
Informasi UMR Bekasi 2022 Dan Beberapa Peraturan Terkait UMR
UMR menjadi salah satu kebijakan penting yang menjaga hak para pekerja di sebuah wilayah. Tidak heran jika informasi terkait dengan besar nya UMR selalu diburu oleh setiap pegawai, terutama yang bekerja untuk sebuah perusahaan. Sudah tahukah anda jika ternyata UMR Bekasi adalah yang tertinggi di Jawa Barat? Yuk intip penjelasannya dan info seputar UMR wilayah lain sebagai berikut!
Baca Juga: Menjadi Acuan Pekerja, Inilah 6 Daftar Kota Dengan Nilai UMR Tertinggi di Indonesia
Sekilas Tentang UMR
UMR merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada upah minimum yang telah ditetapkan oleh gubernur serta menjadi acuan bagi besaran gaji minimal bagi buruh atau pekerja yang ada di wilayahnya. Untuk saat ini, istilah UMR tidak lagi digunakan karena sudah terpecah menjadi dua yaitu UMP dan UMK. UMP untuk wilayah provinsi sedangkan UMK untuk kota/kabupaten.
Penggunaan istilah UMR sudah diganti sejak tahun 2000 melalui Kepmen Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 226. Namun memang masyarakat masih lebih familiar dengan istilah UMR dibandingkan dengan UMP dan UMK. Perlu anda tahu pula bahwa walikota atau bupati memiliki hal untuk mengajukan usulan UMK wilayahnya kepada gubernur.
Nantinya gubernur lah yang mengesahkan besaran tersebut, setelah melalui berbagai kajian. Tidak heran jika penetapan UMR Bekasi perlu waktu yang lama mengingat banyak sekali factor yang wajib dipertimbangkan. Bagi wilayah kota/kabupaten yang belum bisa menetapkan UMK, maka acuan yang digunakan adalah UMP yang telah ditetapkan oleh gubernur untuk wilayahnya.
UMR Kota Bekasi 2022
UMR kota bekasi memang sudah sejak lama masuk dalam urutan UMR terbesar di Jawa Barat. Untuk di tahun 2022 ini, posisi tersebut masih tetap sama bahkan menjadi yang tertinggi di Jabodetabek. UMR wilayah tersebut mengalami peningkatan sebesar 33.985 ribu dibandingkan tahun 2021 lalu. Jika diubah dalam bentuk persentase, maka besarnya sekitar 0,71 persen.
Dengan adanya peningkatan tersebut, UMR Kota Bekasi menyentuh angka 4,8 juta. Namun meskipun mengalami peningkatan, besaran UMR kota ini masih di bawah tuntutan para buruh. Kendati demikian, UMR Bekasi ini sudah sesuai dengan aturan dan kondisi yang ada di lapang. Pemerintah telah mengkaji berbagai faktor penentu UMR seperti KHL atau Kebutuhan Hidup Layak di Bekasi.
Dasar Penetapan UMR Wilayah Bekasi
Jika anda membandingkan kenaikan UMR dari tahun ke tahun, maka akan terlihat bahwa peningkatan UMR Kota Bekasi di tahun 2022 ini tidak terlalu signifikan. Bahkan nominal kenaikannya tidak sampai 50 ribu atau hanya 0,17 persen. Kenaikan ini jauh dari tuntutan buruh yang ingin jika UMR di tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 15 persen.
Kepala Dinas Tenaga Kerja menjelaskan bahwa penetapan itu sudah sesuai dengan aturan dan berdasarkan formula dari Permen Tahun 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Di dalam sana telah dijelaskan bahwa penyesuaian UMR setiap tahun ditetapkan dalam rentang nilai antara batas atas dan bawah upah minimum wilayah masing masing.
Namun gaji senilai UMR Bekasi ini biasanya hanya berlaku untuk pegawai yang masa kerjanya masih kurang dari satu tahun alias masih baru masuk. Untuk pegawai yang sudah senior pasti mendapat kenaikan gaji sesuai dengan posisi dan lamanya masa kerja pegawai. Setiap perusahaan memiliki aturan sendiri terkait dengan kenaikan gaji sehingga anda bisa bertanya langsung pada HR.
Baca Juga: UMR Adalah Upah Minimum Provinsi, Yuk Intip 7 Info Penting Seputar Aturannya!
Peraturan Yang Mengatur UMR
Aturan yang diberlakukan pemerintah untuk menentukan UMR terus diperbaharui agar bisa berjalan secara dinamis dan sesuai dengan tuntutan zaman. Saat ini aturan paling baru yang digunakan dalam penetapan UMR adalah Permen Tahun 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Namun sebelum itu, UMR kota Bekasi ditetapkan dengan acuan Permen yang terbit di tahun 2015.
Adapun permen yang dimaksud adalah Permen Nomor 78 Tahun 2015. Sehingga ada beberapa perubahan terkait dengan formula agar lebih pas atau relevan dengan kondisi terbaru Indonesia. Pemerintah juga pastinya ingin meningkatkan UMR wilayahnya jauh lebih tinggi namun tidak bisa mengingat banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan, termasuk inflasi dan pendapatan per kapita.
Disamping itu, penetapan UMR Bekasi juga melihat aspek kondisi pasar, tingkat perekonomian, kelangsungan perusahaan, dan upah minimum yang ada di tahun sebelumnya. Seluruh data itu akan dikaji sehingga menghasilkan sebuah nominal yang nantinya akan disahkan menjadi kenaikan UMR suatu wilayah, selama satu tahun ke depan.
Meskipun Jakarta adalah Ibu Kota Negara, namun besarnya UMR tidak lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Bekasi. Hal ini kerap kali mengecoh para pencari kerja, karena kebanyakan dari mereka ingin bekerja di Jakarta untuk mendapat gaji yang paling besar. Namun nyatanya Bekasi yang menempati peringkat pertama sebagai UMR terbesar di Jawa Barat.