| by tori susanto | No comments

Cara Melakukan Pemupukan Cabe Rawit [ Agar Subur dan Barbuah Lebat ]

Ada banyak faktor yang penting dalam kegiatan usaha budidaya tanaman cabai, baik jenis jenis cabenya, cara pemupukan cabe rawit, hingga perawatannya.

Selain cara menanam cabe, cara pemupukan juga harus dilakukan dengan baik agar tanaman cabe dapat tumbuh subur dan memiliki kualitas yang baik.

Tidak hanya itu cara pemupukan atau dosis yang digunakan juga harus diperhatikan dengan seksama karena setiap pupuk yang akan digunakan memiliki kandungan yang berbeda beda.

Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan tahapan-  tahapan cara pemupukan cabe rawit yang benar untuk anda:

Mengolah Lahan Mebelum Menanam Cabe

Cara menanam cabe
Tanahkaya

Pertama lakukan pembersihan lahan dari sisa-sisa tanaman yang ditanam sebelumnya.

Lakukan pembersihan secara keseluruhan yang meliputi semua sisa sisa tanaman baik sisa yang berada di atas permukaan tanah ataupun sisa tanaman yang masih berada di dalam tanah.

Sisa-sisa tanaman yang ada didalam tanah, termasuk juga akar serta tunggul kayu yang sudah lapuk juga dibersihkan, selanjutnya dimusnahkan dengan cara dibakar.

Tujuannya untuk menghilangkan siklus hidup OPT. Misalnya jamur, bakteri dan sejenisnya yang  kemungkinan masih ada didalamnya.

Cara untuk melakukan pengemburan yaitu dengan cara di bajak atau bisa juga dengan manual seperti menggunakan cangkul.

Sebaiknya untuk melakukan pengemburan tanah dilakukan jauh-jauh hari sebelum bibit ditanam, tujuannya untuk memberikan kesempatan agar tanah dapat terjemur sinar matahari.

Tujuan dari penjemuran ini untuk mematikan bibit-bibit penyakit yang masih ada didalam tanah, seperti bakteri dan jamur.

Pengecekan ph Tanah Dan Pengapuran.

Setelah proses penggemburan selesai, selanjutnya cek pH tanah. Tujuannya agar anda dapat memastikan bahwa tanah tersebut mempunyai kandungan pH yang ideal untuk tanaman cabai.

Jika kandungan pH masih dibawah 5,5, maka taburkan kapur dolomit/kapur pertanian, setelah itu cek kembali pH nya. Jika masih dibawah 5.5 taburkan kembali kapur dolomit sehingga tanah memiliki pH yang ideal untuk ditanami cabai.

Jamur dan bakteri sangat menyukai tanah yang memiliki pH rendah atau asam.

( BACA JUGA: Cara Menanam Kangkung Hidroponik )

Pembuatan Bedengan Tanaman Cabe

Selanjutnya adalah membuat bedengan untuk tanaman. Pembuatan bedengan ini bertujuan untuk menghindari genangan air saat terjadi hujan yang dapat menyebabkan tanah menjadi becek dan lembab.

Jika tanah terlalu lembab maka akan menjadi tempat terbaik bagi bakteri atau jamur untuk berkembang biak dengan baik.

Pembuatan bendengan dapat disesuaikan dengan keadaan lahan dan musim, ketika musim hujan sebaiknya bedengan dibuat lebih tinggi.

Pemberian Pupuk Kandang Atau Organik

Cara Pemupukan Cabe Pawit
Ilmu Pengetahuan Dasar

Pemupukan cabe rawit yang bagus menggunakan pupuk kandang dan pupuk organik karena merupakan pupuk terbaik sebagai pupuk dasar tanaman cabai.

Namun akan lebih baik apabila pupuk kandang difermentasi terlebih dahulu sebelum ditaburkan pada tanaman. Cara untuk melakukan Fermentasi  pada pupuk kandang bisa menggunakan bakteri EM4 atau Trichoderma sp.

Agar dapat  mencegah serangan penyakit layu pada tanaman yang disebabkan oleh jamur, fermentasi sebaiknya menggunakan Trichoderma, sp.

Salah satu manfaat dari jamur Trichoderma, sp.  yaitu dapat menekan perkembangan jamur patogen yang hidup di dalam tanah dan mencegah penyakit layu fusarium.

Aplikasi Trichoderma, sp. selain itu juga bisa digunakan dengan cara dokocor pada akar tanaman cabai setiap 7 – 10 hari sekali.

Cara Pemupukan Cabe Rawit Yang Berimbang

cara Pemupukan cabe
Agrotani

Jika diibaratkan pada manusia tanaman juga membutuhkan nutrisi 4 sehat 5 sempurna untuk pertumbuhannya.

Tak terkecuali juga pada tanaman cabai, jika semua unsur hara yang diperlukan sudah terpenuhi dengan jumlah yang cukup, maka pertumbuhannya akan bagus dan sehat sehingga dapat menghasilkan berbuah lebat.

Selama ini untuk mengatasi masalah penyakit layu pada tanaman cabai kita hanya menggunakan fungisida dan bakterisida kimia. Padahal itu hanyalah upaya pengendalian saja.

faktor yang sangat berpengaruh terhadap intensitas serangan jamur dan bakteri adalah pemupukan.

Seperti contoh, pada saat pemberian pupuk nitrogen yang berlebihan (tidak sesuai dengan porsi yang dibutuhkan oleh tanaman) itu akan menjadi penyebab tanaman rentan atau mudah terinfeksi penyakit.

Jenis-Jenis Pupuk Cabe Rawit

Cara Pemupukan Cabe Pawit
Pixabay

Secara umum ada 2 jenis pupuk yang sudah sering digunakan oleh masyarakat untuk memupuk tanaman cabai rawit:

1. Jenis Pupuk Kandang

pupuk yang bersal dari kotoran ternak atau pupuk kandang adalah jenis pupuk yang paling bagus untuk digunakan memupuk tanaman cabe. unsur hara yang terkandung pada pupuk ini sangat baik untuk kesuburan tanah sehingga tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik.

Cara pemupukannya harus sesuai dengan kebutuhan, yaitu setiap satu hektar lahan cabe rawit diberi pupuk kandang sekitar 10 – 30 ton.

Penaburan pupuk tergantung dengan tingkat kesuburan tanah. Pemberian pupuk kandang bisa dilakukan dengan menaburkannya pada setiap bendengan cabe hingga merata.

2. Jenis Pupuk Kimia

Cara Pemupukan Cabe Pawit
Pertanianku

Selain pupuk kandang kita juga bisa menggunakan pupuk kimia sebagai sarana untuk pemupukan cabe.

Ada banyak macam pupuk kimia yang bisa kita gunakan dan untuk mendapatkannya juga sangat mudah karena sudah banyak toko toko yang menyediakan pupuk jenis kimia.

Berikut ini beberapa macam-macam pupuk kimia yang sering digunakan oleh petani beserta dengan fungsinya:

1. Pupuk urea (Amonium Carbamide)

Pupuk ini dibuat dari campuran gas amoniak dan gas asam arang sehingga mudah diserap oleh tanaman.

2. ZA( Zwavelzure Amonium)

Pupuk ini mempunyai warna yang beragam seperti  putih, merah muda, biru, ke abu-abuan dan kuning.

Pupuk ini sangat cocok jika dijadikan pupuk dasar karena reaksi kerjanya sangat lambat pada tanaman. tapi kurang bagus jika diberikan pada tanah muda atau tanah yang kurang kalsium karena pupuk ini reaksinya asam

3. SP36 (Super Phospate)

Pupuk SP36 berwarna abu abu berbentuk butiran. Pupuk ini sangat cocok bila digunakan sebagai pupuk dasar pada tanaman karena meskipun sifatnya mudah larut namun pupuk ini reaksinya lambat.

4. ZK( Kwavelzure Kali)

Keunggulan dari pupuk ini yaitu dapat disimpan lama meskipun dalam kelembapan udara yang tinggi karena memiliki sifat tidak higroskopis. Pupuk ini juga dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

5. NPK PHONSKA (Nitrogen Phospate Kalium)

Pupuk ini berbentuk butiran dan berwarna merah muda yang dapat digunakan sebagai pupuk dasar pada bendengan atau pupuk susulan.

6. Dolomite (Kapur karbonat)

Pupuk ini berbentuk butiran kasar dan memiliki warna ke biru-biruan atau putih ke abu-abuan dapat dengan mudah terserap air untuk di hancurkan.

Kualitas dari pupuk ini dapat dilihat dari seberapa halus butiran ketika sudah mulai diserap oleh air.

7. KCI ( kalium kalorida )

Memiliki ciri-ciri berbentuk serbuk dan berwarna merah Dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan.

Pupuk ini memiliki klorida yang bersifat toksi atau racun untuk tanaman tertentu seperti wortel dan kentang.

Peremajaan Pada Cabe Rawit Yang Sudah Tua

Peremajaan Cabe Rawit
Pixabay

Untuk melakukan peremajaan pada tanaman cabe rawit kita harus mengetahui lebih dulu, mana saja tanaman cabe rawit yang sudah tua untuk dilakukan peremajaan.

biasanya tanaman cabe sudah terbilang tua jika sudah berusia 2 – 3 tahun dan mempunyai ciri – ciri daun daun mulai menguning, produktivitas menurun, cabang- cabang atau ranting sudah mengering.

Berikut ini langkah langkah untuk melakukan peremajaan pada tanaman cabai:

  1. Melakukan pemangkasan pada daun, cabang dan ranting yang tidak produktif.
  2. Memberikan nutrisi dengan pemberian pupuk, baik pupuk kandang atau pupuk kimia.
  3. Lakukan penyemprotan dengan menggunakan pupuk daun
  4. menyiramnya secara teratur.

itulah penjelasan mengenai cara pemupukan cabe rawit beserta dengan langkah langkah perawatan dan peremajaannya, agar cabe rawit dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga dapat selalu produktif.

jika kita melakukan penanaman dan perawatan dengan benar, maka kita tidak perlu menanam berulang ulang karena cabe rawit akan kembali tumbuh, berbuah lagi dan dapat melakukan panen berulang kali.

Tinggalkan Balasan