah satu hal yang dapat di lakukan oleh penyedia layanan tersebut adalah wajib menyertakan harga dari bukti survei.
Namun, jika dilihat dengan secara umum yang terjadi di setiap tender, penyedia jasa akan menawar kurang dari nilai HPS.
Bagaimana Menghitung Rencana Anggaran Biaya?
Cara Menghitung Rencana Anggaran
Dari beberapa hal yang sudah dijelaskan mengenai Rencana Anggaran Biaya di atas, maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menghitung rencana anggaran.
Sementara untuk menghitung rencana anggaran dapat di lakukan dengan menggunakan format perhitungan RAP excel.
Ini dia contoh rencana anggaran biaya di excel:

Hal ini berfungsi untuk memantau dan mengevaluasi RAPP internal perusahaan. Sedangkan anggaran yang akan dihitung terdiri dari beberapa hal.
Seperti upah pekerja, material, jadwal pelaksanaan proyek, data terkait proyek, dan lain sebagainya.
Sehingga dengan dibuatnya Rencana Anggaran Biaya, maka biaya pembangunan proyek atau renovasi proyek publik yang akan di keluarkan dapat dihitung dengan lebih jelas dan detail.
Selain itu, RAB juga dapat membantu penyedia layanan untuk memilih bahan bangunan yang sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan.
Oleh karena itu, perlu Anda ketahui, jika nilai RAP jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai HPS dengan catatan ada layanan yang bersedia untuk menylesaikan proyek tersebut.
Maka sudah bisa dipastikan bahwa dalam hal ini terdapat indikasi Penyedia Layanan yang sedang mengerjakan paket pekerjaan kualitas yang sangat rendah.
Contoh Rencana Anggaran Biaya Untuk Perumahan
Agar Anda semakin paham tentang cara membuat rencana anggaran baiaya, maka saya akan hadirkan contoh rencana anggaran biaya untuk keperluan pengerjaan proyek perumahan.
NO | URAIAN PEKERJAAN | VOLUME | SATAUN | HARGA SATUAN
Rp |
JUMLAH Rp
Rp |
I | Pekerjaan Persiapan | ||||
1 | Pembersihan Lahan | 150,000 | M2 | 3.500 | 525.000 |
2 | Pengukuran | 25,000 | M2 | 20.000 | 500.000 |
3 | Biaya Air Kerja | 1,000 | Ls | 130.000 | 130.000 |
1.155.000 |
II | Pekerjaan Beton Bertulang | ||||
1 | Sloof | 2,500 | M2 | 3.000.000 | 7.500.000 |
2 | Kolom | 0,600 | M2 | 3.000.000 | 1.800.000 |
3 | Ring balok | 0,500 | M2 | 3.000.000 | 1.500.000 |
10.800.000 |
III | Pekerjaan Pondasi | ||||
1 | Penggalian tanah | 80,000 | M2 | 35.000 | 2.800.000 |
2 | Pengurukan pasir | 5,000 | M2 | 130.000 | 650.000 |
3 | Pemasangan batu bata | 20,000 | M2 | 650.000 | 13.000.000 |
4 | Pengurukan kembali tanah yang sudah digali | 15,000 | M2 | 50.000 | 750.000 |
17.200.000 |
IV | Pekerjaan Dinding Plesetran | ||||
1 | Pemasangan dinding menggunakan batu bata adukan | 150,000 | M2 | 60.000 | 9.000.000 |
2 | Plesteran dinding bata adukan | 300,000 | M2 | 40.000 | 9.000.000 |
21.000.000 |
V | Pekerjaan Lantai | ||||
1 | Pengurukan pasir bawah | 5,000 | M2 | 130.000 | 650.000 |
2 | Floor lantai adukan | 3,000 | M2 | 750.000 | 2.250.000 |
3 | Pasangan lantai keramik 30×30 | 45,000 | M2 | 105.000 | 4.725.000 |
4 | Pemasangan lantai keramik 20×20 teras | 5,000 | M2 | 105.000 | 525.000 |
5 | Pemasangan lantai dengan keramik yang berukuran 20×20 KM | 1,800 | M2 | 105.000 | 189.000 |
8.339.000 |
VI | Pekerjaan Atap | ||||
1 | Rangka atap baja ringan | 80,000 | M2 | 140.000 | 11.200.000 |
2 | Atap genteng | 125,000 | Kp | 30.000 | 3.750.000 |
3 | Nok genteng | 25,000 | Kp | 15.000 | 375.000 |
4 | Lisplank | 60,000 | M2 | – | – |
5 | Screw | 1,00 | Ktk | 50.000 | 50.000 |
15.375.000 | |||||
Total | 73.869.000 |
Itulah contoh rencana anggaran biaya yang dibuat secara sederhana untuk perkiraan biaya setiap unit rumah.
Perhitungan biaya tdiatas itu masuh di luar biaya upah bagi untuk para pekerja sehingga Anda perlu menambahkan komponen jasa untuk menemukan grand total biaya pembangunan rumah secara keseluruhan.
OK, mungkin cukup sekian pembahasan kita kali ini mengenai rencana anggaran biaya (RAB). Disitu sudah saya tulis secara lengkap sehingga saya berharap Anda tidak kesusahan lagi dalam membuat RAB.
Semoga bermanfaat, sampai jumpa dikonten berikutnya.