
7 Peninggalan Kerajaan Hindu Di Indonesia
Peninggalan Kerajaan Hindu – Pada zaman dahulu pemahaman nenek moyang kita tentang agama dan ilmu pengetahuan masih sangat minim. Kebanyakan dari mereka masih mempercayai berbagai hal mistis diluar nalar. Seperti kepercayaan terhadap roh – roh halus dan juga kepada benda benda yang menurut mereka memiliki daya yang luar biasa.
Seperti kekuatan gaib dan semacamnya, oleh karena itu banyak sekali peninggalan peninggalan dari berbagai kerajaan Hindu yang ditemukan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Yang sampai saat ini masih terawat dan dijadikan bahan refrensi dan penelitian.
Nah, berikut ini akan dijelaskan beberapa kerajaan Hindu serta sejarah peninggalannya di Indonesia:
Peninggalan Kerajaan Hindu (Kediri)

Kerajaan Kediri merupakan salah satu Kerajaan Hindu di Nusantara yang biasa disebut Panjalu. Kerajaan ini berada di tepian Sungai Brantas Jawa Timur dengan Ibu Kotanya Daha sekitar Kota Kediri sekarang.
Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Jayabaya yang sangat terkenal akan ramalannya. Dalam kitab Smaradahana yang ditulis oleh Mpu Darmaja yang mengisahkan tentang perjalanan Jayabaya yang berhasil membawa Kerajaan Kediri Mencapai puncak kejayaannya.
Sebagai kerajaan Hindu Kediri memiliki banyak peninggalan bersejarah yang sebagian hingga saat ini masih tersimpan dengan baik. Seperti Prasasti Panumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Pandenglang, Prasasti Weleri, Prasasti Angin.
Adapun Kitab Kitab peninggalannya seperti Baratayuda, Kitab Smaradahana, Sumanasantaka, Hariwangsa.
Kerajan Kediri mengalami kehancuran akibat terjadinya peperangan dengan kerajaan Tumapel yang saat itu masih menjadi bawahannya.
( Baca Juga: Peninggalan Kerajaan Majapahit )
Peninggalan Kerajaan Hindu ( Majapahit )

Kerajaan Majapahit Didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1294 yang berpusat di Trowulan Mojokerto. Raden Wijaya merupakan keturunan dari Kertajaya yang terbunuh dalam pemberontakan yang dilakukan Jayakatwang.
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu Terakhir yang ada di Nusantara. Raden Wijaya diberi kepercayaan oleh Jayakatwang dengan pemberian hadiah hutan tarik yang kelak dikemudian hari berkembang menjadi Kerajaan besar yakni Majapahit.
“Raden Wijaya diberi kepercayaan oleh Jayakatwang dengan pemberian hadiah hutan tarik yang kelak dikemudian hari berkembang menjadi Kerajaan besar yakni Majapahit”.
Raden Wijaya menjadi Raja yang pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardana dan semasa hidunya memerintah dengan bijaksana hingga wafat tahun 1309.
setelah itu pemerintahan dilanjutkan oleh putranya Jayanegara, semasa pemerintahannya banyak terjadi kekacauan dan pemberontakan terjadi di mana mana. Seperti pemberontakan Nambi (1316), Pemberontakan Sora (1311), Pemberontakan Ranggalawe (1309) dan pemberontakan Kuti (1319).
Pada tahun 1328 Jayanegara wafat dan Majapahit pemerintahan dilanjutkan oleh putrinya Brie Kertabumi yang bergelar Tri Buana Tungga Dewi Jayawisnuwardani. pada tahun 1350 beliau turun tahta dan digantikan oleh putranya Hayam Wuruk.
Pada masa pemerintahanya Majapahit mencapai puncak kejayaanya dengan didampingi seorang patih yang terkenal yaitu patih gajah mada.
Beliau merupakan seorang Patih yang ahli perang dan Hukum. Didalam kitab karangannya, Kitab Kuntara Manawa dijelaskan tentang tata pemerintahan dan perang. Dimasa pemerintahannya Majapahit hampir menguasai seluruh Nusantara. Keruntuhan Majapahit disebabkan karna perang saudara.
Peninggalan kerajaan Majapahit berupa candi dan sastra. Beberapa Karya Sastra yang dihasilkannya diantaranya seperti Kitab Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, Kitab Negarakertagama Karya Mpu Tantular.
Sementara candi peninggalannya seperti Candi Tikus di Trowulan, Candi Jabung, Candi Tigawangi, Candi Sewentar dan Candi Surawani di Kediri.
Artikel Terkait:
Peninggalan Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Hindu ( Singasari)

Kerajaan Singasari merupakan sebuah kerajaan yang berpusat di Malang Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 setelah berhasil mengalahkan Raja Kertajaya dari kediri.
Pada masa pemerintahaan Kertanegara Singosari mencapai puncak kekuasaannya. Beliau melakukan perluasan kekuasaan hingga ke Pahang, Melayu, Kalimantan Barat, Maluku dan Bali.
Kerajaan ini runtuh sekitar tahun 1292 akibat serangan dari Jaya Katwang dari Kediri yang masih terhitung kerabat dekatnnya. Namun tidak beberapa lama pasukan Khu Bhilaikan datang.
Dia ingin membalas dendam atas penghinaan Kertanegara terhadap utusan Mongol di Jawa.
Dia menyerang Singosari yang pada saat itu sedang dikuasai oleh Jaya Katwang. Akibatnya, pasukan Jayakatwang Tewas dalam serbuan tersebut.
Adapun sisa sisa peninggalan Hindu dari masa kerajaan Singosari antara lain, Candi Kidal ( Makam Anusapati), Candi Singosari, Candi Jago, Candi Cangenan, dan Candi Catang Lumbang.( Makam Tohjaya).
Situs Peninggalan Hindu Di Mataram

Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan besar di Nusantara yang memiliki banyak peninggalan. kerajaan ini didirikan oleh Raja Sanna di daerah Jogjakarta dan dilanjutkan oleh Raja Sanjaya.
Kerajaan ini di temukan berdasarkan adanya Prasasti di Desa Canggal Barat Mangelang. Prasasti ini ditemukan dalam huruf Pallawa berbahasa Sansakerta.
Didalam Prasasti ini mengisahkan tentang berdirinya sebuah Lingga Siwa di atas bukit di Kuncarakunja yang didirikan oleh Raja Sanjaya yang wilayah kekuasaannya meliputi Pulau Jawa dan Bali.
Lambat laun Kerajaan ini mulai mengalami kemunduran hingga akhirnya runtuh. Berikut beberapa faktor penyebab keruntuhan dari Kerajaan ini:
- Adanya kerisis politik didalam kerajaan pada tahun 927 – 922 M.
- Adanya pertimbangan ekonomi di dalam Kerajaan tentang perpindahan letak kerajaan di Jawa Timur. Apalagi di daerah Pantai selatan Bali adalah tempat yang strategis untuk perdagangan. Apalagi dekat dengan daerah daerah penghasil komoditi perdagangan. Sedang di Jawa Tengah, jarang terdapat sungai besar dan daerahnya kurang subur dan tidak adanya Pelabuhan yang strategis untuk perdagangan.
Peninggalan Hindu Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua yang ada di nusantara setelah kerajaan Kutai.
Raja yang terkenal dari Kerajaan ini adalah Purnawarman. Kerajaan ini berkuasa didaerah barat Pulau Jawa (Bogor Jawa Barat). Berdasarkan banyaknya penemuan sisa peninggalan seperti Prasasti Candi dan lainnya.
Beberapa peninggalan Prasasti seperti Tujuh Prasasti yang di tulis dalam Bahasa Sansakerta Seperti Prasasti Ciaruterum yang terdapat jejak kaki Purnawarman, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Lebak.
Sejarah peninggalan lainnya juga ditemukannya Saluran irigasi yang mengalir dari sungai Gowati. Ada juga penemuan Arca, seperti Arca Wisnu Cibuana Satu dan Dua, serta Arca Rajasi.
Penduduk dari kerajaan Tarumanegara sebagian besar merupakan petani, nelayan, peternak, dan pedagang. Raja Purnawarman juga berhasil membuat aliran air untuk mengairi lahan pertanian dan juga untuk mencegah terjadinya banjir.
Kerajaan ini mengalami kemunduran karna disebabkan oleh gempuran dari berbagai Kerajaan di masa itu. Termasuk Majapahit yang pada saat itu merupakan Kerajaan yang memiiki peranan penting dalam keruntuhan kerajaan tersebut.
Faktor faktor kemunduran dari Kerajaan tersebut disebabkan beberapa hal seperti berikut:
- Raja terakhir (Sudawarman ) tidak mengusai berbagai persoalan yang sedang menimpa kerajaan.
- Pemberian hak hak ekonomi yang berlebihan terhadap Raja Raja bawahannya.
- Sudawarman terlalu mementingkan Kerajaan masa kecilnya di kanci sehingga banyak permasalahan kerajaan tidak bisa teratasi.
Situs Peninggalan Hindu ( Kutai)

Kerajaan Kutai adalah Kerajaan Hindu tertua di Nusantara yang didirikan oleh Raja pertamanya yaitu Kudungga pada tahun 400 masehi. Kerajaan ini terletak di hulu Sungai Mahakam di muara kaman Kalimantan Timur. Raja yang terkenal dari Kerajaan adalah mulawarman.
Peninggalan dari Kerajaan ini adalah sebuah Prasasti yang terpahat pada batu yang di sebut Yupa. Prasasti Kutai di temukan di aliran Sungai Mahakam. Prasasti tersebut tertulis dalam Bahasa Sansakerta dan huruf Pallawa.
Prasasti tersebut menceritakan tentang Raja Mulawarman yang baik dan budi, di masa pemerintahannya rakyat hidup dengan aman sejahtera dan makmur. Prasasti ini di buat untuk menghormati dan memperingati Raja Mulawarman yang memberikan hadiah untuk para Brammana sebanyak 20.000 sapi.
Sementara peninggalan yang lain ditemukan juga Arca Arca yang terbuat dari perunggu dan emas.