| by Melphis Ameika | No comments

Pola Lantai Tari Serimpi: Jenis Gerakan, Perkembangan Tarian & Gambarnya

Kita, khususnya masyarakat penerus Yogyakarta harus mengetahui tentang Sejarah dan perkembangan tari serimpi, lebih bagus lagi anak-anak bangsa ini juga mempelajari tentang pola lantai tari serimpi.

Kebudayaan Jawa Timur sungguh sangat luar biasa kayanya, ada tarian, upacara hingga tradisi adat istiadat di masyarakat yang sangat beragam. Salah satunya adalah tari Serimpi.

Tarian jawa klasik ini pada awalnya merupakan sajian sekaligus juga sebagai tradisi yang dilakukan di lingungan Keraton Kasultanan Mataram yang hingga saat ini masih terjaga dan sudah banyak mengalami perkembangan.

Selengkapnya bisa kalian simak penjelasannya dari berbagai sisi dibawah ini :

Pengertian Pola Lantai Tari Serimpi dan Fungsi-Fungsinya

Pengertian Pola Lantai Tari Serimpi dan Fungsi-Fungsinya
toriqa.com

Dalam tiap tarian, umumnya kita hanya akan melihat keelokan dari sebuah penampilan tarian, baik tunggal maupun beregu dengan iringan alat-alat musik yang menambah kesan keindahannya.

Namun dibalik itu semua, ada teknik pola gerakan yang tersusun secara rapi untuk menciptakan sebuah tarian yang bagus, yang mana hal ini wajib dikuasai oleh setiap penari, salah satunya adalah pola lantai.

Begitu juga dalam tari serimpi, tarian khas Yogyakarta ini memiliki pola lantai khusus yang digunakan, yaitu pola horizontal atau lurus.

Dalam pola lantai horizontal, para penari akan membentuk barisan berjajar secara lurus dan tidak berpindah (penari hanya berada pada satu posisi)

Dengan menerapkan pola lantai horizontal ini, nantinya para penari akan menyesuaikan terhadap tempo dengan sangat lembut dan lemah gemulai.

Sudah menjadi ciri khas dalam tarian dimana para penarinya kebanyakan melakukan gerakan – gerakan yang lembut, baik gerakan tangan, kaki, dan kepala sambil memainkan selendang yang diikat di pinggangnya.

Pada saat penari mulai masuk, biasanya akan ada iringan dari gendhingan “sabrangan” iringan tersebut juga digunakan saat penari hendak keluar.

Dalam tiap penampilannya, penari akan mempertunjukkan tariannya dengan lemah gemulai serta gerakan-gerakan yang sangat pelan mengikuti gamelan khas Jawa.

Tari serimpi menggunakan pola lantai jenis Horizontal, penari menyesuaikan dengan tempo sambil memperagakan gerakan yang lemah lembut.

Istilah Macam Macam Pola Lantai Tari Serimpi dari Jawa Tengah

  • Pola Lantai Tari Serimpi Pandelori.
  • Pola Lantai Tari Serimpi Anglir Mendung.
  • Pola Lantai Tari Serimpi Sangupati.

Lihat juga tentang pola lantai tari Seudati, tarian khas asal aceh yang namanya berasal dari  kata “Syahadat”, yang berarti “bersaksi”, atau dalam Islam diartikan sebagai pengakuan terhadap Tuhan dan Nabi.

Gerakan Tari Serimpi

Pola dan Gerakan Tari Serimpi
toriqa.com

Untuk gerakannya, tari serimpi menyesuaikan dengan pola lantai yang digunakan, untuk itu dalam gerakan tariannya sangat lekat dengan gerakan tempo yang sangat halus nan lembut.

Gerakan seperti ini (lembut, pelan dan Indah) menjadi ciri khas dari tarian ini.

Tiap gerakannya dilakukan secara harmonis, baik gerakan kepala, tangan dan kaki sehingga makna dan simbolnya dapat sampai ke penonton.

Untuk menghasilkan jenis tarian yang heroik, maka perpindahan antara tempo pelan ke cepat dan sebaliknya harus tetap di kontrol.

Maka dari itu, kita harus mengetahui 3 istilah gerakan dasar dalam tari serimpi, antara lain:

Maju Gawang

Gerakan maju gawang ialah jenis gerakan dengan cara berjalan, gerakan ini dilakukan saat penari mulai memasuki arena pentas.

Nama lain dari gerakan ini disebut juga kapang-kapang yang mengharuskan penari untuk berjalan belok ke kiri atau ke kanan sesuai pola lantai yang dikehendaki.

Gerakan maju gawang dan diakhiri dengan duduk yang bermakna para penari sudah siap untuk menari.

Gerakan Pokok

Gerakan pokok merupakan jenis gerakan inti yang memperagakan adegan sesuai dengan alur cerita yang akan disampaikan, tari serimpi menceritakan tentang peperangan, maka dari itu properti yang digunakan biasanya berupa keris.

Mundur Gawang

Gerakan maju gawang merupakan jenis gerakan yang dilakukan saat penari akan masuk ke arena pentas, maka mundur gawang adalah gerakan akhir pada pementasan tari serimpi dengan keluarnya penari dari panggung pagelaran.

Bagaimana Proses Pertunjukan Tari Serimpi Ditampilkan

Bagaimana Proses Pertunjukan Tari Serimpi Ditampilkan
toriqa.com

Dalam pagelarannya, tarian ini menyesuaikan dengan suasana perang oleh para pahlawan dalam cerita Menak, Purwa, Mahabarata, Ramayanan yang termuat dalam Sejarah Jawa lainnya.

Dalam tarian ini kita juga akan melihat tentang kisah peperangan melalui lambang dua kubu, yaitu satu kubu yang terdiri dari penari yang terlibat dalam pertempuran.

Tari serimpi mengangkat tema tentang perjuangan dan kepahlawanan yang mana hampir mirip dengan tema Tari Bedhaya Sanga, yang menceritakan pertikaian antara dua hal yang bertolak berlakang.

Dalam tarian serimpi terdapat makna yang menggambarkan peperangan antara kebaikan dan keburukan, kebenaran dan kesalahan, serta pertentangan akal dan nafsu manusia.

Dalam tarian ini juga mengangkat tema tentang kehidupan yang berfalsafahkan ketimuran, serta menjadi simbol pertarungan antara kebaikan dan kejahatan yang terus berkelanjutan.

Ekspresi peperangan terlihat dengan jelas dari gerakan yang ditampilkan oleh para penari, yang mana terdapat penari yang berjumlah dua pasang akan melawan prajurit lain dengan bantuan properti tari berupa senjata.

Di abad ke-19 atau semasa pemerintahan Sri Sultan Hagmengkubuwana VII, tarian ini juga menggunakan alat seperti pistol yang ditembakkan ke bawah,hal ini juga menyimbolkan akan peperangan dan perjuangan rakyat melawan penjajah.

Makna dari tari Serimpi adalah sebagai bentuk representasi dari keanggunan dan kelembutan wanita Yogyakarta, seperti yang umum kita ketahui bahwa budaya Jawa sangat lekat sekali kaitannya dengan tutur kata yang halus serta perilaku yang lembut

Jenis Tari Serimpi

Jenis Tari Serimpi
toriqa.com

Hingga saat ini, sudah ada beberapa jenis tari Serimpi sebagai hasil dari pesatnya perkembangan tarian ini dari segi waktu pementasan, pakaian, hingga gerakan.

Maka dari itu, lahirlah beberapa macam tari serimpi lain, akan tetapi jenis-jenis lain tersebut tetap mempertahankan unsur inti tarian.

Berikut ini beberapa jenis tarian serimpi yang bisa kita temukan, khususnya di daerah Yogyakarta, diantaranya :

  1. Tari Serimpi China adalah salah satu jenis tarian putri yang lahir dari kalangan keraton Ngayogyakarta, seperti halnya namanya, tarian ini mendapat pengaruh dari budaya China yang bisa kita lihat pada kostum yang digunakan oleh penari.
  2. Tari Serimpi Padelori, tarian ini merupakan jenis tarian serimpi yang diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VI dan VII. Tarian jenis inilah yang dilengkapi dengan peralatan berupa pistol dan keris kecil yang disebut cundrik. Tarian ini juga menceritakan tentang kisah Menak, yaitu perang antara Dewi Sudarawerti dan Dewi Sirtu Palaeli.
  3. Tari Serimpi Merak Kasimpir merupakan jenis tarian yang juga diciptakan oleh Sultan Hamengkubuwana VII. Tarian ini juga punya ciri khas yaitu menggunakan peralatan khusus, yaitu pistol dan panah atau jemparing. Hal yang menjadi daya tarik dari tarian yang satu ini ialah penggunaan instruman musik berupa gendhing merak kasampir.
  4. Tari Serimpi Gendangwati adalah salah satu jenis pengembangan tari serimpi yang juga hasil ciptaan oleh Sultan Hamengkubuwana V. Dalam pementasannya tarian ini dibawakan oleh lima orang penari yang menceritakan tentang hubungan kekuatan ghaib, yakni kisah Angling Darmo. Properti tambahan yang digunakan penari serimpi adalah sebatang pohon dan seekor burung mliwis putih.
  5. Tari Serimpi Sangupati adalah jenis pengembangan dari tarian serimpi yang diciptakan oleh Pakubuwana IX yang sebenarnya adalah karya dari Pakubuwana IV yang memerintah di Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788 sampai 1820. Menurut sejarahnya, kata sangupati berasal dari kata “sang pati” yang artinya adalah calon pengganti raja. Tarian ini biasa dipentaskan pada saat diadakan acara pemberian tahta, yang ditarikan oleh dua orang penari wanita, tarian ini juga melambangkan kematian dari Belanda.
  6. Tari Serimpi Anglirmendhug merupakan jenis tarian yang dikembangkan oleh K.G.P.A.A Mangkunagara I, yang pada awalnya harus dimainkan oleh 7 orang penari, namun sekarang juga biasa dilakukan oleh 4 orang penari.
  7. Tari Serimpi Ludira Madu adalah jenis tarian yang diciptaan oleh Pakubuwana V semasa masih jadi putra mahkota Keraton Surakarta. Beliau kala itu memperoleh julukan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom. Beliau menciptakan kesenian ini untuk mengenang sang ibu yang masih keturunan Madura, yaitu Adipati Cakraningrat dari Pamekasan.

Tahukah Anda bahwa Asal asul tari Srimpi atau Serimpi berasal dari bentuk repertoar tari Jawa klasik dari tradisi kraton Kesultanan Mataram dan dilanjutkan pelestarian serta pengembangan sampai sekarang oleh empat istana pewarisnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Busana dan Properti Penari Tari Serimpi

Busana dan Properti Penari Tari Serimpi
toriqa.com

Selain memiliki gerakan – gerakan yang gemulai dan lemah lembut, para penari juga tampil dengan kostum dan busana yang cantik ala Jawa.

Pada masa lalu, para penari tarian serimpi selalu memakai pakaian khas pengantin putri Yogyakarta.
Namun, seiring berjalannya waktu, busana penari juga mengalami beragam modofikasi, untuk detailnya kurang lebih seperti berikut:

  1. Baju yang digunakan berupa pakaian tanpa lengan bagian atas.
  2. Mengenakan kain jarik bermotif batik.
  3. Menggunakan hiasan kepala berupa gelungan, bunga, serta hiasan berupa bulung burung kasuari.
  4. Penari juga mengenakan beberapa aksesoris tambahan seperti kalung, gelang dan anting.
  5. Mengenakan selendang yang diikatkan di pinggang untuk mempertegas setiap gerakan .
  6. Memakai aksesories pelengkap berupa keris yang diselipkan di bagian depan perut menyilang ke kiri.
  7. Beberapa aksesories senjata lain yang digunakan cundruk, jembeng atau perisai, serta tombak pendek.

Fungsi Tari Serimpi

Seperti halnya jenis tarian lainnya, misalnya tarian asal Jawa Tengah dan Yogyakarta, tari serimpi juga merupakan tarian yang berasal dari lingkungan keraton yang punya sisi keunikan dan fungsi khusus, salah satunya tarian ini hanya boleh dibawakan atau di tampilkan di lingkungan keraton saja.

Salah satu fungsi tarian ini diciptakan adalah sebagai upacara serah terima yang digelar saat acara pengukugan sultan atau raja baru, serta acara kenegaraan di keraton.

Hingga sekarang tarian ini tetap terjaga dan dijadikan sebagai media hiburan.

Makna Tari Serimpi

Salah satu makna dari tari serimpi ialah sebagai exspresi dari kelembutan dan keanggunan wanita Yogyakarta, atau sebagai gambaran makna karakter perempuan Jawa yang sesungguhnya.

Seperti yang sudah umum diketahui, perempuan Jawa dikenal punya tutur kata halus serta lembut dalam berperilaku.

Seperti yang kita pelajari, tari serimpi itu terbagi menjadi beberapa jenis yang masing-masing mempunyai makna dan filosofi tersendiri sesuai tokoh yang diceritakan.

Contohnya saja pada serimpi padhlori yang mengisahkan kesedihan cinta segitiga.

Namun dari sekian banyak jenis tarian ini hanya jenis tari serimpi sangupati yang paling banyak dipentaskan.

Didalamnya mengisahkan tentang calon raja atau putra mahkota yang diharapkan menjadi pengganti raja untuk melanjutkan kekuasaan kerajaan.

Gambaran yang bisa kita petik dari tari serimpi ini adalah tentang perjuangan para pahlawan dalam cerita Menak, Purwa, Mahabarata, Ramayana antara kebenaran dan kejahatan, sejarah Jawa dan yang lain atau bisa juga dikatakan sebagai tarian yang menceritakan tentang pertempuran yang dilambangkan dalam kubu (satu kubu berarti terdiri dari dua penari) yang terlibat.

Alat Musik Pengiring

Alat Musik Pengiring tari serimpi
toriqa.com

Sebagai karya seni dan warisan budaya Jawa, maka dalam setiap penampilannya tarian ini juga diiringi oleh beberapa alat musik gamelan Jawa.

Biasanya ketika sudah akan memasuki maupun keluar pentas, para penari akan diiringi oleh gending sabrangan yang dilanjutkan dengan iringan gendhing ageng atau tengahan, serta hending ladrang.

Sedangkan pada adegan peperangan akan diiringi musik ayak-ayakan dan srebengan.

Keunikan Tari Serimpi

Sama seperti tari daerah lainnya, tarian serimpi juga memiliki sisi unik yang berbeda. Keunikan tersebut menjadi ciri khas tari serimpi, antara lain:

Dilakukan Hanya Oleh Empat Orang Penari

Tarian yang berasal dari Jogja dan Solo ini dibawakan empat orang penari dengan memperagakan gerakan yang gemulai dan anggun serta penuh makna.

Gerakan tersebut merupakan gambaran dari para wanita Jawa yang punya karakter serta nilai-nilai kesopanan, budi pekerti, serta lemah lembut.

Memiliki Kedudukan Istimewa di Keraton

Mulai sejak diciptakan hingga sekarang ini,tarian ini memiliki posisi istimewa di kalangan keraton, bahkan tarian ini tidak dapat disandingkan dengan tarian lain karena sangat disakralkan.

Tarian Suci dan Sakral

Karena statusnya yang dianggap sebagai tarian suci dan sakral, maka tarian ini menjadi pusaka yang melambangkan kekuasaan raja.

Hanya Dipentaskan Oleh Orang Terpilih

Sebagai tarian yang diistimewakan karena kesakralannya, maka tari tari serimpi tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang, hanya penari terpilih yang lolos seleksi ketat dan sesuai kriteria lah yang boleh membawakannya.

Tidak Membutuhkan Perlengkapan Sesajen

Meski diposisikan sebagai tarian yang dikeramatkan, namun saat pementasan tarian ini tidak perlu menggunakan sesajen, sesajen hanya dibutuhkan saat momen atau upacara adat tertentu.

Ragam Jenis Tari Serimpi

Seperti yang kita pelajari bahwa tarian ini punya beberapa macam jenis hasil pengembangan, hal ini berkaitan dengan sejarah kasultanan yang terbelah menjadi dua sehingga menjadikan tarian ini juga terbagi tempat perkembangannya, yakni di Surakarta dan Yogyakarta.

Perkembangan di Luar Keraton

Meski merupakan tarian yang sakral, tidak menjadikan tarian ini selamanya hanya ada di dalam lingkup keraton, faktanya perkembangan tari serimpi juga berkembang hingga ke luar keraton.

Tari yang berkembang di luar keraton dikenal sebagai serimpi lima, karena ditarikan oleh 5 penari.

Tari ini mulai dikembangkan didaerah desa Ngadireso, Poncokusumo, Malang, Jawa Timur.

Pertunjukan dari tari lima serimpi umumnya dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan diri dari berbagai aura negatif serta menghilangkan nasib buruk.

Mungkin cukup sekian pembahasan tentang pola lantai tari serimpi.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepantasnya ikut dalam melestarikan budaya ini melalui berbagai cara, seperti pargelaran, serta mempelajari gerakan-gerakannya.

Tinggalkan Balasan