Cara Menulis Footnote Yang Benar: Contoh, Struktur, Jenis Jenis Footnote

Cara Menulis Footnote

Artikel kali ini akan membahas secara lengkap seputar cara menulis footnote. Pembahasan ini cocok bagi Anda yang akan terjun dalam dunia kepenulisan agar tulisan Anda bisa lebih rapi, bagus dimata para pembaca.

Tapi bagi Anda yang sudah berkecimpung di dunia menulis karya ilmiah, tentu sudah biasa bukan dengan footnote?

Secara garis besar, fungsi footnote (catatan kaki) itu adalah untuk merapikan karya tulis kita, catatan kaki atau footnote juga berfungsi sebagai validasi sebuah karya tulis.

Namun, sudahkah Anda tau contoh serta cara membuat catatan kaki (footnote) dengan baik dan benar? Jika masih merasa belum begitu paham, mungkin ada baiknya Anda mempelajarinya pelan – pelan dalam pembahasan artikel berikut ini.

Pengertian Footnot, Apa Itu Footnot

Pengertian Footnot, Apa Itu Footnot
Pixabay

Footnote adalah daftar keterangan khusus ( daftar catatan kaki sebuah karya tulis ) yang berada di bagian bawah halaman yang tujuannya adalah untuk menyatakan atau menjelaskan sumber suatu kutipan, pendapat, pernyataan, atau ikhtisar.

Jadi, catatan kaki ini adalah suatu unsur yang sangat penting dalam pembuatan karya tulis ilmiah maupun non-ilmiah.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah, footnote ini sudah bisa digunakan seperti;

  • Makalah.
  • Skripsi.
  • Tesis, Dll.

Mengapa footnote ini cukup penting untuk dibuat? karena untuk mengetahui sumber dari tulisan tangan dibuat oleh si penulis apakah valid atau tidak.

Nah disini pertanyaannya, bagaimana sistematika dalam penulisan footnote yang baik dan benar, karena tidak sedikit loh yang belum paham caranya.

Baik kita bahas pelan pelan dibawah ini.

Cara Membuat Footnote (Catatan Kaki)

Cara Membuat Footnote (Catatan Kaki)
toriqa.com

Dalam membuat footnote caranya sedikit berbeda dengan cara membuat daftar pustaka, dalam penulisan catatan kaki (footnote) ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, terlebih pada saat melakukan penulisan dari kutipan yang diambil.

Ada beberapa hal atau ketentuan yang harus diperhatikan betul dalam membuat catatan kaki (footnote) diantaranya adalah:

  1. Teknik penulisannya dipisahkan oleh garis dengan panjang sekitar 14 karakter sebelah kiri dari margin, dan dikasik jarak 4 spasi dari teks atau tulisan.
  2. Cara menulisnya menggunakan satu spasi.
  3. Harus diberikan nomor.
  4. Nomor dalam catatan kaki harus ditulis atau diketik dengan jarak 6 karakter dari margin sebelah kiri.
  5. Jika catatan kakinya ada beberapa baris, maka pada baris yang kedua ataupun selanjutnya dimulai seperti margin teks yang secara umum memang berada pada margin bagian sebelah kiri.
  6. Jika footnote lebih dari satu, maka jarak antar catatan kaki itu harus diatur sama seperti jarak spasi pada teks.
  7. Cara menulis footnote itu harus ditulis pada halaman yang sama, jika tulisan nanti ada yang terlalu panjang lebih baik potong teksnya dari pada memotong catatan kaki.
  8. Menulis footnote juga harus diberi jarak 3 centimeter dengan margin bagian bawah, seperti halnya pada aturan teks.
  9. Perhatikan juga nama pengarangnya, jika nama pengarangnya ada dua sampai tiga orang, maka harus ditulis semuanya, dan apabila nama pengarangnya lebih dari tiga orang maka tulis saja nama pengarang yang pertama lalu di belakangnya ditulis et.al., atau dkk.
  10. Dalam menulis nama pengarang itu harus ditulis sesuai nama dengan aslinya, pangkat dan gelar tidak perlu ditulis.
  11. Jika menukil dari sebuah sumber maka harus disertakan dan diberi garis bawah, jika diketik dengan komputer maka harus dicetak miring.
  12. Ibid, baru dipakai ketika catatan kaki yang satu dengan yang lainnya memiliki keterangan yang sama tanpa diselingi oleh catatan lain. cara menulisnya dilakukan jika catatan kaki tersebut berada dalam satu halaman, maka cukup menulis istilah Ibid. Namun apabila terdapat pada beberapa halaman maka cara menulisnya: Ibid, no halaman, penulisan kata Ibid harus memakai garis bawah atau dimiringkan.
  13. cit. digunakan pada saat mengutip dari beberapa sumber yang sama namun ditulis pada catatan kaki secara acak (tidak berurutan) dan letaknya pada halaman berbeda, adapun cara penulisannya: Nama Penulis, op.cit., no halaman.
  14. cit. dipakai atau digunakan sama seperti diatas caranya, bedanya kalo ini digunakan pada halaman yang sama yang telah disisipi oleh referensi yang lain dari halaman yang sama, adapun cara penulisannya seperti: Nama Penulis loc.it
  15. Jika sumber atau keterangannya mengenai referensi suatu artikel ataupun buku, penulisannya hampir mirip seperti daftar pustaka, bedanya pada nama penulisnya disini tidak dibalikan.

Ketentuan Penulisan Catatan Kaki (Footnote)

Sebelum Anda mengetahui cara berikut contoh dari catatan kaki (footnote), ada beberapa hal yang penting untuk Anda tau jika Anda ingin menulis catatan kaki (footnote).

Beberapa hal tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:

  1. Nomor penanda catatan kaki (footnote) sedikit diangkat ke atas, mirip seperti menulis simbol kuadrat, akan tetapi tidak sampai satu spasi, dan ukuran penandanya juga sedikit lebih kecil, contoh seperti ini [1].
  2. Sekali lagi yang perlu ditekankan, nama pengarang yang akan dijadikan rujukan itu harus ditulis sesuai nama aslinya, sedang untuk pangkat, gelar seperti Ir, Prof, Dr, tidak perlu dicantumkan.
  3. Jika akan menulis judul buku referensi yang dijadikan catatan kaki (footnote) menggunakan MS Word maka harus ditulis dengan cetak miring, atau digaris bawahi bila diketik dengan menggunakan mesin TIK.
  4. Apabila menulisnya dari majalah, surat kabar, atau buku yang ditulis oleh dua orang atau tiga, maka nama mereka dicantumkan semua, begitu juga jika nama penulisnya lebih dari 3 orang maka nama pengarangnya hanya cukup ditulis satu orang aja lalu diikuti oleh dkk, atau et al.
  5. Jika Anda menulis menggunakan sumber referensi dari internet, catatan kaki (footnote) yang ditulis harus ada.

Contoh dan Cara Menulis Footnote Dari Beberapa Media

Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh bisa kamu ikuti jika hendak membuat footnote dari beberapa media seperti misalnya:

  1. Buku.
  2. Majalah.
  3. Internet.
  4. Koran.

Contoh Cara Menulis Footnote (catatan kaki) Dari Buku

Contoh Cara Menulis Footnote (catatan kaki) Dari Buku
toriqa.com

Pengarang

Format penulisan yaitu:

Nama Pengarang, Judul Buku (seperti Kota Penerbit: Nama lengkap Penerbit, Tahun Penerbitan), hlm, Nomer halaman.

Contoh:

Sindu Adi Putra, Pendekatan Ilmu-ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah (Jakarta: PT Gramedia, Thn 1992), hlm, No 3.

Dua Pengarang

Format penulisan:

Nama Lengkap Pengarang 1 dan Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbitan: Nama lengkap Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm, Nomer halaman.

Contoh:

Suparman Hangowijoyo dan P.K Ramdan Said Abdullah, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta: Bina Aksara, 1987), hlm, No 56-58.

Buku Terjemahan

Format Penulisan:

Nama Lengkap Pengarang, Judul Buku, Terjem, Nama Penerjemah (Kota Penerbitan: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hlm. No halaman.

Contoh:

Abdurrysid Hasan, kisah Rasulullah saw Sejak Hijrah sampai Wafatnya, Terjem. Muhammad Alif, Sunt. Ahmad Hadi (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm. 28.

Contoh Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Dari Majalah

Contoh Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Dari Majalah
toriqa.com

Format Penulisan:

Nama Lengkap Penulis, “Judul Artikel” Nama majalah, Edisi, hlm, No halaman.

Contoh:

Siti Norma Wijaya, “Kekerasan terhadap Anak dalam Perspekif Hukum Islam” Shima, Edisi XIV, Februari 2015, hlm, 12.

Contoh Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Dari Internet

Format Penulisan:

Nama Lengkap Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari Url atau alamat website, pada tanggal  (tanggal mengakses) pukul (waktu mengakses)

Contoh:

Erdward Holland, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari situs http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-Aden_32500,html, tanggal 31 April 2013 Jam 10.47.

Contoh Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Dari Koran

Contoh Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) Dari Koran
Pixels

Format Penulisan:

Nama Lengkap Koran, Tanggal penerbitan, hlm, No halaman.

Contoh:

Suara Merdeka, 2 Juni 2014, hlm, No 14.

Jenis Catatan Kaki (Footnote)

Umumnya, terdapat dua jenis catatan kaki yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, yakni:

Catatan Kaki Lengkap

Footnote atau catatan kaki ditulis dengan lengkap dan mencantumkan nama pengarang didalamnya seperti, judul buku, nama pengarang, atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid (jika ada), nomor cetakan, nama lengkap penerbit, tahun terbit, serta nomor halaman.

Catatan Kaki Singkat

Catatan kaki atau footnote ditulis singkat dimana terdiri dari 3 macam, yakni:

Ibid ( Ibidum ) yang artinya sama dengan di atas, keterangan ini dicantumkan jika catatan kaki yang ditulis sumbernya sama dengan catatan kaki yang ada tepat di atasnya.

Peulisannya ditulis dengan huruf besar, diberi garisbawah, diikuti titik (.) serta koma (,) kemudian nomor halaman.

Op.cit (opere citato), Op Cit artinya adalah dalam karya yang telah dikutip, Op Cit digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, namun sudah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutan penulisannya yaitu: nama pengarang, op.cit nomor halaman.

Nama pengarang loc.cit disertakan tanpa nomor halaman.

Fungsi Catatan Kaki (Footnote)

Dalam berbagai macam karya tulis ilmiah ataupun jurnal, penulisan catatan kaki (footnote) memiliki fungsi tersendiri, bahkan sangat diperlukan dalam penulisan kutipan.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari catatan kaki (footnote) yang bisa saya berikan rangkumannya untuk Anda.

  • Sebagai Bukti

Dalam suatu kutipan dari suatu pernyataan ataupun data yang dlampirkan, adanya catatan kaki (footnote) didalamnya itu sangat berperan sebagai bukti kepercayaan, bukti ini akan memberikan penjelasan lebih lanjut kepada pembaca terkait karya tulis atau jurnal yang dibuat, yang mana bukti tersebut dapat ditelusuri kearah tempat dimana kutipan pernyataan mauapuan data tersebut diambil.

  • Sebagai Informasi Lanjutan

Seperti yang saya terangkan diatas, dengan memberikan catatan kaki (footnote) pada sebuah karya tulis ataupun pembahasan tertentu, maka itu akan memberikan informasi lanjutan kepada pembaca. Dan ini tentu jadi nilai tambah untuk tulisan Anda, sehingga lebih dipercaya oleh pembaca.

Karena dengan footnote yang Anda sertakan ini pembaca dapat mencari informasi yang lebih luas lagi dari yang dibahas maupun yang lebih terperinci terkait dengan studi kasus yang ia cari.

  • Untuk Memperluas Konteks Pembahasan

Dengan menyertakan footnote pada pembahasan yang Anda dikutip, itu sebenarnya Anda telah memperluas lagi pembahasan yang dapat dipelajari sendiri oleh pembaca tampa perlu Anda membahasnya secara lebih detail terkait kutipan tersebut.

  • Keterangan dan Petunjuk

Berikutnya Fungsi catatan kaki (footnote) yaitu sebagai arahan lanjutan serta keterangan untuk memberikan lampiran terkait dengan data, keterangan, ataupun fakta-fakta tertentu.

Sehingga nantinya para pembaca pun dapat mempelajari seputar persoalan terkait, halaman, sub-bab dari karya ilmiah atau jurnal.

Tujuan Membuat Catatan Kaki (Footnote)

Tujuan Membuat Catatan Kaki (Footnote)
toriqa.com

Dalam pembuatan suatu karya tulis ataupun jurnal ilmiah, kenapa footnote itu penting sekali dibuat dan disertakan didalamnya?

Karena tujuan dari penulisan catatan kaki (footnote) itu sendiri adalah untuk:

  1. Menyusun pembuktian (sumber tulisan),
  2. Menyatakan utang budi (terhadap sang pengarang yang dikutip pemikiran atau pendapatnya).
  3. Menyampaikan keterangan tambahan.
  4. Memperkuat uraian (keterangan insidental materi penjelas yang kurang penting, intisari, perbaikan, serta pandangan – pandagan yang berlawanan).
  5. Perujuk bagian lain dari suatu atau beberapa teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).

Perbedaan Catatan Kaki (Footnote) Dengan Daftar Pustaka

Ini juga sangat penting untuk Anda ketahui karena keduanya sering kali disamakan atau dianggap sama oleh sebagian orang terutama yang masih awam.

Kita mulai dari daftar pustaka, apa itu daftar pustaka?

Daftar pustaka adalah suatu daftar yang didalamnya berisi buku, jurnal, makalah dan lain sebagainya yang berisi kutipan langsung ataupun tidak langsung ke dalam suatu karangan.

Sementara, catatan kaki (footnote) ialah suatu catatan dari teks yang dikutip yang secara umum diletakkan di sebelah bawah karangan.

Tidak cuman terkandung di dalam karangan ilmiah atau semi ilmiah saja, akan tetapi catatan kaki juga bisa ditemukan di beberapa jenis-jenis karangan non ilmiah lain, misalnya di beberapa jenis novel, atau di beberapa macam cerpen

Baiklah, mungkin cukup sekian pembahasan kita seputar Cara Menulis Footnote berikut jenis dan fungsinya.

Semoga materi yang penulis sampaikan kali ini bisa menjadi referensi yang bermanfaat untuk kita semua, sekian terima kasih.

You May Also Like

About the Author: Melphis Ameika

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *