
14+ Bagian Bagian Mesin Bubut [Komponen, Fungsi & Cara Kerjanya]
Artikel ini akan membahas tentang bagian bagian mesin bubut yang penting sekali kalian ketahui sebelum belajar mengaplikasikannya.
Mesin bubut merupakan alat perindustrian yang berperan dalam memotong serta menyayat kayu. Anda juga harus paham apa saja bagian-bagian mesin bubut dalam bidang perindustrian ini.
Cara kerja dari mesin ini bisa menjadi sempurna karena setiap bagian di dalamnya akan berputar sekaligus menyusun mesin tersebut.
Anda mahasiswa, siswa atau praktisi teknik penting sekali mengetahui hal ini.
Berikut penjelasan bagian mesin bubut, fungsi dan cara kerjanya.
Bagian-Bagian Mesin Bubut yang Harus Anda Ketahui dan Penjelasan Lengkapnya
Berikut ini penjelasan dari beberapa bagian mesin bubut secara standar, di antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Tetap (Head Stock)

Terdapat poros spindle mesin pada bagian kepala tetap yang fungsinya adalah untuk dudukan cekam. Ketika poros spindlenya berputar maka secara otomatis cekamnya juga akan berputar.
Pada bagian kepala cekamnya terdapat puli dan sabuk yang dihubungkan dengan menggunakan motor penggerak.
Perubahan di arah putarnya serta kecepatan mesinnya terjadi karena puli yang disambungkan dengan poros spindle, melalui roda gigi transmisi yang terdapat di kotak roda gigi.
Apabila Anda ingin memakai mesin bubut, maka putaran mesinnya harus berlawanan arah dengan menggunakan mata pisau pada alat pemotong.
Maka dari itu sayatan kayu yang diinginkan dapat dilakukan dengan tepat.
2. Kepala Lepas (Tail Lock)
Letak dari kepala lepas yaitu berada di atas alas mesin atau ada di samping kanan mesin, yang telah dikencangkan dengan mur dan juga baut.
Kegunaannya adalah untuk penahan dari ujung benda yang keras yang saat itu sedang dibubut, atau sebagai tempat penahan dudukan pada bor yang sedang dipakai.
Seorang operator biasanya bisa menggeser bagian kepala lepas dan juga menguncinya, di sepanjang alas mesinnya.
Hal itu disebabkan oleh adanya lubang tirus yang dapat dipasang dengan memakai mata bor dengan memakai tangkai yang sama.
Kepala lepas meliputi dua bagian yang utama yaitu bagian badan dan juga alasnya. Keduanya akan dikencangkan dengan 2 sampai 3 buah baut serta bisa digeser sesuai kebutuhan.
3. Motor Penggerak

Bagian pada motor penggerak ini dapat Anda lihat di bagian bawah gearbox atau di bagian kepala tetap.
Fungsinya yaitu untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang nantinya akan menggerakan seluruh komponen di sana.
Apakah Anda punya Motor? hobi Motor? ketahui cara kerja mesin 4 tak, berikut kendala dan solusinya.
4. Tuas (Handle)

Hampir semua mesin bubut mempunyai jenis handle yang tak sama. Cara pemakaiannya juga berbeda dan bisa disesuaikan dengan table yang menempel di mesin bubut tersebut.
Fungsi dari bagian tuas tersebut adalah:
- Untuk mengatur kecepatan pada bagian spindle.
- Untuk mengatur arah putar yang terdapat di spindle.
- Untuk mengatur arah pemakanan.
- Untuk mengatur proses penguliran.
- Untuk mematikan serta menyalakan mesin.
- Untuk mengatur kecepatan pada pemakanan dengan cara otomatis.
5. Dudukan Pahat (Tool Post)

Salah satu bagian dari mesin bubut yang satu ini berada di atas eretan atas. Fungsinya yaitu untuk menjepit pahatan ketika sedang dilakukan proses pembubutan.
Pada umumnya terdapat 2 jenis dudukan pahat, di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Standar Tools Post
Dudukan post yang satu ini memakai ganjalan yang menjadi pengatur pada ketinggian di bagian mata pahatnya.
-
Adjustable Tool Post
Fungsi dari adjustable ini adalah sebagai pengaturan bagi ketinggian di bagian mata pahat yang tak harus memakai ganjalan lagi.
6. Tombol Emergency Stop

Pada umumnya sebuah mesin bubut akan dilengkapi dengan tombol yang disebut dengan emergency stop.
Tombol ini berfungsi untuk mematikan mesin ketika kondisi atau situasinya sedang dalam keadaan darurat.
Tombol yang satu ini memang sengaja dirancang untuk mendukung keselamatan kerja pengguna di beberapa situasi/kondisi tertentu.
7. Lampu Penerangan

Bagian-bagian mesin bubut lainnya yang harus Anda ketahui adalah lampu penerangan.
Fungsinya adalah untuk membantu operator dalam melihat benda bekerja, ketika proses pembubutan dilakukan dan melihat bagaimana supaya hasilnya lebih maksimal.
Namun tidak semua mesin bubut telah dilengkapi dengan lampu penerangan khusus tersebut.
8. Eretan (Carriage)
Ada tiga jenis eretan yang terdapat pada bagian-bagian mesin bubut, di antaranya yaitu:
-
Eretan Alas (LongitudinalCarriage)
Adalah bagian yang ada di bagian alas mesin dan dapat digerakkan ke kiri atau ke kanan. Terdapat perlengkapan mekanik di dalamnya yang bekerja dengan otomatis.
-
Eretan Lintang (Cross Carriage/Cross Slide)
Bagian ini ada di bagian atas alas yang posisi dudukannya melintang pada alas.
Tujuannya adalah gerakan ini merupakan komponen yang dapat mendekat/menjauhi operator, pada saat diputar dengan manual/otomatis.
-
Eretan Atas (Top Carriage/Compound Slide)
Eretan atas berada di bagian paling atas eretan lintang yang telah menggunakan 2 baut untuk dikencangkan.
9. Alas Mesin (Bed Machine)

Fungsi dari alas mesin yang ada di mesin bubut adalah menjadi tumpuan atas gaya pemakanan, pada saat proses pembubutan dilakukan.
Fungsi lainnya yaitu menjadi tempat dudukan pada kepala lepas, eretan dan juga penyangga diam.
Bentuk dari alas meja juga beragam dan terdapat ketinggian tertentu di salah satu sisinya tapi ada juga yang bentuknya datar.
Permukaan yang berasal dari meja mesin bubut akan selalu rata, halus dan tingkat kesejajarannya juga tinggi.
Maka gerakan pada eretannya akan memanjang, dan bagian kepala lepasnya dapat bekerja dengan stabil dan lancar agar hasilnya presisi.
Jika ada bagian ini yang aus atau rusak maka akibatnya akan lebih fatal, dan hasil dari proses pembubutan menjadi kurang maksimal dan tidak presisi.
10. Pendingin (Selang Coolant)

Fungsi dari salah satu bagian mesin bubut ini adalah untuk menyemprotkan cairan ketika proses pembubutan dilakukan.
Fungsi lainnya yaitu untuk membuat suhu pada alat potong menjadi stabil pada saat alatnya sudah panas.
Suhu yang stabil akan membuat mata potong lebih stabil dan awet, dengan hasil yang lebih optimal.
Contohnya ketika Anda melakukan pengeboran pada benda keras, maka suhu pada alat potongnya akan meningkat serta mengeluarkan asap. ‘
Maka saat itulah alat pendingin ini mulai bekerja di dalam mesin bubut.
11. Poros Pembawa (Transportir)
Bagian ini merupakan bagian poros yang berulir, di mana posisinya ada di bawah eretan alas. Bentuknya mirip dengan segi empat atau trapesium dengan jenis ulir mm dan inchi.
Fungsi dari transportir ini adalah untuk membawa eretan dengan cara otomatis ketika proses pembubutan terjadi.
Misalnya pada saat melakukan pembubutan arahnya akan memanjang/melintang dengan ukuran ulir antara 6-8 mm.
Sedangkan bagian poros pembawanya akan selalu berputar, yang akan mendukung serta membawa kinerja eretan pada saat proses pemakanan dilakukan dengan otomatis.
Untuk melihat bagaimana kecepatan dari hasil pembubutan, Anda bisa melihatnya pada table pemakanan yang terdapat pada mesin.
Maka Anda bisa mengatur kecepatan dengan cara mengatur handle dan menyesuaikan rpm-nya.
11. Alat Pencekam

Maksud dari alat pencekap pada mesin bubut ialah merupakan bagian yang dipakai untuk mengikat benda keras ketika mesin hendak melakukan proses pembubutan.
Pada bagian ini terdapat 2 jenis sistem pencekam, diantaranya :
Cekam Utama (Chuck)
Cekam Chuck sebagai alat perlengkapan mesin bubut merupakan bagian penting yang berungsi untuk menjepit benda pada saat proses pembubutan dilakukan.
Anda bisa menlihat komponen mesin bubut yang satu ini dari rahangnya, yang terbagi atas dua buah yaitu cekap sepusat dan cekam tidak sepusar.
Cekap sepusat merupakan alat cekam yang jika nanti salah satu rahang digerakkan maka bagian lainnya juga akan ikut bergerak menjauh dari pusat sumbu.
Untuk itulah, jenis cekam yang satu ini umumnya hanya digunakan untuk menjepit benda yang bentuknya sudah silindris.
Biasanya alat cekam jenis ini mempunyai jumlah rahang tiga (3 jaw chuck), empat (3 jaw chuck) dan enam (6 jaw chuck), anda bisa lihat gambar dibawah ini.

Cekam Kolet (Collet Chuck)
Jenis cekam yang kedua ada cekam Kolet, fungsinya sama yaitu menjepit, hanya saja permukaannya relaif lebih halus dan ukurannya lebih kecil, pada jenis cekam ini terdapat 3 bagian yakni Kolet, dudukan kolet dan batang penarik.
Rem Kaki Mesin Bubut
Seperti alat – alat pada umumnya, mein bubut juga dilengkapi dengan rem yang pastinya digunakan untuk menghentikan putaran mesin di posisi tertentu pada saat proses pembubutan.
Dengan alat ini, nantinya operator bisa lebih mudah mengatur proses pembubutan, kapan rem kaki ini digunakan, termasuk dalam kondisi darurat sekalipun.
Prinsip Kerja Mesin Bubut
Sekilas sudah saya jelaskan diatas, bahwa mesin bubut merupakan sejenis mesin perkakas yang dapat dipakai untuk membentuk benda kerja yang berbentuk silindris.
Gerakan utama mesin ini adalah perputaran benda kerja dan gerak makan oleh alat potong baik secara melintang ataupun membujur terhadap benda kerja tersebut.
Jadi sudah jelas bahwa prinsip Kerja Mesin Bubut ada pada putarannya (rotasi) dan benda kerja inilah yang mengakibatkan terjadinya penyayatan terhadap benda kerja yang disebut alat potong (cutting tool) yang biasanya disebut dengan istilah pahat oleh orang kebanyakan.
Kita bahas singkat aja, jadi prinsip kerja dari mesin bubut itu secara mendasar dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Pertama, benda kerja diputar secara rotasi pada sumbu utama mesin.
- Kedua, gerak makan atau penyayatan oleh ujung pahat sebagai alat potongnya.
Jadi, alat potong atau pahat akan digerakkan dengan lurus sejajar dengan sumbu benda kerja pada jarak dan kecepatan tertentu sehingga nanti akan menyayat permukaan luar benda kerja. Dengan demikian pada akhirnya ukuran ataupun bentuk pada benda kerja akan berubah sesuai dengan arah gerakan pahat tersebut.
PenutupItulah
Itulah Bagian-bagian mesin bubut yang bisa saya jelaskan di atas, lengkap dengan komponennya dan hal hal yang seharusnya wajib untuk diketahui masyarakat yang membidanginya.
Fungsi dan cara kerjanya juga menjadi pendukung bagi kebutuhan komponen yang ada di mesin bubut tersebut pada saat dipakai.