
Lagu Daerah Jawa Tengah – Jika membahas masalah karya seni dan kebudayaan Jawa (dalam hal ini Jawa Tengah) maka tidak akan ada habisnya karena saking kaya dan beragamnya kebudayaan Jawa. Bisa dibilang, Anda mau cari karya budaya apapun pasti ada, mulai dari :
- Rumah adat khas Jawa Tengah.
- Tarian khas Jawa Tengah.
- Upacara & tradisi adat Jawa Tengah.
- Lagu daerah Jawa Tengah.
- Peninggalan bersejarah & sebagainya.
Lagu daerah Jawa Tengah sendiri merupakan bukti nyata bagaimana tingginya budaya nusantara kala itu.
Beberapa lagu di tiap daerah punya ciri khasnya masing-masing baik Nada, lirik lagu serta yang pasti terkandung pesan moral di dalamnya.
Ada beberapa lagu yang cukup menarik dengan judul-judul andalan sehingga walau tergolong lagu-lagu klasik, namun kepopulerannya di tengah masyarakat hingga kini tak pernah pudar.
Penasaran?
Mari simak lagu daerah Jawa Tengah yang populer beserta lirik dan maknanya berikut ini!
Kumpulan Nama Lagu daerah Jawa Tengah Berikut Lirik dan Maknanya

Lirik lagu Tradisional “Lir Ilir” Asal Jawa Timur
|
Sekilas renungan dan makna dalam lagu Lir Ilir Khas Jawa
Ilir-Ilir merupakan tembang khas Jawa atau lagu permainan, yang mana dalam Lagu ini menggunakan lirik atau kata-kata perumpamaan.
Makna dalam lagu ini pun sangat mendalam dan punya multi tafsir, hal ini selaras dengan ilmu Sunan Kalijaga dalam berdakwah untuk agama Islam kala itu.
Sunan Kalijaga sendiri dengan menciptakan tembang Ilir-Ilir ini hendak mengajak masyarakat Jawa supaya mengimani, memeluk serta mengamalkan agama Islam, dengan perlahan.
Ini merupakan bagian dari strategi dalam berdakwah secara halus, yaitu mengajak keajaran yang baru tanpa menjadikannya bertentangan dengan tradisi yang telah lama mereka lakukan.
Berikut ini tembang/lagu Lir Ilir khas daerah Jawa Tengah :
Lagu Daerah Jawa Tengah “Gundul Pacul”
Lagu Gundul Gundul Pacul merupakan salah satu tembang klasik daerah Jawa Tengah yang sangat populer bahkan hingga kini.
Lagu ini juga merupakan salah satu karya sejarah ciptaan Sunan Kalijaga di tahun 1400-an.
Dalam lagu berisi nasihat terhadap para pemimpin agar senantiasa amanah dalam menjalankan jabatannya dan menyejahterakan rakyatnya.
Sebagaimana tersirat dalam salah satu potongan liriknya yang jika diterjemahkan, berbunyi “membawa bakul di atas kepala dengan sembrono, bakulnya terguling, nasinya tumpah sehalaman.”
Lirik Gundul Gundul Pacul
Gundul gundul pacul cul. gembelengan. Nyunggi nyunggi wakul kul, gembelengan. Wakul ngglimpang segane dadi sak latar. Wakul ngglimpang segane dadi sak latar. |
Berikut Vidio lirik lagu daerah Jawa Tengah Gundul – Gundul Pacul Cul :
Lagu Daerah Jawa Tengah Cublak Cublak Suweng
Tembang yang satu ini biasa dinyanyikan untuk permainan tradisional, yang bernama Cublak-Cublak Suweng.
Lagu ini biasanya banyak digemari dan dimainkan oleh anak-anak kecil di perkampungan atau pedesaan sambil asyik bermain, khususnya di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan juga Jawa Timur.
Ada cukup banyak cara memainkan permainan ini, salah satu caranya yaitu dengan memindahkan kerikil atau biji dari tangan satu ke tangan yang lain.
Anak-anak biasanya akan duduk melingkar mengelilingi seorang anak yang berperan sebagai Pak Empo yang berbaring di tengah.
Nah, permainan ini dilakukan sambil menyanyikan lagu Cublak-Cublak Suweng.
Nanti, setelah lagunya mau berakhir, kerikil atau biji-biji tersebut harus disembunyikan di dalam genggaman anak yang menerimanya.
Tugas yang berperan sebagai Pak Empo harus menebak siapa yang menyembunyikan kerikil tadi, jika tebakannya sampai benar, maka anak yang menggenggam kerikil tadi harus menggantikan jadi Pak Empo.
Namun, jika tebakan itu salah, maka anak tersebut tetap menjadi Pak Empo.
Wah… seru banget kan, apakah Anda termasuk yang pernah mengalaminya?
Lirik Cublak Cublak Suweng :
|
Lagu Daerah Jawa Tengah Suwe Ora Jamu
Suwe Ora Jamu merupakan salah satu lagu Jawa yang diciptakan oleh R.C. Hardjosubroto, lagu ini bisa dibilang sangat unik karena mengandung arti yang sangat sederhana, namun maknanya sangat mendalam.
Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang sedang bertemu sahabatnya yang sudah lama tak bertemu, namun sekalinya bertemu malah mengakibatkan kekecewaan.
Lirik Suwe Ora Jamu :
Terjemahan :
|
Berikut Refrensi Vidio Untuk Lagu Suwe Ora Jamu Jawa Tengah
Gambang Suling
Lagu daerah Jawa Tengah berjudul Gambang Suling, lagu ini cukup populer dihampir seluruh tanah Jawa dan sekitarnya.
Tembang ini diciptakan oleh Ki Narto Sabdo.
Konon,beliau menciptakan lagu ini sebagai ungkapan atas kekaguman beliau terhadap alat musik seruling, yang dapat menghasilkan suara yang indah.
Ki Narto Sabdo sendiri memiliki nama asli yaitu “Soenarto”. Beliau memiliki ayah yang berprofesi sebagai pengrajin sarung keris, yang bernama Partinoyo.
Ki Narto Sabdo merupakan seorang seniman musik, sekaligus dalang wayang kulit yang cukup legendaris dari Jawa Tengah.
Bahkan beliau dijadikan sebagai panutan atau sumber refrensi bagi banyak dalang di generasi berikutnya.
Lirik lagu Gambang Suling :
Gambang suling ngumandang swarane. Tulat tulit, kepenak unine. Unine mung nrenyuh ake. Barengan lan kentrung ketipung suling. Sigrak kendangane. Terjemahan:
|
Berikut ini refrensi vidio lagu Gambang Suling :
Dondong Opo Salak
Lagu tradisional berikutnya asal Jawa Tengah judulnya ialah Dondong Opo Salak merupakan lagu anak-anak yang dipopulerkan oleh Krisbiantoro antara tahun 1960 hingga 1970-an.
Lagu ini memakai bahasa yang lugas, tidak berbelit-belit, serta mudah untuk dipahami secara tekstual, khas sebagai lagu anak-anak.
Meski demikian, makna dalam lagu ini tetap ada sebagaimana lagu tradisional lainnya yang sarat akan ajaran moral serta penuh makna.
Lirik lagu Dondong Opo Salak adalah sebagai berikut :
Terjemahan:
|
Lagu Jamuran
Lagu tradisonal Jamuran juga merupakan salah satu lagu yang banyak dinyanyikan dalam sebuah permainan anak-anak, sama halnya dengan Cublak-Cublak Suweng.
Permainan ini dapat dimainkan dengan jumlah 4 hingga 12 anak, yang biasanya dimainkan di pagi, sore atau malam hari saat bulan purnama.
Permainan Jamuran dapat dimainkan oleh anak laki-laki ataupun anak perempuan, yang berumur 6 sampai 13 tahun (sekolah SD).
Permainan ini sangat sederhana tampa membutuhkan alat apapun, hanya membutuhkan tanah lapang yang luas saja.
Lirih lagu Jamuran sebagai berikut :
Jamuran, jamuran, yo ge ge tho. Jamur apa, jamur apa, yo ge ge thok. Jamur payung ngrembuyung kaya lembayung. Sira badhe jamur apa? |
Lagu Daerah Jawa Tengah “Padhang Wulan”
Lagu ini sangat indah ditembangkan, dan secara tekstual lagu ini berisi ajakan untuk meramaikan malam bulan purnama dengan bermain bersama teman-teman.
Namun jika dicerna secara filosofis, lagu ini sejatinya mengajak untuk bersyukur kepada tuhan Yang Maha Kuasa atas malam yang begitu indah.
Sayangnya penulis lagu ini belum diketahui hingga sekarang.
Sebagai bentuk atau ungkapan rasa syukur, sang penulis melalui lagu ini mengajak untuk tidak tidur terlalu sore, maksudnya agar kita sedapat mungkin menghidupkan malam yang indah itu dengan ibadah-ibadah sunnah (sholat).
Berikut ini liriknya :
Terjemahan:
|
Berikut refrensi Vidionya untuk lirik lagu padang bulan :
Turi-Turi Putih
Lagu Turi-Turi putih Jawa Tengah ini merupakan lagu peninggalan Sunan Giri yang mengkisahkan tentang kearifan, kesadaran akan kehidupan dan kematian.
Lirik yang berisi syair tembang ini begitu indah di dengar serta penuh bermakna, pesannya lebih spesifik ditujukan kepada murid sebagai penuntut ilmu dan guru sebagai pengajar.
Lirik lagunya kurang-lebih seperti berikut :
|
Makna dalam lagu Turi-turi melambangkan pitutur atau Nasehat, sedang putih mewakili kain kafan dan melambangkan kematian.
Dengan demikian, Turi Turi Putih adalah sebuah nasehat dari seorang guru terhadap para muridnya tentang makna akhir kehidupan atau kematian.
Lagu ini berisi pesan kepada murid agar senantiasa mengikuti apa yang disampaikan oleh para guru terutama Nasehat agama dan moral supaya tidak tersesat.
Sementara guru dalam tembang ini digambarkan semacam figur yang perilaku dan ucapannya selalu ditiru dan diteladani, untuk itu seorang guru harus lebih menjaga diri dalam perilaku dan ucapannya.
Mau tau lagu-lagu tradisional daerah lain, lihat tentang lagu daerah Riau dan juga daftar lagu daerah Aceh.
Jangkrik Genggong
Ada sebuah kata yang cukup populer, yaitu “Semarang kaline banjir…”, kata ini bisa dibilang menjadi semacam slogan yang akhirnya melekat pada Kota Semarang.
Padahal jika ditelisik asal potongan kata ini merupakan bagian dari lirik lagu “Jangkrik Genggong” yang dipopulerkan oleh Waldjinah.
Lirik lagunya secara utuh seperti berikut :
|
Lirik Lagu Tradisional “Warung Pojok” Jawa Tengah
Akeh wong padha kedanan masakan. akeh wong padha kelingan pelayan. Ora klalen kesopanan ning sekabeh lelangganan. ***** Yen balik tas jalan-jalan mingguan. mumpung bae tas gajian kaulan. Warung Pojok go ampiran etung-etung ke kenalan. Tobat dhendhenge emi rebuse. Sega gorenge dhaginge gedhe gedhe. ***** Adhuh kopie, tobat bukete. Adhuh manise persis kaya pelayane. Pura-pura mata mlirik meng dhuwur. padhahal ati ketarik lan ngawur. Nginum kopi mencok nyembur kesebab. nyasar meng cungur. Tobat dhendhenge emi rebuse. Sega gorenge dhaginge gedhe gedhe. Adhuh kopie tobat bukete. Adhuh manise persis kaya pela. |
Sluku-Sluku Bathok
Lagu ini juga merupakan salah satu karya dari Sunan Kalijogo yang sarat akan makna dan nilai-nilai filosofis, meskipun menggunakan bahasa sederhana dan terkesan layaknya lagu anak-anak.
Anda bisa menelaah dari rangkaian lirik lagunya dibawah ini :
|
Dalam lagu ini, konon Sunan Kalijaga memasukkan unsur-unsur nilai agama yang mudah dipahami untuk berbagai kalangan, termasuk anak-anak supaya lebih mudah dihafal dan bertahan lama.
Berikut ini lirik lagu dalam bentuk vidionya :
Lirik Lagu Bapak Pucung Asal Jawa Tengah
Bapak Pucung dudu watu dudu gunung.
Sangkane ing sebrang ‘ngon-ingone sang Bupati.
Bapak Pucung yen m’laku lembehan grana.
|
Penutup Kesimpulan
Setelah mempelajari beragam hal informasi diatas seputar macam macam nama judul lagu daerah Jawa Tengah, kita harusnya sadar betapa tingginya kebudayaan leluhur kita hingga mampu menghasilkan beragam karya seni seperti diatas.
Kumpulan nama lagu tradisional Jawa Tengah yang berhasil diketahui, dihimpun dan masih banyak dinyanyikan di berbagai daerah meliputi :
NO | NAMA LAGU | PENCIPTA | MAKNA LIRIK |
1 | Lir-Ilir | Sunan Kalijogo | Strategi ajaran masuk Islam secara halus & manusia diharapkan bisa bangun dari kesedihan, menguatkan keyakinan, dan berjuang untuk mendapatkan kebahagiaanya. |
2 | Gundul-Gundul Pacul | Sunan Kalijogo | Peringatan kepada para pemimpin agar amanah dalam jabatannya untuk mensejahterakan rakyat |
3 | Cublak-Cublak Suweng | Syekh Maulana Ainul Yakin | Ajaran sampai pada hakikat tertinggi harus bisa lepas dari rasa keduniawian, mengosongkan diri, rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa memakai rasa dan mengasah. |
4 | Suwe Ora Jamu | R.C. Hardjosubroto | Pertemuan yang berakhir kekecewaan antara dua sahabat lama |
5 | Gambang Suling | Ki Narto Sabda | Ekspresi kekaguman terhadap instrumen seruling yang mampu menghasilkan suara merdu, dan membentuk harmonisasi dengan instrumen lain. |
6 | Dondong Opo Salak | Krisbiatoro | Ilustrasi 3 karakter manusia, yaitu buah dhondhong, salak, dan duku dan yang terbaik ialah buah duku karena sifat luar dan dalam sama (karakter baik). |
7 | Jemuran | – | Ajaran dan anjuran agar anak saling bersosialisasi sambil bergembira dan belajar bersama tentang berbagai hal |
8 | Padheng Wulan | – | Rasa syukur atas keindahan alam dan bulan purnamanya, makna terdalamnya berupa anjuran untuk menghidupkan malam (sholat sunah) |
9 | Turi-turi Putih | Sunan Bonang | Kearifan likal. Kesadaran akan hari akhir (kematian). |
10 | Jangkrik Genggong | Waldjinah | Kerinduan yang amat atas orang yang disayang (kangen) |
11 | Warung Pojok | H. Abdul Adjib | Penikmat / pembeli kopi yang sedang asyik menikmati manisnya kopi sambil melihat manisnya penjualnya. |
12 | Bapak pucung | – | tentang kesetaraan manusia di hadapan Tuhan |
Tiap-tiap lagu punya fungsi dan makna tersendiri, bahkan penciptanya rata-rata bukan orang sembarangan, ada Sunan kalijaga dengan tembang Lir-ilir dan lagu gundul-gundul paculnya yang fenomenal, serta beberapa tokoh yang berhasil mencurahkan pikirannya, membuat karya-karya yang tak lekat oleh zaman dan waktu.
Sekarang tugas kita sebagai genarasi setelahnya, apakah kita mampu mengembangkan, mempertahankan atau malah melenyapkan harta tak ternilai ini.
Sekian apa yang bisa saya share dalam oretan ini, semoga bermanfaat dan dapat menambah kosa kata pengetahuan kita.