
Kisah Penemu Mesin Jahit Pertama [ Elias Howe ] Sejarah Lengkap
Mesin jahit adalah salah satu alat mekanis yang memiliki manfaat sangat penting dalam kehidupan sehari -hari, khususnya dalam pengolahan kain dan pakaian, penemu mesin jahit adalah Elias Howe asal Amerika Serikat.
Howe juga pernah memperjuangkan hak patennya yang di klaim orang lain, hingga akhirnya ia resmi menjadi pemilik hak paten sebagai penemu mesin jahit dan mendapatkan royalti atas penemuannya tersebut.
Berikut ini kisah lengkapnya tentang Elias Howe sang penemu mesin jahit, serta pembahasan seputar mesin jahit.
Pengertian Sejarah Mesin Jahit

Mesin jahit merupakan peralatan mekanis atau elektromekanis yang berfungsi untuk memudahkan aktivitas manusia dalam menjahit berbagai kebutuhan pakaian.
Sejarah mesin jahit dengan menggunakan jarum sudah dimulai sejak awal peradaban manusia.
Untuk bahan jarum yang digunakannya bermacam-macam, ada yang terbuat dari bahan tembaga, batu, tulang, hingga gading.
Penggunaan jarum juga beragam, untuk jarum yang masih kasar, digunakan untuk menyatukan kulit hewan menjadi pakaian.
Sedangkan benang yang digunakan untuk bahan menjahit terbuat dari otot hewan.
Pada abad ke-14, jarum jenis logam baru digunakan, jarum dari bahan logam merupakan jarum dengan menggunakan lubang yang umum dijumpai pada saat ini.
Sejarah Penemuan Mesin Jahit

Pada tahun 1755, Charles Weisenthal, seorang imigran asal Jerman yang tiggal di Inggris, mematenkan penemuan jarumnya yang dirancang khusus untuk sebuah mesin.
Namun, mesin jahit yang ia buat tidak merinci patennya.
Kemudian, Thomas Saint, seorang pembuat lemari asal Inggris juga mematenkan mesin jahit pada tahun 1790.
Tidak diketahui secara pasti, apakah ia benar – benar membuat prototipe mesin jahit, atau dia hanya ingin mematenkan saja, agar mendapatkan royalti, jika kelak mesin tersebut telah dibuat.
Yang jelas, Thomas Saint telah merinci dalam patennya sebuah benda tajam, yang bisa membuat lubang pada kulit dan memasukkan jarum pada lubang yang tersebut.
Temuan Thomas Saint selangkah lebih maju dari Weisenthal, namun reproduksi temuan Saint ini tidak dapat beroperasi dengan baik.
Selain itu, ada penemuan lain di bidang mesin jahit, Balthasar Krems seorang warga Jerman ini menemukan mesin otomatis untuk menjahit topi pada tahun 1810.
Namun ia tidak mematenkan hasil temuanya ini, dan konon mesinnya tidak pernah berfungsi dengan baik.
Usaha untuk menciptakan mesin jahit memang tidak pernah pudar sehingga tidak sedikit yang akhirnya memicu perang paten.
Namun tidak mudah untuk menciptakan sebuah penemuan dan mematenkannya, karena tidak sedikit yang berujung dengan kegagalan.
Seperti yang dialami oleh beberapa ahli sebelumnya, contohnya John Adams Doge dan John Knowles dari Amerika, mereka berusaha membuat mesin jahit pada tahun 1818.
Mereka akhirnya juga gagal dalam mengoprasikan mesin temuannya tersebut, ketika digunakan untuk menjahit sejumlah kain.
Baru pada tahun 1830, mesin Jahit yang dapat berfungsi diciptakan oleh Barthelemy Thimonier.
Mesin ini beroprasi dengan menggunakan satu benang dan sebuah jarum kait seperti jarum bordir atau sulam.
Sayangnya, Hasil temuan dari Barthelemy Thimonier ini tidak memperoleh sambutan baik dari masyarakat.
Penemu Mesin Jahit Pertama – Elias Howe

Penemu mesin jahit pertama kali adalah Elias Howe, ia warga negara Amerika Serikat yang lahir pada 9 Juli 1819.
Ia menciptakan karya besarnya tersebut pada tahun 1844 karena terinspirasi oleh kegiatan istrinya saat menjahit, sampai terbawa mimpi.
Hingga akhirnya ia melakukan beberapa uji coba dan berhasil mewujudkannya, serta perjuangan dalam mempertahankan patennya.
Sejak kecil, Howe lebih banyak meluangkan waktunya untuk membantu ayahnya bertani.
Meskipun saat itu fisiknya masih lemah dan sering jatuh sakit, namun semangatnya untuk belajar sangat kuat, terutama pada mesin.
Sehingga, untuk pengembangan intelektualnya di bangku sekolah sudah tidak begitu penting baginya.
Di usianya yang ke 16 tahun, Howe yang tidak menamatkan sekolahnya, dan lebih memilih magang jadi ahli mesin di sebuah pabrik mesin.
Ketika ada kesempatan magang, ia pergunakan untuk mengembangkan minat dan bakatnya tersebut. Untuk memperdalam pengetahuan serta keahliannya dalam bidang mesin.
Howe juga mencoba menggunakan keahliannya untuk bekerja di sebuah pabrik mesin kapas Massachusetts di Lowell.
Tidak begitu lama bekerja di pabrik tekstil, ia pun berpindah lagi ke pabrik arloji yang berada di Boston dan pabrik instrumen ilmiah yang ada di Cambridge.
Saat bekerja di Cambridge, dia mendengar istilah mesin jahit dari Ari Davis majikannya, pemilik perusahaan pembuat instrumen di Boston inggris.
Pada tahun 1840 Howe akhirnya menikah dan karena sering sakit, maka istrinya harus menjahit pakaian untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ketika istrinya sedang menjahit ia mengamatinya, Howe berpikir tentang sebuah alat yang bisa meniru gerakan tangan dan lengan saat menjahit.
Alat itu harus menerapkan beberapa proses yang menggunakan benang dari dua sumber berbeda.
Saking seriusnya dalam berfikir untuk menciptakan sebuah trobosan sampai terbawa mimpi.
Ia bermimpi bahwa perutnya ditusuk oleh seorang kanibal dengan menggunakan tombak.
Dari sinilah inspirasi untuk menciptakan jarum jahit, yaitu dari bentuk ujung tombak yang ada dalam mimpinya.
Baca Juga: Mengetahui Sejarah Koperasi Dunia & di Indonesia: Tokoh Tokoh Koperasi
Kegagalan Mesin Jahit Pertama

Kemudian ide yang dimilikinya tersebut ia coba untuk menyalurkannya dengan membuat sebuah mesin jahit.
Ia bekerja keras selama lima tahun untuk mewujudkan impiannya tersebut. Namun usahanya yang pertama ini mengalami kegagalan.
Rancangan mesin jahit pertamanya tidak bekerja dengan baik.
Kegagalan mesin jahit pertamannya ini terjadi karena sistemnya menirukan gerak tangan manusia yang sedang menjahit, yakni lubang jarum terletak di pangkal jarum.
Howe juga pernah mengalami kebakaran di bengkelnya, saat mulai membuat alat – alatnya dan menghanguskan pekerjaan senilai 300 dolar AS, tapi itu tidak membuatnya menyerah ataupun frustrasi.
Elias howe adalah orang yang berjasa besar sebagai penemu mesin jahit, ia terinspirasi dengan kegiatan istrinya saat menjahit hingga ia berhasil mewujudkannya, ia lahir di amerika pada 9 Juli 1819..
Hingga Howe mencoba kembali membuat mesin jahit keduanya pada tahun 1844.
Kali ini usahanya berhasil dan menciptakan lubang jarum yang terletak di ujung jarum seperti mesin jahit yang ada sekarang ini.
Banyak sumber menyebutkan bahwa, mesin jahit karya Howe ini mampu menjahit 250 setik (jengkal) per menitnya.
Untuk melihat keefektifan dan kecepatan mesin jahit ciptaannya tersebut, Howe pun kemudian menguji coba bertanding dengan gadis yang menjahit dengan tangan.
Menjual Hak Paten

Meskipun mesin jahit ciptaan Howe bekerja lebih cepat dan lebih rapi, namun saat itu, tidak ada seorang pun orang Amerika yang mau membeli mesin jahitnya.
Hal ini disebabkan karena bentuk mesin jahitnya terlihat sangat rumit.
Setelah Howe berhasil mematenkan penemuannya pada 1846, ia mulai memperkenalkan hasil ciptaannya tersebut di negara Inggris.
Setelah itu, pada 1847 ia menjual hak patennya kepada seorang warga Inggris bernama William Thomas seharga 250 poundsterling.
Dengan mendapatkan tekanan dari dan kegelisahan, ia terpaksa harus menerima kontrak kerja tidak adil.
Ia bekerja pada William Thomas dengan mendapatkan gaji yang cukup rendah, yaitu 5 poundsterling setiap minggunya.
Howe pun mulai bekerja dengan disuruh untuk memperbaiki mesin jahitnya hingga mampu menjahit korset, kulit, dan sejenisnya, akan tetapi, William Thomas curang.
Setelah beberapa lama bekerja untuk William Thomas, akhirnya ia jatuh sakit, sehingga ia berpikir untuk menabung dan kembali ke Amerika Serikat.
Namun tak lama setelah kembali ke Boston, istrinya yang sangat setia wafat.
Tidak hanya sampai disitu, penderitaannya semakin bertambah ketika banyak pengusaha yang mencuri ide mesin jahit karyanya dan menjualnya dengan bebas.
Begitu juga dengan salah seorang pengusaha bernama Isaac M Singer, kemudian dia berjuang untuk mendapatkan hak patennya kembali.
Ia berjuang selama lima tahun (1849-1854) dia pergi ke pengadilan untuk menyelesaikan perkaranya dan merebut hak patennya.
Usahanya berjalan dengan gemilang, ia memenangkan hak patennya pada 1867, sehingga ia mendapat royalti dari tiap mesin jahit yang terjual di Amerika Serikat.
Howe menjadi seorang jutawan dengan membuat pabrik mesin jahit bernama Howe Machine Company di Bridgeport, Connecticut.
Howe menetapkan royalti 5 dolar AS sejak 1856 untuk setiap satu mesin jahit yang dibuat di AS dan satu dolar untuk yang di luar AS sehingga menjadikannya seorang jutawan.
Hingga pada 3 Oktober 1867 Elias Howe pun meninggal di Brooklyn New York, dalam usia yang ke 48 tahun.
Jenis Jenis Mesin Jahit

Berikut ini jenis – jenis mesin jahit berdasarkan bentuk dan fungsinya.
- Mesin jahit khusus, merupakan mesin jahit yang dapat digunakan untuk menjahit kain atau pakain tertentu saja.
- Mesin jahit umum, merupakan mesin jahit yang biasa digunakan untuk menjahit berbagai keperluan.
- Mesin jahit serba guna, merupakan mesin jahit yang fungsi dan kegunaanya bisa bermacam – macam.
- Mesin jahit listrik adalah mesin jahit yang tenaganya untuk dapat beroprasi menggunakan listrik.
- Mesin jahit kaki, merupakan jenis mesin jahit yang penggunaanya menggunakan kaki untuk mengoprasikan.
- Mesin jahit tangan, adalah mesin jahit konvensional.
Itulah sekelumit perjalanan hidup Elias howe, orang yang berjasa besar sebagai penemu mesin jahit, yang manfaatnya bisa kita rasakan hingga saat ini.
Mudah – mudahan kita juga bisa meniru jejaknya sebagai orang yang pantang menyerah untuk mencapai suatu tujuan dan terus berkarya untuk kepentingan orang banyak.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita. TERIMAKASIH.