
Artikel kali ini membahas secara lengkap dan mendalam terkait topik “Pakaian adat Jawa Barat”.Yang cocok bagi Anda yang sedang mencari materi atau informasi terkait pakaian adat, khususnya yang berasal dari Jawa Barat.
Pada artikel kali ini, Anda juga akan mengetahui beberapa pon penting terkait pakaian adat, seperti.
- Pembagian pakaian adat berdasarkan status sosialnya.
- Nama dan jenis dari pakaian tradisional khas Jawa Barat.
- Perkembangan kebudayaan pakaian adat hingga saat ini.
- Keunikan pakaian adat.
Jadi, jika Anda ingin mengetahui seputar pakaian adat seperti poin diatas, yuk langsung saja baca artikel berikut ini hingga selesai.
Daftar Isi
- Pakaian Adat Jawa Barat
- Jenis Pakaian Adat Jawa Barat
- Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Kaum Bangsawan
- Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Kaum Menengah
- Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Rakyat Biasa
- Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Pernikahan
- Pakaian Adat Untuk Acara Resmi
- Baju Adat Sunda Modern
- Pakaian Adat Jawa Barat (Sunda) Untuk Anak-Anak
- Senjata Tradisional
- Pakaian Pengantin Cirebon
- Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat
- Kesimpulan Tentang Pakaian Adat Jawa Barat
Pakaian Adat Jawa Barat

Jawa Barat termasuk salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di Pulau Jawa, dan ibu kotanya berpusat di Bandung.
Mayoritas suku yang yang bermukim di Jawa Barat berasal dari Suku Sunda.
Menurut cerita yang banyak tersebar dimasyarakat, Suku Sunda ini mempunyai adat istiadat yang sudah turun temurun, salah satunya adalah pakaian adat jawa barat.
Secara khusus, pakaian adat Jawa Barat dapat dibedakan menjadi 3 jenis, sesuai dengan status sosial masyarakat Jawa Barat yang menggunakannya.
Dari ke- 3 jenis pakaian adat berdasarkan status sosial tersebut, masing – masing adalah sebagai berikut:
- Pakaian adat Jawa barat untuk bangsawan.
- Pakaian adat Jawa Barat untuk kaum menengah.
- Pakaian adat Jawa Barat untuk rakyat biasa.
Namun secara umum, pakaian adat tersebut tidak hanya didasarkan pada status sosialnya saja, namun juga ada pakaian yang diperuntukkan pada acara resmi dan pakaian adat untuk pernikahan.
Jawa Barat merupakan salah satu daerah penting di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan tradisi lokal
Tiga jenis pakaian tersebut sudah digunakan oleh masyarakat sejak zaman dahulu, dan masih dilestarikan hingga sekarang.
Sehingga cukup mudah untuk menemukan orang Jawa Barat yang masih memakai pakaian adat tersebut.
Jenis Pakaian Adat Jawa Barat

Di Jawa barat, ada cukup banyak jenis pakaian adat yang memiliki beragam jenis, serta nilai keindahan tersendiri dari masing-masing jenis pakaian.
Sehingga apabila Anda berkunjung, Anda dapat melihatnya secara langsung perbedaan dari masing – masing pakaian adat tersebut.
Untuk Mempermudah Anda dalam mengetahuinya, berikut ini adalah jenis pakaian adat Jawa Barat yang dapat Anda ketahui disini.
Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Kaum Bangsawan

Yang pertama untuk Jenis pakaian adat Jawa Barat adalah pakaian adat yang dikenakan oleh kebanyakan kaum bangsawan.
Wajar – wajar saja untuk para bangsawan, mereka menggunakan pakaian yang tentunya memiliki simbol keagungan sehingga desain pakaiannya pun cukup rumit dan terlihat estetik.
Untuk kaum pria bangsawan, pakaian yang dikenakan biasanya menggunakan Jas Beludru yang disulam dengan benang emas, sehingga tampak mewah.
Berikut ini contoh pakaian adat jawa barat yang khusus dikenakan oleh kaum bangsawan.
Jas Beludru

Jas Beludru merupakan jenis pakaian adat yang berasal Jawa Barat, yang jika diperhatikan, pakaian ini memiliki kesan yang sangat mewah.
Selain itu, pakaian ini juga sedikit memperlihatkan keglamoran, karena memang pakaian adat jenis ini tidak sembarang orang dapat memakainya.
Pakaian adat seperti Jas Beludru ini hanya dikenakan oleh para kaum Bangsawan saja, atau orang-orang yang berasal dari kasta atas ( kaum Ningrat).
Kenapa dinamakan Jas beludru, karena bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah kain beludru yang berwarna hitam, dengan sulaman emas yang menghiasinya.
Karena itulah baju adat ini benar – benar terlihat mewah dan berkelas.
Jas ini memiliki bentuk seperti jas tutup dengan paduan celana yang dikenakan juga hampir sama dengan atasannya, yaitu memiliki motif emas dan berwarna hitam yang sama dengan bajunya.
Selain itu, pakaian ini juga delengkapi dengan aksesoris kain yang disebut dengan kain Dodot, yang bermotif Rengreng Parang Rusak.
Salah satu pakaian adat Jawa Barat adalah Jas Beludru yang dulunya sering di pakai oleh Raja – Raja Sunda sebagai baju kebanggaan atau kebesaran.
Untuk alas kakinya menggunakan Sandal Slop yang berwarna hitam dan disesuaikan dengan pakaian yang digunakannya, sedang bahan kain yang dipakai adalah kain Beludru yang bermotif manik-manik.
Selain menggunakan aksesoris berupa alas kaki dengan bahan dari kain Beludru, ada aksesoris lain juga seperti, penutup kepala dan Benten atau sabuk emas.
Sedangkan untuk pasangan wanitanya, mereka menggunakan kebaya dengan baju berwarna hitam dari bahan Beludru, ditambah dengan hiasan seperti bros, cincin dan sebagainya.
Wah, walaupun sekedar pakaian adat, bisa dibayangkan betapa kerren dan cantiknya mereka yang mengenakan pakaian adat jawa barat ini ya.
Artikel terkait
Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Kaum Menengah

Selanjutnya adalah pakaian tradisional khas Jawa Barat untuk kaum menengah, umumnya pakaian ini dikenakan oleh mereka yang bisa dibilang kaum menengah dalam kehidupan sosial.
Kaum menengah dalam artian adalah mereka yang memiliki kekayaan, namun bukan keturunan dari bangsawan atau kelas ningrat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kaum menengah ialah para pedagang (saudagar) dan lain – lain yang semacamnya.
Sedangkan pakaian adat untuk kaum menengah pria, mereka menggunakan baju bedahan putih serta kain kebat batik, untuk alas kakinya menggunakan sandal tarumpah.
Kaum pria juga menggunakan perlengkapan untuk pakaiannya, biasanya berupa sabuk dan ikat kepala serta arloji dengan rantai emas.
Untuk arloji yang berantai emas biasanya mereka gantungkan di bagian saku baju untuk menambah keindahan penampilan.
Berikut ini beberapa contoh pakaian adat Jawa Barat untuk kaum menengah:
1. Baju Bedahan

Baju Bedahan merupakan salah satu pakaian adat yang biasa dipakai oleh masyarakat dari kalangan menengah, baju ini memiliki bentuk yang lebih sederhana dari pada pakaian adat yang dikenakan oleh para Bangsawan kebanyakan.
Bahan beserta aksesorisnya juga cukup sederhana.
Bentuk baju Bedahan mirip seperti Jas Tutup yang dipakai oleh kaum pria dengan warna putih, sedangkan untuk kaum perempuan menggunakan Kebaya.
Untuk saat ini, warna yang dipakai pada baju Bedahan hanya menggunakan warna putih saja, sedang untuk alas kaki sebagai pelengkapnya biasanya berupa terompah, ditambah dengan sabuk atau ikat pinggang dan juga ikat kepala.
Untuk Kebaya para wanitanya di bagian atas bisa menggunakan warna yang bermacam-macam dengan bawahan berupa kain Jarik Batik dengan motif yang bermacam-macam juga.
Sedangkan untuk bagian atasannya bisa menggunakan beragam warna
Tak lupa juga dalam menggunakan Kebaya juga dilengkapi dengan aksesoris lain seperti, kalung, cincin, gelang dan lain-lain.
Sebagai pelengkapnya, mereka memadukannya dengan mengenakan Beubeur atau ikat pinggang, alas kaki, dan selendang berwarna.
Tak lupa pula dengan perhiasan seperti gelang, kalung, dan cincin yang terbuat dari emas juga dikenakan sebagai aksesoris untuk menambah keindahan pakaian ini.
Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Rakyat Biasa

Untuk masyarakat biasa atau kalangan bawah, baik laki-laki maupun wanita, mereka secara umum menggunakan pakaian yang sangat sederhana, seperti pakaian-pakaian berikut ini.
( Lihat Juga: Pakaian Adat Jawa Tengah )
1. Kebaya Sunda

Kebaya umumnya lebih identik dengan Kain Batik, pakaian ini dikenakan oleh para wanita Jawa Barat yang bentuknya tidak jauh berbeda dengan kebaya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Hanya saja jika diperhatikan, pakaian tradisional berupa Kebaya ini akan terlihat perbedaannya pada bentuk bagian leher, khusus pada Kebaya modern.
Namun untuk Kebaya lama, bentuknya cenderung sama dengan Kebaya dari tetangganya yang juga berada di pulau Jawa (Jawa Timur dan Jawa Tengah).
2. Kain Kebat Batik

Kain Kebat merupakan kain yang dikenakan oleh sebagian masyarakat kelas bawah sebagai pelengkap baju Kebaya Sunda.
Corak dari kain ini tidak terlalu mencolok, dan lebih sering dikenakan oleh orang Sunda dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Selain itu, para wanita kelas bawah atau masyarakat biasa juga menggunakan Beuber sebagai ikat pinggangnya.
Mereka juga menggunakan Kamisol untuk Branya, sementara untuk alas kakinya mereka cukup menggunakan Sandal Jepit biasa.
3. Baju Pangsi

Baju Pangsi merupakan salah satu nama dari sejenis Kebaya Sunda, pakaian ini bentuknya sangat sederhana dengan warna yang juga tidak begitu mencolok atau lebih kusam.
Bentuk dari pakaian ini sederhana karena memang Baju Pangsi ini merupakan pakaian adat Jawa Barat yang umumnya dikenakan oleh masyarakat kelas bawah atau rakyat jelata.
Masyarakat kaum bawah atau yang disebut rakyat biasa, mereka umumnya bekerja sebagai petani, buruh dan lain sebagainya, dengan tingkat ekonomi rendah.
Namun untuk saat ini, jenis pakaian adat ini juga sudah dipakai oleh kaum kalangan atas, tentunya dengan bentuk yang lebih bagus serta pilihan kain yang juga lebih bagus lagi.
Sedang untuk aksesoris yang mereka gunakan, para wanita biasanya menggunakan hiasan rambut yang disanggul kecil ke atas.
Tidak lupa juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris lain seperti cincin polos, gelang akar bahar, serta giwang bundar.
Sedang untuk alas kakinya, mereka umumnya menggunakan sandal Keteplek atau sandal Jepit yang juga digunakan oleh para wanita dari kaum biasa.
3. Selontreng dan Sarung Poleng

Selongtreng dan sarung poleng merupakan jenis pakaian tradisional dari Jawa Barat yang bentuknya sangat sederhana.
Pakaian ini lebih sering dipakai oleh masyarakat dari kalangan bawah, Selontreng sendiri merupakan baju atasan yang memiliki warna hitam dan longgar.
Untuk bagian celananya, ukurannya memanjang hingga betis sedangkan bagian pinggangnya menggunakan sabuk kulit atau kain.
Mereka juga menggunakan ikat kepala yang disebut dengan Logen atau Barangbang Samplak, jenis pakaian adat Jawa Barat ini digunakan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
4. Pakaian Perempuan
Selain menggunakan pakaian seperti diatas, untuk kaum perempuan dari kalangan rakyat biasa, biasanya mengenakan kain Batik panjang yang sederhana ( Sarung Kebat ).
Atau yang memiliki nama lain, yaitu Sinjang Bundel sebagai pakaian bawahan.
Kemudian juga dilengkapi dengan beubeur atau ikat pinggang, kamisol, serta menggunakan kebaya yang dilengkapi dengan selendang yang bermotif Batik.
Sedangkan untuk alas kakinya mengenakan sandal Jepit Keteplek.
( Baca Juga: Pakaian Adat Bali )
Pakaian Adat Jawa Barat Untuk Pernikahan

Seperti yang disebutkan diatas, selain berdasarkan pada status sosialnya, pakaian adat Jawa Barat juga memiliki pakaian yang digunakan khusus untuk pernikahan, yang disebut dengan pakaian pengantin Sukapura.
Pakaian adat ini biasanya berupa Jas Tutup yang berwarna putih dan dilengkapi dengan ikat pinggang yang warnanya juga sama dan biasanya dikenakan oleh mempelai pria.
Sedangkan untuk bawahannya menggunakan kain Rereng dengan tutup kepala bermotif Rereng, serta selop berwarna putih sebagai pelengkap pakaian pernikahan khusus untuk mempelai pria.
Sebagai hiasan atau perlengkapan, biasanya menggunakan kalung panjang dari bunga melati, serta Keris ataupun Kujang dalam pakaian pernikahan untuk mempelai pria.
Sedangkan untuk pasangan wanita, mereka biasanya mengenakan Kebaya Brukat dengan warna putih sedang untuk bawahannya menggunakan kain Rereng Eneng.
Kemudian menggunakan ikat pinggang berwarna emas atau yang disebut dengan Benten serta selop yang berwarna putih sebagai pelengkap untuk pakaian mempelai wanita.
Selain itu khusus untuk mempelai wanita, mereka juga memakai aksesoris berupa kalung panjang, perhiasan kilat batu, gelang giwang, cincin, bros, dan lain-lain.
Selain itu, pada rambutnya diberi sanggul dengan hiasan lima untaian bunga sedap malam serta tujuh kembang goyang juga menjadi pelengkap hiasan untuk mempelai wanita.
Pakaian Adat Untuk Acara Resmi

Selain pengelompokan pakaian adat didasarkan pada tingkatan sosial masyarakat, namun juga tentu merujuk pada catatan sejarah yang ada.
Adapun di era seperti sekarang ini, kita mungkin lebih mengenal pakaian adat yang dikelompokkan berdasarkan kategori, fungsi dan tujuan pemakaiannya.
Sebenarnya secara umum, tidak ada identitas atau nama khusus pada pakaian adat Jawa Barat, khususnya Sunda ini.
Jadi, biasanya nama yang diberikan hanya menunjuk pada nama pakaiannya secara satuan, misalnya seperti tadi, ada celana pangsi dan baju salontreng.
Contoh salah satunya yaitu pakaian Sunda yang secara umum dikenakan secara fungsional untuk keperluan acar resmi.
Misalnya saja seperti acara – acara kelembagaan pemerintahan, upacara, pernikahan, dan lain sebagainya.
Contoh seperti yang ada di kawasan provinsi Jawa Barat, disana sering kali diadakan sebuah event kreativitas bernama ‘Mojang Jajaka‘ (MOKA).
Ini merupakan ajang bergengsi untuk pemuda dan pemudi Sunda dalam mengembangkan talenta dan pengetahuan tentang budaya Sunda.
Pakaian adat yang dipakai pada acara – acara resmi seperti ‘Mojang Jajaka‘ tadi biasanya adalah Beskap (untuk laki-laki).
1. Beskap

Beskap merupakan pakaian sejenis kemeja resmi khusus untuk laki-laki, pakaian model Beskap ini memang lebih diperuntukkan pada acara-acara resmi dan penting.
Tekstur kain Beskap umumnya cukup tebal dengan kerah baju yang tidak memiliki lipatan.
Sedangkan warna pakaian Beskap sangat beragam, namun biasanya yang sering digunakan adalah yang berwarna gelap dan cenderung polos.
Jika diperhatikan, pada bagian depan kain Beskap terdapat perbedaan ukuran potongan pada kainnya yang tidak simetris.
Hal ini untuk mengantisipasi pemakaian aksesoris keris yang mungkin cukup berat, untuk pola kancingnya pun biasanya terbilang cukup unik, yakni bentuknya yang menyamping.
Beskap atau Jas Tertutup biasanya selalu dipadukan dengan Jarik yang merupakan sejenis kain panjang yang diikatkan untuk menutupi kaki.
2. Pakaian Adat Sunda ( Mojang Jajaka )

Mojang merupakan sebutan untuk perempuan di Jawa Barat, para Mojang biasanya mengenakan baju adat berupa Kebaya dengan warna polos dan kain kebat sebagai bawahannya.
Pemakaian ikat pinggang atau Beubeur juga sangat penting dan diperlukan, karena berfungsi untuk mengencangkan penggunaan kain, kemudian juga menggunakan Selendang atau Karembong.
Sedang untuk alas kakinya, mereka menggunakan selop yang warnanya dapat disesuaikan dengan kebaya, kemudian ditambah juga dengan menggunakan aksesoris tambahan.
Misalnya sanggul pada rambut wanitanya, kemudian cincin, kalung, bros, gelang, peniti rantai dan perhiasan lainnya yang sekiranya cocok dan bagus.
Sedangkan untuk para Jajaka atau pemuda dalam acara tersebut, mereka sering mengenakan pakaian atasan seperti Beskap atau jas tertutup dengan warna hitam dan sebagai penutup kepalanya bernama Bendo.
Untuk bawahannya mereka biasanya memadukannya dengan celana panjang yang disesuaikan dengan warna baju, dan yang terakhir, yaitu penggunaan selop untuk alas kaki.
Sebagai aksesorisnya menggunakan jam atau arloji yang dipasangkan dengan cara dijepit di saku Jas bagian atas sebelah kiri.
Selain yang disebutkan di atas, berikut ini daftar pakaian adat Jawa Barat yang juga dipakai:
Baju Adat Sunda Modern

Seperti yang disinggung di atas bahwa pakaian adat Jawa Barat ada banyak sekali jenisnya selain yang saya sebutkan di atas.
Pada dasarnya memang pakaian adat merupakan pakaian tradisional yang serba sederhana. Namun, untuk saat ini sudah mengalami perkembangan menjadi pakaian adat yang modern.
Tapi dengan catatan tidak meninggalkan ciri khas aslinya atau versi tradisionalnya.
Biasanya ciri khas pakaian adat Jawa Barat Sunda yang modern terletak pada pilihan warna dan bentuknya yang dibuat lebih berwarna dengan kreasi pada beberapa bagian.
Sehingga membuat pakaian adat ini lebih terlihat anggun dan indah ketika dipakai.
Baju adat Sunda modern memiliki corak yang masih mencerminkan motif-motif yang berasal dari Jawa Barat.
Seperti adanya aksesoris sebagai pelengkapnya yang dipakai oleh perempuan dengan bentuk yang sangat kental dengan suku Sunda.
Pakaian Adat Jawa Barat (Sunda) Untuk Anak-Anak
Sejatinya, baju adat Sunda yang khusus dipakai oleh anak-anak, masih sama dengan pakaian adat yang dipakai oleh orang dewasa kebanyakan, seperti baju adat Mojang Jajaka (MOKA) misalnya.
Bagi yang cewek, seperti biasanya juga memakai Kebaya Sunda, serta Kain Kebat.
Sementara untuk anak laki-laki, mereka biasanya menggunakan Beskap atau Jas tertutup, lengkap dengan Bendo (tutup kepala adat sunda) serta kain kebat-nya.
Hanya saja yang membedakannya terletak pada ukurannya saja antara pakaian untuk anak-anak dengan usia tertentu.
Bagi anak-anak, pemakaian baju adat Sunda ini biasanya juga penting dikenakan dalam rangka untuk mengisi suatu acara sekolah atau acara penting lainnya.
Misalnya saja dalam memperingati hari Kartini setiap tanggal 21 April, atau juga dalam acara paturay tineung atau perpisahan sekolah yang tentu mewajibkan siswanya untuk memakai pakaian adat (Jawa Barat)
Jika Anda melihat pakaian adat Sunda untuk anak – anak pasti ketika melihatnya, Anda akan sedikit merasa gemas. Saking lucunya anak – anak ini ketika mengenakan pakaian adat yang menjadi ciri khas pakaian sekaligus budaya Sunda ini.
1. Anak Laki-Laki

Nama untuk pakaian tradisional asli Jawa Barat yang dipakai oleh anak laki-laki lucu di atas adalah Beskap. Biasanya pakaian ini dipadukan dengan Jas serta Kain Kebat Batik untuk bawahannya.
Selanjutnya yang juga penting untuk digunakan adalah pemakaian Bendo atau tutup kepala khas Sunda.
Yang akan menjadikan penampilan anak laki-laki menjadi semakin gagah seperti layaknya Ksatria, namun juga lucu dan menggemaskan.
2. Anak Perempuan

Untuk anak perempuan biasanya menggunakan pakaian adat khas Sunda (Kebaya) Jawa barat.
Kebaya Sunda yang memiliki motif sederhana ini warnanya polos putih yang dipadukan dengan kain kebat sebagai setelan pakaian bawahannya.
Sedang untuk rambutnya tentu disanggul, sehingga menjadikan Mojang cilik cewek ini jadi semakin terlihat lucu dan cantik pastinya.
Senjata Tradisional

Di Jawa Barat Khususnya Sunda senjata yang paling terkenal adalah Kujang.
Namun untuk sekedar pelengkap, pakaian adat Jawa Barat juga menggunakan Keris layaknya pakaian adat dari Suku Jawa yang mengenakan Keris sebagai pelengkap untuk pakaian adatnya.
Namun dalam kehidupan sehari – hari, para kaum pria lebih banyak memakai golok sebagai pelengkapnya.
Pakaian Pengantin Cirebon

Cirebon merupakan salah satu daerah yang ada di Jawa Barat yang memiliki pakaian adat pengantin yang khas.
Untuk pria biasanya memakai baju oblong dengan warna krem lengkap dengan terataian serta celana panjang Beludru berwarna hijau.
Sementara untuk pelengkapnya, mereka menggunakan kain Dodot Batik Cirebonan, keris, ikat pinggang, gelang kono, dan kilat bahu.
Warna pada alas kakinya hijau dengan hiasan gelang kaki dan gelang kono, sedangkan untuk mempelai wanitanya menggunakan Kemben Beludru berwarna hijau.
Sebagai pelengkap untuk pengantin wanitanya, biasanya menggunakan Batik cirebonan, terataian, selop hijau, dan pending.
Tidak hanya itu, ditambah lagi menggunakan siger mahkota suri, kalung tiga susun, untaian melati bawang sebungkus, serta gelang kono, dan kilat bahu.
Keunikan Pakaian Adat Jawa Barat
Sisi unik yang bisa kita lihat dari pakaian adat Jawa Barat, diantaranya adalah sebagai berikut.
Perbedaan Jenis Pakaian Berdasarkan Status Sosial

Salah satu keunikan pakaian adat Jawa Barat ialah adanya status sosial sebagai salah satu penentu dari penggunaan pakaian adat dalam kehidupan sehari – hari.
Hal demikian juga berlaku untuk semua golongan, dari mulai anak – anak, pemuda, dewasa, orang tua, hingga nenek – nenek.
Celana Sampai Betis
Sisi unik berikutnya dari pakaian adat Jawa Barat ialah adanya celana adat yang memiliki panjang hanya sampai betis.
Meskipun ada yang bercela panjang, namun umumnya celana yang berbentuk komprang ini memang memiliki panjang hanya sebatas betis saja.
Bendo

Bendo merupakan sejenis penutup kepala tradisional unik yang sering dipakai oleh kebanyakan laki-laki sebagai pelengkap dalam memakai pakaian adat.
Beubeur

Keunikan pakaian adat Jawa Barat yang terakhir adalah Beubeur, Beubeur merupakan sejenis ikat pinggang yang sering digunakan oleh wanita ketika menggunakan pakaian adat.
Bahan pembuatan Beubeur berasal dari kain Kebat yang dipakai untuk mendukung penampilan dari wanita tersebut.
Kesimpulan Tentang Pakaian Adat Jawa Barat
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari beragam jenis pakaian adat Jawa Barat pada poin diatas. Ialah bahwa pakaian adat yang dikenakan menunjukkan identitas masing – masing.
Sehingga dari beragam macam baju yang dipakai oleh mereka, tentunya mengandung banyak nilai estetika.
Tidak hanya sebatas warisan budaya saja, akan tetapi pemakaian pakaian adat ini juga menjadi simbol keagungan serta kekayaan ekonomi pemakainya.
Hal demikian dapat kita lihat dari kerumitan desain sehingga dapat menampilkan kesan estetik, sehingga siapa saja yang mengenakan pakaian ini akan terlihat tampan dan cantik.
Nah, demikianlah penjelasan tentang pakaian adat Jawa Barat yang dapat saya share untuk Anda beserta nama, jenis dan penjelasannya.
Baik yang bentuknya masih tradisional ataupun yang sudah modern. Sehingga dapat menambah khazanah pengetahuan kita tentang kekayaan budaya asli dari Jawa Barat.
Yang paling terakhir, tentunya saya juga berharap semoga informasi yang berkaitan dengan pakaian adat Jawa Barat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan tetap lestari akan keberadaannya.