
Nama Pakaian Adat Bali Pria Wanita [Terlengkap] +Gambar Penjelasannya
Hai sahabat pintar semuanya, kali ini spesial kita akan membahas tentang pakaian adat Bali.
Siapa yang tidak kenal Bali, salah satu pulau di Indonesia yang memiliki banyak julukan, keunggulan, serta kekayaan seni dan budaya, sudah membuat banyak orang berbondong – bondong datang berlibur ke Bali.
Di pulau the last paradise on earth ini benar – benar menawarkan keindahan alam serta keunikan masyarakatnya.
Salah satu yang menjadi daya tarik Bali adalah pakaian adatnya yang cantik serta unik yang Anda hanya bisa menemukannya di Bali.
Seperti apa keunikan, ciri khas dan nama – nama pakaian adat Bali yang sudah mendunia ini, berikut ulasannya untuk Anda:
Pakaian Adat Bali

Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kekayaan yang sangat besar.
Selain menjadi objek destinasi wisata bagi turis di seluruh dunia, pulau dewata juga merupakan tempat yang kaya akan budaya.
Kekayaan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Bali menjadikan bali sebagai identitas budaya terbesar di Indonesia.
Salah satu yang paling melekat dan menjadi daya tarik dari kebudayaan pulau dewata ini salah satunya adalah pakaian adat Bali.
Sedang yang paling populer di mata wisatawan domestik ataupun mancanegara diantaranya adalah:
- Baju Safari.
- Udeng.
- Kamen.
- Kebaya Bali.
- Selendang.
- Sanggul ( atau Pusung)
- Kemeja Putih.
Oleh karena ketertarikannya pada pakaian tradisional Bali inilah yang menjadikan wisatawan asing banyak yang berkunjung ke Bali untuk sekedar melihat atau mencobanya.
Memang tidak hanya pakaian Bali saja yang menjadi magnet bagi para wisatawan, namun juga tarian dan rumah adat Bali juga sangat mempesona.
Selain berfungsi sebagai pakaian khas tradisional yang membedakannya dari pakaian adat lain, pakaian adat Bali juga memiliki nilai filosofis yang menunjukkan makna pakaian tersebut.
Filosofi yang terkandung dalam pakaian khas Bali pada dasarnya adalah kepercayaan yang bersumber pada ajaran Sang Hyang Widhi.
Pakaian adat Bali merupakan kostum khas yang mengekspresikan identitas Bali serta membedakannya dari pakaian dari daerah lain.
Yaitu salah satu dewa yang dipercaya dapat memberikan kegembiraan, kedamaian, dan keteduhan bagi umat Hindu yang mempercayainya.
Ciri khas ini tampak pada bentuk fisik ataupun tradisi pada saat memakainya, sebagai pakaian adat yang memiliki banyak model atau variasi membuat banyak orang lain tertarik untuk melihatnya.
Ciri Khas Pakaian Adat Bali

Pakaian adat Bali merupakan pakaian unik yang memiliki ciri khas tersendiri serta menjiwai karakter dan budaya lokal Bali itu sendiri.
Selain itu pakaian yang digunakan antara pria dan wanita itu juga berbeda, seperti bahan-bahan yang digunakan baik model atau bentuk, hingga aksesoris sebagai pelengkap pakaian tersebut.
Jika kita amati pada masyarakat Bali, pakaian adat ataupun aksesorisnya tidak melulu hanya dipakai pada saat – saat tertentu saja.
Akan tetapi juga sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat Bali untuk menggunakannya dalam keseharian.
Jika Anda berkunjung ke Bali dan mendatangi tempat-tempat tertentu, Anda akan menyaksikan banyak warga disana yang berpakaian adat dengan sedikit terbuka, walaupun mereka sedang tidak mengikuti acara.
Ini membuktikan secara langsung bahwa pakaian khas Bali sudah menjadi bagian dari aktivitas kehidupan masyarakat ( menyatu ).
Meski demikian tradisi disana dengan berpakaian sedikit terbuka bukan sesuatu yang menyeluruh ataupun harus.
Ciri khas pakaian Bali terletak pada bahan pembuatannya, model serta bentuk hingga aksesorries yang dipakai, sebagai karakter dari budaya lokal Bali
Anda juga dapat menemui banyak warga disana dengan menggunakan baju yang tertutup namun tetap merupakan salah satu jenis dari pakaian khas daerah Bali.
Selain itu, yang menjadi ciri khas utama dari pakaian adat di bali yaitu, adanya nama – nama dari masing-masing jenis pakaian adat itu sendiri.
Nama Nama Pakaian Adat Bali

Seperti yang disinggung diatas bahwa, pakaian khas Bali itu sangat unik, diantaranya dengan adanya nama – nama pakaian adat dari masing – masing pakaian itu sendiri.
Pakaian adat Bali tidak hanya ada satu jenis saja, akan tetapi terdapat beberapa jenis pakaian adat Bali yang bisa Anda ketahui disini.
Dari sekian banyak pakaian adat Bali, mungkin ada salah satu yang sudah pernah Anda ketahui dan mendengarnya sebelumnya, atau bahkan mungkin Anda sudah mengoleksinya di rumah.
Untuk itu, disini kita akan membahasnya secara lebih detail terkait nama – nama pakaian adat bali.
Namun untuk mempermudah memahami dalam pembahasan, saya akan membaginya menjadi dua kategori, yakni pakaian adat bali pria dan pakaian adat Bali perempuan atau wanita.
Pakaian Adat Bali Pria

Pakaian adat bali pria merupakan pakaian adat khas bali yang digunakan oleh para kaum pria secara umum yang ada di daerah Bali.
Selain itu, para kaum pria juga menggunakannya pada acara – acara penting, misalnya acara adat, saat sembahyang dan acara – acara sakral lainnya.
Bahkan ada juga yang menggunakannya sebagai pakaian sehari-hari dan anak-anak pun disana juga demikian.
Untuk mengetahuinya dengan lebih jelas, mari kita bahas satu persatu tentang nama pakaian adat Bali yang khusus digunakan oleh kaum pria.
Pakaian Adat Udeng

Udeng adalah nama lain dari ikat kepala atau penutup kepala yang biasa digunakan satu paket dengan baju adat Bali.
Bagi masyarakat Bali sendiri, ikat kepala merupakan sesuatu yang spesial.
Selain udeng yang dipakai bersamaan dengan baju khas Bali, udeng juga dipakai saat penduduk akan melakukan prosesi ibadah di dalam candi.
Namun ada juga yang meskipun tidak mengikuti acara atau beribadah tetap menggunakan udeng dalam keseharian mereka.
Ini juga menjadi bukti akan rasa kesadaran budaya yang sangat tinggi bagi mereka, serta menciptakan kekhasan bahwa akan lebih baik jika memakai udeng kemanapun dan kapanpun mereka berada.
Kamen Pria Bali

Kamen adalah sebuah kain bawahan pada pakaian adat bali yang dipakai oleh penduduk asli Bali.
Jika diperhatikan, kamen ini mempunyai kesamaan dengan sarung yang bercorak persegi dengan kain tertentu.
Bahan kain dalam pembuatan kamen terbuat dari kain yang tipis, pria dan wanita dalam menggunakan kamen memiliki aturan pemakaian yang berbeda – beda.
Khusus pria, biasanya hanya memakai 2 lembar kain yang dipakai untuk menutupi bagian bawahan.
Kain yang berada di bagian dalam inilah yang disebut kamen.
Sementara untuk bagian luarnya disebut sebagai saput dan yang diikatkan pada selendang dengan tujuan agar kain kamen tidak lepas itulah yang di sebut dengan saput.
Kemeja Putih

Di daerah Bali sebenarnya tidak ada aturan baku untuk memakai baju adat tertentu.
Ketentuan yang ada hanyalah asalkan pakaian yang digunakan sifatnya normal dan rapi, maka boleh-boleh saja.
Namun apabila hendak melakukan ritual persembahyangan, umumnya masyarakat disana akan menggunakan kemeja putih, alasannya sendiri karena warna putih lebih suci dan sakral.
Baju Safari / Jas Berkerah

Salah satu pakaian adat Bali yang cukup populer adalah baju safari yang kebanyakan dikenakan oleh kaum laki-laki.
Baju safari bentuknya seperti kemeja yang komplit dengan disertai kerah dan kancing.
Selain itu, baju safari juga terdapat saku yang dibuat di bagian kiri atau kanan, warna baju Safari identik dengan bersih, oleh karena itu warna untuk kemeja yang tepat adalah putih bersih.
Saput

Saput merupakan sejenis kain yang memiliki corak unik yang biasanya digunakan di bagian lapisan atas kamen.
Jadi sapu dapat digunakan setelah kamen terpakai dengan sempurna.
Untuk menggunakannya adalah dengan cara mengikatkan saput di sekitaran pinggang, kemudian diputar dari kanan ke kiri.
Biasanya kain saput ini seringkali digunakan dalam berbagai upacara keagamaan atau pernikahan.
Sabuk Selendang

Sabuk selendang biasanya digunakan sebagai pelengkap atau juga sebagai aksesoris pendukung, atau juga bisa dikenakan dalam memakai baju tradisional Bali.
Namun sabuk yang akan digunakan juga pastinya sabuk tradisional, yakni berupa kain yang diikatkan dengan simpul hidup di daerah pinggang setelah kamen dan saput dikenakan.
Penggunaan sabuk selendang ini memiliki makna filosofi yaitu mengisahkan keharusan untuk bisa mengendalikan diri dari berbagai hal-hal buruk.
Hal ini tentunya sangat penting bagi kehidupan seorang pria.
Saput Poleng

Untuk saput poleng bisa dibilang berbeda dan terpisah dari nama-nama pakaian tradisional Bali untuk pria yang disebutkan di atas.
Hampir diseluruh daerah Bali jika di perhatikan, maka Anda akan melihat kain kotak-kotak hitam dan putih yang disampirkan di atas pohon, patung, dan juga digunakan oleh orang-orang dalam upacara.
Dalam bahasa daerah, kain khusus ini disebut saput poleng dan dianggap sakral oleh masyarakat.
Secara harfiah arti dari kata saput berarti selimut atau kain, sementara poleng berarti berwarna dua.
Namun sebagian yang lain orang Bali mengatakan bahwa, Saput poleng yang mereka gunakan tidak mengacu pada kain dua warna.
Pasalnya kain kotak-kotak hitam dan putih ini mempunyai arti spiritual khusus dan hanya dipakai di lokasi tertentu dan pada peristiwa tertentu saja.
Jika Anda benar – benar ingin memahami makna filosofis dibalik Saput Poleng, pertama – tama Anda harus memahami walaupun sedikit tentang Hinduisme Bali.
Masyarakat Bali meyakini bahwa ada 3 lapisan spiritual yakni, ( mandala ), lapisan luar ( jaba mandala ), lapisan tengah ( madya mandala ), dan lapisan dalam ( mandala utama ).
Masing – masing ketiga lapisan ini bisa kita lihat dalam arsitektur pura Bali ( pura ), hingga rumah – rumah mereka.
Filosofi Saput Poleng

Berdasarkan pada tradisi serta falsafah Hindu yang ada di Bali, dikenal ada tiga jenis saput poleng, diantaranya meliputi:
- Saput poleng Rawa Bhineda.
- Saput poleng Sudhamala.
- Saput poleng Tridatu.
Saput poleng Rawa Bhineda memiliki warna putih dan juga hitam, warna gelap ( hitam ) dan terang ( putih ) adalah suatu gambaran dari dharma dan adharma.
Saput poleng Sudhamala memiliki warna putih, hitam, serta abu – abu.
Warna abu – abu sendiri adalah perubahan effect dari warna hitam dan putih yang mengantarai keduanya, yang artinya memadukan dan menyelaraskan simfoni dharma dan adharma.
Saput poleng Tridatu memiliki warna putih, hitam, dan merah, warna merah adalah simbol rajas keenergian, sedang warna hitam adalah simbol tamas ( kemalasan ) dan putih simbol satwam ( kebijaksanaan, kebaikan ).
Bagi masyarakat pemeluk agama Hindu di Bali, saput poleng merupakan simbol yang digunakan oleh para pecalang ( atau perangkat keamanan ).
Patung sebagai penjaga pintu gerbang yang diikatkan pada kul – kul atau kentongan yang digunakan oleh para balian atau pengobat tradisional.
Kemudian di hiaskan pada tokoh – tokoh ithiasa ( atau Merdah, Tualen, Hanoman, dan Bima) dan digunakan oleh dalang wayang kulit ketika melaksanakan pangruwatan atau penyucian.
Saput poleng diikatkan pada tempat suci yang yang dipercayai bisa berfungsi sebagai penjaga, pada intinya saput poleng dipakai untuk digunakan sebagai simbol penjagaan.
Sedang untuk warna putih secara umum merupakan suatu simbolik dari satwam dan juga dari kekuatan dharma.
Maka sudah seharusnya memberikan cerminan kepada kita bahwa dalam menjalani hidup beragama, kita harus memiliki prinsip teguh dalam dharma yang senantiasa memberikan kedamaian.
Hal ini dapat menjadi gambaran dari sikap toleransi untuk menghindari kemunafikan sosial ( atau hipokrit sosial ) yang pada akhirnya akan mengakibatkan perpecahan diantara kita semua.
Pakaian Adat Bali Perempuan ( Wanita )

Untuk para wanita di daerah Bali, ada beberapa aksessories serta pakaian tradisional yang umum dipakai oleh para kaum perempuan disana, diantaranya adalah:
- Sanggul serta empat pakaian utama sanggul.
- Kamen wanita.
- Blus ( atau kebaya ) dan juga dua cummerbands.
- Sabuk.
- Selendang.
Untuk keterangan lebih detailnya, berikut ini macam – macam pakaian adat Bali perempuan yang biasa digunakan di Bali.
Sanggul ( Atau Pusung )

Sanggul merupakan hiasan kepala wanita khas adat Bali, sanggul ( atau Pusung ) Bali berbeda dengan sanggul yang dikenakan pada adat masyarakat Jawa Tengah atau daerah lain.
Ada beberapa macam sanggul yang digunakan oleh wanita Bali, jika dilihat dari bentuk dan fungsinya, diantaranya adalah pusung gonjer, pusung kekupu dan pusung tagel.
- Sanggul pusung kekupu ( atau podgala ) sanggul ini merupakan jenis sanggul yang dipakai oleh wanita yang sudah berstatus janda.
- Sanggul pusung gonjer merupakan jenis sanggul yang biasa dipakai oleh wanita yang masih lajang alias belum menikah.
- Sanggul pusung tagel merupakan jenis sanggul yang khusus untuk golongan wanita yang sudah menikah.
Kebaya Bali

Jika di perhatikan secara sekilas, kebaya Bali terlihat mirip seperti pakaian adat Jawa. Namun tetap ada perbedaan dari beberapa sisi yang membedakan pakaian adat Bali dengan pakaian adat jawa.
Yang membedakan kebaya khas Bali dengan kebaya dari daerah lain adalah ciri khasnya. Yang mana kebaya Bali memiliki lengan dan bahu dengan desain terbuka, serta dikenakannya juga sebuah sabuk pada bagian tengah dada.
Ciri khas kebaya Bali ini juga adanya corak atau motif yang cukup sederhana dengan paduan warna yang cerah dan segar. Yang dijadikan sebagai kebaya tradisional yang umum dipakai oleh para wanita di Bali.
Dengan demikian maka sisi anggun dan ayu wanita Bali tetap bisa dan lebih tergambarkan secara konkret.
Di Bali, pakaian kebaya juga dipakai sebagai pakaian resmi pada hari-hari penting. Seperti pakaian adat Jawa dan pakaian adat daerah lain yang juga menggunakannya untuk acara – acara resmi.
Seperti misalnya pada hari raya, pernikahan, ritual keagamaan, atau acara-acara penting lainnya.
Jika Anda pernah datang ke Bali, Anda pasti akan melihatnya secara langsung para penduduk wanita yang mengenakan kebaya.
Hal ini umum dan mudah dilihat karena hampir setiap hari selalu ada ritual yang dilakukan oleh masyarakat disana.
Kamen Wanita Bali

Seperti yang juga dipakai oleh kaum pria, para wanita Bali untuk bagian bawahan juga menggunakan kain kamen.
Namun tentu berbeda dengan kamen yang dipakai oleh pria, baik dari coraknya hingga cara pemakaiannya.
Kamen sendiri jelas berfungsi sebagai pilihan celana dan penutup bagian kaki, kain kamen juga dikenakan hingga kira – kira sejengkal dari telapak kaki.
Tujuannya adalah agar tetap terlihat anggun saat menggunakannya, wanita juga masih leluasa bergerak dan berjalan dengan nyaman.
Lebih tepatnya menggunakan kamen bagi para wanita ini untuk memudahkan gerak langkahnya menambah kecantikan serta keanggunannya.
Selain itu selendang bagi penduduk disana menjadi sangat perlu, karena setiap hari banyak ditemui ritual-ritual keagamaan.
Selendang juga dapat dijadikan pakaian pengganti untuk pakaian adat dalam melakukan berbagai ritual penyembahan atau sesajen/canang yang juga mudah untuk Anda temui ketika mengunjungi lokasi tertentu di Bali.
Bagi mereka yang sedang menjalankan ritual, makna selendang bagi mereka adalah sebagai pengikatan diri dari tingkah laku ataupun nafsu angkara ( buruk ).
Dan juga sebagai pembatas tubuh bagian bawah dengan bagian tubuh bagian atas.
Jika Anda berkunjung ke tempat wisata suci di Bali, maka Anda dapat memasukinya meskipun hanya dengan selendang saja.
Namun akan lebih baik jika sambil menggunakan pakaian adat untuk menghormati penduduk yang ada di sana.
Untuk bagian pinggangnya juga bisa menggunakan sabuk prada, sabuk prada sendiri digunakan untuk menahan kamen yang digunakan agar tidak melorot.
Selain berfungsi sebagai penahan kamen, penampilan wanita yang menggunakan sabuk ini juga mendukung agar lebih terlihat anggun dan berseri.
Penggunaan sabuk pada pakaian adat Bali juga memiliki makna filosofi, yaitu bagi para wanita adalah sebagai perlindungan diri sendiri untuk bagian rahim sebagai anugerah dari Tuhan.
Selain itu juga untuk mencegah diri sendiri dari tindakan yang buruk.
Keunikan Pakaian Adat Bali

Jika kita melihatnya pakaian adat Bali itu sangat unik dan berbeda dari pakaian adat yang lain, bahkan ada pakaian adat bali yang sudah menjadi tren di dunia.
Itu sebabnya karena banyaknya wisatawan yang datang dengan mengenakan pakaian adat Bali.
Bahkan disana tidak hanya alamnya yang dijadikan destinasi wisata, namun pakaian tradisional Bali pun dijadikan objek wisata oleh mereka.
Jika dibanding dengan pakaian adat lain, pakaian adat bali memang lebih unik baik dari modelnya, fungsi, penggunaan, hingga filosofi yang terkandung
Lalu apa lagi yang menjadikannya unik dan berbeda dari pakaian adat daerah lain?
Yang berbeda adalah warna dan model baju serta celana tradisional Bali yang memang benar – benar memiliki perbedaan mencolok dari pakaian adat daerah lain.
Baik pakaian adat Bali untuk prianya atau untuk wanita hingga anak – anaknya.
Belum lagi pakaian yang dikenakan pada saat acara pesta adat, pernikahan hingga acara – acara ritual seperti ibadah bagi agama Hindu.
Berikut poin – poin keunikan pakaian adat bali yang perlu Anda tau:
-
Biji Atau Mebija di Kening
Menggunakan Bija atau Mebija yang sedikit dioleskan di daerah kening merupakan ciri khas tersendiri dalam dunia fashion warga Bali
-
Memakai Warna Putih ( Indentik )
Warna putih merupakan warna yang dominan serta sakral pada pakaian adat tradisional warga Bali
-
Selalu Ada Bunga

Bunga juga menjadi aksesoris yang erat kaitannya pada pakaian adat tradisional Bali.
Biasanya bunga diletakkan di telinga baik untuk pria atau pun wanita.
Bunga yang dipakai pun bukanlah sembarang bunga. Akan tetapi diantara yang bisa digunakan hanyalah bunga cempaka kuning, bunga cempaka putih atau bunga kamboja.
-
Tidak Menggunakan Penutup Bahu
Untuk sebagian orang penampakan ini memang sedikit menjadi kontroversial.
Di berbagai kegiatan acara baik pria atau pun wanita Bali selalu menggunakan busana tanpa menggunakan penutup bahu.
-
Pakaian Adat Bali Melambangkan Filosofi
Bisa di katakan bahwa semua komponen kostum khas adat Bali ini merupakan simbol dan filosofi keagamaan. Seperti misalnya pakaian khas adat Bali yang coraknya berwarna putih yang melambangkan kesucian.
Kemudian juga Kamen yang diikatkan di daerah pinggang melingkar dari kiri ke kanan ( yang melambangkan darma ).
Filosofi pakaian adat Bali sejatinya bersumber dari ajaran Sang Hyang Widhi, yakni Tuhan yang diyakini dapat memberikan kedamaian, keteduhan serta kegembiraan bagi umat Hindu yang mempercayainya
Kemudian juga pemakaian selendang untuk para wanita ( yang bermakna wanita Bali haruslah ingat akan ajaran darma dan siap mendidik putra putrinya agar kelak bisa patuh terhadap orang tua ), dan lain sebagainya
-
Jadi Tren Dunia

Untuk yang satu ini, salah satu sebab pakaian pakaian adat Bali menjadi begitu populer baik di tingkat lokal maupun mancanegara. Adalah karena saking banyaknya para artis internasional yang datang ke Bali dengan menggunakan pakaian adat Bali.
Hal ini ternyata memberikan dampak tersendiri di dunia fashion. Banyaknya artis lokal atau asing yang mengenakan pakaian tradisional Bali, ditambah banyaknya gambar artis yang viral di media sosial.
Maka secara otomatis menjadi promosi gratis tentang destinasi wisata di Bali khususnya pakaian adat Bali yang semakin populer.
Nah, itulah nama – nama pakaian adat Bali baik untuk pria ataupun wanita beserta penjelasannya.
Pakaian tradisional Bali memang begitu melekat pada masyarakat Bali yang kesehariannya sarat dengan unsur-unsur ritual keagamaan.
Selain itu nama – nama pakaian adat Bali tidak perlu diragukan lagi kepopulerannya, baik di tingkat lokal, nasional bahkan di tingkat internasional.
Maka tidak heran jika Bali dikenal sebagai salah satu wilayah dengan destinasi wisata terbaik di Indonesia. Dan juga masuk sebagai tujuan wisata unggulan di dunia yang kaya dan masih kental akan budayanya.